Ansos

645 36 2
                                    

Bagian 4







Gemini Norawit
Fourth Nattawat




Happy Reading...





.
.
.















Fourth sampai di apartement. Membawa tubuh Gemini masuk kedalam kamarnya. Membaringkan Gemini diranjangnya, membasuh tubuh Gemini dan menggantikan pakaiannya dengan piyama agar tidurnya nyaman.

"Gemini lelah ya? Tidur yang nyenyak".





Fourth mengusap kening Gemini dan menciumnya. Beranjak darisana menuju sofa disamping ranjang. Mendudukkan diri sambil menunggu seseorang untuk bangun setelah puas tertidur.


Jam di nakas mejanya menunjukkan pukul  sebelas malam. Melihat seseorang yang sejak tadi dia tatap mulai menunjukkan pergerakan untuk bangun membuat Fourth mengambil handphone nya berniat memesan makanan untuk makan malam. Gemini pasti lapar saat ini.



"Kak Natta?"

Fourth yang mendengar panggilan itu segera bangkin dari duduknya lalu berjalan menuju ranjang mendekati Gemini


"Iya sayang, nyenyak tidurnya?"



Fourth mengambil duduk disisi ranjang, tanpa diperintah tangannya mengecek suhu badan Gemini dan membandingkannya dengan dirinya.


"Badanmu masih sedikit panas, tapi tidak sepanas tadi sore. Gemini lapar tidak? Kakak sudah pesan makanan. Mungkin setengah jam lagi sampai".


Bukannya menjawab pertanyaannya, Gemini malah tersenyum lebar. Menampilkan gigi kelincinya yang lucu.


"Kamu kenapa malah senyum gitu? Butuh apa? Ayo bilang sama kakak".


Fourth mengelus tangan Gemini pelan, menunggu jawaban sang empu yang malah terkekeh pelan.

"Terima kasih kak, Gemi tidak apa-apa. Hanya sedikit nyeri dan pegal. Gemi pengen minta peluk, tapi nanti badan Gemi sakit dan juga sekarang kita sudah bukan siapa-siapa lagi".


Hati Fourth sedikit nyeri mendengarnya. Dia heran, kenapa Gemini tidak menanyakan apapun soal keputusannya tadi siang.



"Gemini, kakak boleh bertanya?"


Melihat bahwa mereka akan berbicara cukup serius, Gemini berusaha bangun untuk duduk bersandar. Fourth yang mengerti maksud Gemini yang mencoba untuk bangun, mengarahkan kedua tangannya ke pinggang Gemini untuk membantunya.


"Kak Natta mau tanya apa? kenapa mukanya serius sekali?"


Fourth tersenyum kecil untuk menghilangkan kegugupannya. Mengambil kedua tangan Gemini untuk dia genggam erat.


"Gemini kenapa tidak bertanya kenapa kakak mengajak untuk mengakhiri hubungan kita?"


Tatapan mata Gemini berubah, sedikit sayu dan entahlah, dia juga tidak paham tatapan itu. Ada sedikit rasa kecewa disana. Fourth menunggu dengan sabar jawaban Gemini.


"Gemini sudah sering bilang kan kalau kak Natta tampan dan sempurna?"


Fourth mengangguk menerima pertanyaan itu. Gemini sering sekali memujinya.

Kak Natta baik sekali, kak Natta tampan, kak Natta pintar, dan banyak sekali pujian yang Gemini berikan padanya.

Saat Gemini mengatakan semua itu, Fourth yang tidak mengerti harus menjawab bagaimana. Dia hanya tertawa dan mengusak rambut Gemini.



EKSTASI RASA // Geminifourth / Fourthgemini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang