Kisah Part 3 (FOURTHGEMINI)

664 42 14
                                    

Fourt Nattawat as Natta
Gemini Norawit as Gemini







Give me your pleasure...
.
.
.




















Pakin mencolek Gemini pelan. Ia takut ngganggu kucing garong tidur. Jadi ia pelan banget banguninnya.

"Gem, bangun oi. Dipanggil pak Fourth. Gem.."

Goyangan ketiga akhirnya tuh anak bangun juga. Ngucek matanya pelan lalu mulai berdiri jalan ke arah ruangan sang bos besar.

Oh iya, Pakin udah tau semuanya. Berkat kejadian meeting tempo lalu ia jadi punya alasan buat ngorek berita tentang temannya dan si bos. Habisnya dia sama Gemini disuruh kerja sama. Mau nggak mau Gemini nurut ama perintah Pakin. Pakin liat lagi Gemini yang lagi jalan loyo ke arah ruangan si bos, sesekali bergidik ngeri. Takut tuh anak nyungsep karena nabrak sesuatu. Ia liat ke sekitar, semua orang lagi merhatiin tingkah Gemini. Mereka semua pasti heran. Tapi bodo amat, bukan urusannya.

Gemini masuk perlahan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Sepertinya ia belum sadar sepenuhnya akan apa yang dia lakukan.

"Gemini" Suara serak dan tegas Fourth yang sedikit keras membuat nyawa Gemini terkumpul seketika. Ia menengok ke penjuru ruangan, ternyata ada beberapa orang di sana yang sudah mulai berdiri. Sepertinya memang mau keluar.

Sadar akan tingkahnya, Gemini menunduk beberapa kali mengucapkan maaf sampai mereka keluar semua. Sekarang tinggal dia dan sang bos besar di ruangan itu.

"Kunci pintunya lalu kemari". Gemini menurut, memutar tubuhnya untuk mengunci pintu lalu berjalan mendekat.

Fourth yang melihat tingkah lucu sang tunangan hanya bisa menggigit bibirnya menahan gemas. Kok bisa laki-laki semenggemaskan ini? Apa dianya aja yang udah terlalu cinta?


"Kakak masih ngantuk?" Hanya gelengan yang Fourth dapatkan dari sang kekasih. Meraih tangan itu perlahan lalu mendudukkan tubuh lunglai itu dikursinya. Sementara ia mendudukkan diri di meja kerjanya. Sekarang posisi Fourth menjadi lebih tinggi, sehingga membuat Gemini mau tidak mau harus mendongakkan kepalanya ke atas.


"Kakak mengantuk seharian ini. Ulah kamu ya? Kakak nggak ada kerjaan sama sekali. Natta kenapa panggil kakak?"

Tanpa menjawab pertanyaain itu, Fourth melepaskan jasnya dan menaruhnya dimeja. Melonggarkan dasinya lalu membuka dua kancing kemeja atasnya. Ia merasakan kelegaan sekarang. Ia melepaskan kancing pergelangan tangannya lalu sedikit menggulungnya ke atas. Gemini yang melihat semuanya hanya memandang dengan kagum sosok didepannya.

Orang semenggairahkan ini benar tunangannya? Gemini ragu sendiri. Sepertinya author membuat kesalahan.

"Kakak nggak lupa kan kalau hari ini kita fitting baju?"

Gemini menggeleng pelan. Ia menyandarkan tubuhnya ke kursi. Menatap Natta didepannya yang sibuk dengan ponselnya sekarang. Ia masih tidak menyangka akan menikah dua minggu lagi. Dan ia lebih tidak menyangka dengan siapa dia akan menikah.













***
















Pesta pernikahan yang cukup megah dan intim itu akhirnya selesai. Gemini hanya mengundang Pakin dan pacarnya. Sementara Fourth tidak mengundang siapapun dari pihak kantornya sekarang. Pasalnya, kantor yang ia tempati saat ini bukanlah kantor utama. Itu hanya cabang kecil. Fourth memilih mendekam disana karena keberadaan Gemini. Jadi ia hanya mengumumkan pernikahannya tanpa memberitahukan siapa yang ia nikahi. Bukannya sengaja dirahasiakan, hanya saja dia tidak ingin memberitahukannya. Biarkan mereka nantinya tahu sendiri dengan siapa bosnya menikah.


Sekarang mereka berdua sedang di dalam kamar hotel yang memang sengaja Fourth pesan. Ia memang ingin lebih leluasa. Ia menatap Gemini yang berada dihadapannya. Mereka sudah sama-sama membersihkan diri dan memakai baju tidur. Ini untuk pertama kalinya mereka akan tidur bersama.


"Kamu kenapa waktu itu tiba-tiba datang ke kakak terus ngasih bunga sama coklat?" Peryanyaan tiba-tiba Gemini membuat Fourth tersedak air liurnya sendiri. Itu sudah lama sekali dan Gemini baru mempertanyakannya?


"Ayo cepat jawab! Kakak kan penasaran".

Fourth tersenyum penuh arti. Mendekatkan wajahnya ke telinga Gemini untuk menggodanya. Gemini yang merasakan terpaan nafas hangat di telinganya sedikit bergidik risih."Aku suka pantat kakak. Seksi dan menggoda".

Gemini yang mendengarnya langsung mendorong tubuh Fourth menjauh. "Kamu ini masih kecil udah mesum".

"Loh, beneran. Kakak itu seksi. Uughh rasanya pengen aku remes".

"Ihh.. Udah stop. Nggak. Jauh-jauh sana!"

"Kenapa nggak boleh? Udah sah ini. Aku bisa ngelakuin apa aja ke kamu". Gemini melongo tidak percaya. Benar juga. Dia tidak bisa menolak.

"Pantat kakak tuh sintal dan empuk banget kayaknya kalau di remas. Apalagi kal-" Gemini yang sudah tidak tahan mendengarnya langsung mendekap mulut Fourth yang tidak juga berenti bicara.

Fourth melepaskan tangan itu. Tawa menggelegar menghiasi seisi ruangan. Ia sangat puas menggoda sekarang. Wajahnya merah sampai ke telinga. Lucu sekali.

"Kamu jahilin kakak ya? Ihh.. Stop ketawa!" Gemini melipat kedua tangannya di depan dada. Matanya melotot ke arah sang lawan bicara. Bukannya menakutkan tapi malah menggemaskan. Bibirnya maju mirip bebek kuning.

"Iya, nggak lagi. Udah sini tidur. Aku mau peluk kakak"

Gemini menurut, merebahkan tubuhnya disamping Fourth yang membentangkan kedua tangannya. Ia masuk ke dalam pelukan itu mencari kenyamanan. Tangannya memeluk yang lebih muda dengan erat. Menghirup aroma cytrus yang menenangkan.

"Natta.."

"Iya kak?"

Gemini membawa telapak tangan Fourth ke belakang dan menaruhnya tepat di pipi belakang tubuhnya. "Kamu nggak mau malam pertama?"

Tanpa menjawab, Fourth langsung mengukung tubuh Gemini dan meraup bibir menggoda itu penuh hasrat tidak lupa merepas pantat Gemini dengan gemas.

Ia tidak akan menyia-nyiakan undangan ini.
























.
.
.
End
Muehehehee hehehee 🌚
Semoga suka 😊


.
.

EKSTASI RASA // Geminifourth / Fourthgemini Where stories live. Discover now