Target Bagian 3 (Geminifourth)

448 35 9
                                    

Fourth Nattawat as Arthan Regart
Gemini Norawit as Gabriel Susanto

Also
Fourth Nattawat as Farka Regart













.
.
.
Happy Reading 😊
















"Arthan, lo nggak kerja?" Farka bertanya dengan serius, sejak kemaren Arthan hanya duduk dan tiduran di sofa. Sesekali keluar ruangan untuk mengangkat telepon. Ini tidak seperti biasanya. Farka juga tidak melihat paman Aydin menjenguknya, padahal sudah seminggu dia sadarkan diri.

"Ini gue lagi kerja, nggak usah kepo. Tidur sana!" Mendengar jawaban ketus Arthan, Farka menghela napasnya dalam.

"Gue ada temen namanya Gabriel". Mendengar nama yamg tidak lagi asing ditelinganya, seketika Arthan menegakkan duduknya. Menoleh ke arah Farka yang sedang melihat keluar. Teman? Arthan sedikit bingung dengan hal ini. Apakah kita sedang membicarakan orang yang sama?

Farka menoleh ke arah Arthan, melihat tanggapan serius dari kakaknya, ia melanjutkan bicaranya.

"Kakak tau nggak gue sering di bully disekolah?"

Tentu saja Arthan tau, dia merasakannya juga.

"Lalu datang sosok Gabriel" Arthan bisa melihat senyuman tulus di wajah Farka.

"Daripada lo dibully, mending jadi pembantu gue aja. Ntar gantinya gue ajarin pelajaran. Begitu katanya. Sejak saat itu, kemana-mana kalau ada Gabriel pasti ada gue dibelakangnya. Dan sejak saat itu juga nggak ada orang lagi yang ngegangguin gue".

"Bukannya lo jadi di bully Gabriel?" Arthan belum mengerti arah pembicaraan Farka saat ini.

"Nggak segitunya kok. Palingan cuma bawain tas dia aja. Dia nggak pernah nyuruh gue ngapa-ngapain. Ya kadang disuruh ke kantin. Itupun dia pasti tanya gue duluan mau apa nggak".

Athan hanya menganggukkan kepala saat Farka menoleh padanya.

"Lo pernah kok ketemu sama dia. Ini orangnya" Farka menunjukkan foto Gabriel yang ada di ponselnya.

"Gue nggak pernah ketemu" Arthan menjawab dengan mantap. "Selain saat gue nyamar jadi lo sih" fikirnya.

"Pernah! Waktu itu dia tiba-tiba aja nyamperin gue. Katanya gue nggak tau terima kasih. Udah di selametin sampe dia kehilangan part time job nya. Dia terlambat dan dipecat. Eh guenya malah langsung masuk mobil dan pergi begitu aja-

-katanya gue lagi di kejar banyak orang gitu. Dia bantuin gue ngelawan orang-orang itu dan kabur".

Arthan ingat, malam itu dia hampir dibunuh oleh musuhnya. Jadi yang nyelametin dia waktu itu Gabriel?

"Ya gue bilang aja kalau itu bukan gue. Gue bilang dia salah lihat. Dia akhirnya percaya setelah gue jelasin. Dia juga ragu sebenarnya, soalnya yang dia tolong beda banget ama gue. Itu lo kan Arthan?"

"Terus kenapa lo bisa jatuh?" Arthan tidak menjawab pertanyaan Farka.

"Gue suka sama Gabriel. Tapi dia nggak suka, gue agak malu nyeritain ini sebenarnya".

Arthan beranjak dari duduknya, menghampiri Farka dan meremat bahunya. Mendesaknya agar segera mengatakan yang sebenarnya. Ia mulai cemas sekarang.

Farka yang mendapatkan tatapan tajam dari Arthan sedikit takut.

"Gu-gue bi-bilang suka ke Gabriel saat di rooftop sekolah. Dan dia nolak gue, dia bilang sebaiknya kita berteman baik. Gue nggak terima, jadi gue ngancem dia. Gue bakal lompat kalau dia nggak mau jadi pacar gue. Dan disinilah gue sekarang". Farka gugup saat menjelaskannya. Dia takut tindakannya membuat sang kembaran murka. Remasan di bahunya semakin keras dan erat. Ia tidak bisa melihat muka Arthan karena sedang menunduk.

EKSTASI RASA // Geminifourth / Fourthgemini Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang