17. Aksay yang baik hati

30 2 0
                                    

Baik hati.

Apa itu baik hati? gue nggak peduli!

*

*

*

Aksay Naratama

*

*

🗡️🗡️🗡️🗡️🗡️

"Kak Aksay!"

Lima cowok tampan itu yang sedang berjalan beriringan pun menoleh kebelakang membalikan badan secara bersamaan ketika salah satu dari mereka di merasa ter-panggil. Panggilan itu berasal dari gadis centil yang tengah berlari menghampiri lima cowok tampan itu yang membuat rambut yang diikat dua itu menari kesana kemari.

Mereka Lima Pandhawa berhenti sejenak menunggu gadis itu sampai di depannya, mereka tengah berada di tempat parkir motor SMA Shankara, mereka hendak mengambil motor masing-masing berniat pulang setelah menyelesaikan kegiatan belajar mengejar hari ini.

"Nih bocah lagi, tadi aja dikantin ngrecokin gue mulu nggak bosen apa?" kesal Aksay pada gadis yang mulai mendekat. Sadya.

"Udah biarin," ujar Kavy seraya menyenggol lengan Aksay.

Sadya gadis itu akhirnya sampai di hadapan Lima Pandhawa, seperti tak terjadi apa-apa atau setidaknya lelah karena berlari jauh dia langsung mendongkak menatap lima cowok didepannya itu tepatnya menatap Aksay.

"Kak anterin Sadya pulang dong Sadya nggak ada yang jemput,"

Aksay yang juga sedang menatapnya sontak terjingkat kaget. "Lo liat gue peduli," bersedekap dada Aksay memutar bola matanya malas.

"Kak tolong dong!"

"Enggak bisa gue mau main,"

"Tolong dong kak cuma sebentar," gadis itu memohon seraya menampilkan wajah melasnya. Matanya berkedip-kedip membuat Aksay bergidik.

"Anterian aja dulu jangan buat anak orang nangis," ujar Kaivan.

Aksay tak langsung menjawab dia menoleh ke arah Ishara meminta persetujuan dan Ishara mengedipkan matanya pertanda mengiyakan.

Menghela nafas kasar lalu . . . "Ya udah ayok!" Aksay berjalan terlebih dahulu dengan gerakan cepat.

Sadya terkekeh lalu mulai mengikuti Aksay dari belakang, mengikutinya dengan langkah kaki seperti anak kecil sedangkan di depannya Aksay berjalan dengan tegak. Pandangan yang sangat luar biasa yang bisa di lihat oleh ke-empat temannya.

Aksay dan Sadya sampai di depan motor Aksay, Aksay dengan cepat menaiki motornya lalu memakai helm full facenya.

"Makasih kak udah mau anterin, makin sayang deh," ucap Sadya yang berdiri di samping Aksay yang duduk diatas motornya.

"Idih!" sinis Aksay lalu memberikan helm cadangan pada Sadya setelah sudah memakai helm full facenya.

Sadya menaiki motor Aksay lalu Aksay mengendari motornya dengan kecepatan sedang, banyak pasang mata yang melihat mereka berboncengan saat hendak keluar dari area parkiran.

"Itu Sadya sama Kak Aksay!"

"Ya ampun bener-bener ya Sadya,"

"Gue kalo jadi Sadya si malu ya,"

Lima Pandhawa [END]Where stories live. Discover now