2. Jealousy

497 63 32
                                    

Jisung tidak tahu sudah berapa lama ia duduk di bangku yang terletak di lantai dua jurusannya sambil menatap kolam ikan yang ada di bawah.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam, pantas saja matahari yang mulai tenggelam berwarna oranye itu perlahan-lahan meninggalkannya sendiri dalam keheningan jurusan matematika yang mulai sepi. Hanya terlihat sekitar satu dua anak saja terkadang melewatinya.

Ia ada janji temu dengan Chris pukul enam untuk pembinaan. Jisung sangat senang sekali saat Chris menawarkan untuk menemuinya di Jurusan, karena terlalu bahagia bahkan ia sudah menunggu di tempatnya sekarang sejak pukul lima.

Sebenarnya ini adalah pembinaan yang ketiga dengan Chris, hanya saja pembinaan yang pertama dan kedua mereka lakukan di Aula BEM. Ini untuk pertama kalinya ia janji bertemu dengan Chris di luar Aula BEM.

Pukul enam tepat seorang laki-laki dengan kaos hitam dan jaket abu-abu duduk di depan Jisung. Bukan lelaki yang Jisung tunggu. Bukan Chris, melainkan Minho.

"Udah lama nunggu?"

"Eh kak Minho. Gak kok kak, baru saja"

Minho hanya tersenyum.

Sedangkan Jisung terlihat agak canggung, bola matanya melirik ke kanan kiri seakan mencari sesuatu.

"Nyari Chris?"

"Hehe iya kak"

"Dia agak telat dateng, jadinya dia nyuruh gue nemuin lo duluan"

"Anjir baik banget bang Chris, cuma karena telat aja sampe bela-belain nyuruh kak Minho temenin gue" batin Jisung.

"Kenapa senyum-senyum sendiri?"

"Ah gak kok kak, gak papa"

"Gue takut lo kesurupan"

"Heheh kak Minho bisa aja"
.
.
.

Setelah satu jam berdiskusi dengan Minho mengenai program kerja BEM khususnya masalah pengabdian masyarakat yang menjadi fokus Jisung di BEM. Ia mengakui rasanya berdiskusi dengan Minho lebih seru dan asik bagi Jisung.

Sangat berbeda saat ia ngobrol dengan Chris, masih ada perasaan sungkan dan pastinya selalu teralih dengan cara bicara Chris yang membuat Jisung jatuh hati. Iya, ia telah jatuh hati pada Chris semenjak si Presbem menjadi pembinanya.

Tidak lama kemudian Jisung melihat sosok Chris bersama Hyunjin berjalan menghampiri Jisung dan Minho.

"Hei sorry ya telat, ini nih lama banget dandannya" ucap Chris sambil menyenggol Hyunjin, kemudian Chris duduk di sebelah Minho.

"Ih apaan, orang abang yang kelamaan jemputnya" sahut Hyunjin sambil tertawa lalu duduk di samping Jisung.

Deg.

Jisung merasakan adanya kecemburuan merambat dari sekujur tubuhnya yang kemudian tercekat di tenggorokan. Perasaanya sangat terganggu dengan perilaku Hyunjin dan Chris. Ia mencium adanya hubungan keduanya dari cara mereka tertawa dan saling melempar senyum.

Oh iya, sama seperti Jisung, Hyunjin juga ikut pembinaan bersama Chris. Saat temu pembinaan pertama dan kedua semuanya terlihat normal, tetapi sekarang yang Jisung lihat sangat berbeda. Ia mulai curiga dengan Chris dan Hyunjin. Kecurigaan itu tiba-tiba secara tidak langsung sedikit menyayat hatinya yang mulai menaruh harapan akhir-akhir ini.
.
.
.

Setelah mendiskusikan banyak hal, Jisung melirik jam tangannya. Sudah pukul sembilan malam. Chris menatap Jisung yang sedari tadi terlihat tidak nyaman,

"Kost mu ada jam malem?" Tanya Chris pada Jisung.

"Oh gak bang, kostku bebas. Gak pulang juga gak papa" sontak membuat yang di sana tertawa, mendengar jawaban Jisung yang asal keluar dari mulutnya.

Stay On Track | MINSUNG ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang