03

884 116 10
                                    

























Happy Reading
••













"Kau hamil"

Haechan hanya diam, tidak memberikan reaksi apapun atas berita yang baru saja ia dapatkan. Haechan memandang perut ratanya, Ia tersenyum miris. Hidupnya sudah benar-benar hancur, ia dijadikan pelaku yang mana dirinya adalah korban. Dan kini ia harus mengandung anak dari orang yang sudah membuatnya masuk ke tempat ini. Lantas apa yang harus ia lakukan disaat semuanya sudah benar-benar hancur. Bahkan rasanya tidak ada satupun cahaya untuknya. Gelap, ya hanya itu yang ia lihat. Hanya kegelapan yang memenuhinya.

"Haechan?" Doyoung kembali memanggil nama haechan ketika ia melihat haechan yang hanya diam saja, namun haechan nampak meneteskan air mata dengan ekspresi wajah yang terlihat biasa saja.

"Haechan, kau baik-baik saja?" Doyoung mengguncang tubuh haechan membuat pemuda itu menoleh ke arahnya dengan air mata yang berlinang.

"Aku, baik-baik saja dokter" ujarnya tersenyum. Meski begitu doyoung tau jika haechan tengah tidak baik-baik saja.

"Aku ingin kembali ke sel ku" Haechan kembali berucap, Ia hendak turun sebelum akhirnya ia mendengar pintu terbuka menampilkan mark disana.

"Kau sudah mendapatkannya mark?" Doyoung segera berjalan menghampiri mark dan mengambil paper bag berisi obat yang ia pesankan tadi.

"Haechan, Jangan lupa untuk selalu minum obat dan juga vitamin ini. Karna ini sangat penting untuk mu dan juga bayi mu. Mengandung di usia yang masih sangat muda bisa membuat kandungan tidak kuat, Karna mungkin kau belum bisa menerimanya. Jadi aku ingin kau selalu meminum obat ini" doyoung menunjukkan beberapa obat dan vitamin lalu kembali menyimpannya ke dalam paper bag dan menyerahkannya kepada haechan.

"Terimakasih, dokter"

"Tentu saja haechan, jika ada yang di butuhkan. Datang saja kemari, aku akan dengan senang hati membantu mu"

Doyoung melirik ke arah mark yang hanya diam saja di ambang pintu tanpa berniat menghampiri, Hal itu membuat doyoung berdecak. Ia membantu haechan turun dari bangsal.

"Mark! Kau harus bertanggung jawab, Antar dia sampai ke dalam selnya" Titahnya kepada mark yang nampak diam sembari melipat kedua lengannya di atas dada, Mark melirik ke arah haechan yang hanya diam tanpa melirik dirinya sama sekali.

"Ya"

"Iya apanya? Dia masih kesulitan berjalan, pegangi dia" Doyoung meraih lengan mark dan meraih lengan haechan lalu menyatukan keduanya.

"Cepat antar dia"

Mark berjalan dengan ia yang mengenggam lengan haechan,dan satu lengannya memegang pinggang haechan. Sedangkan pemuda itu hanya diam tak berkata sedikitpun.

"Aku bisa jalan sendiri" haechan melepaskan genggaman tangan mark, dan sedikit menjauh dari pria yang jauh lebih tinggi darinya.

Mark berdecih, Ia memasukkan kedua lengannya ke dalam saku celananya sembari memandang haechan yang berjalan di depannya. Haechan bahkan terlihat begitu pendek saat berjalan di depannya, tingginya hanya sedadanya. Tubuhnya juga terlihat begitu kecil, Ya. Wajar saja. Haechan hanyalah anak SMA.

Jail Dark!!Where stories live. Discover now