CHAPTER 05

1.3K 90 0
                                    


Brakk!!

"WEH, TAU GA?"

Sosok laki-laki masuk kedalam kelasnya sambil mengebrak meja membuat semua temannya menoleh dengan pandangan jengkel. Laki-laki itu tampak ngos-ngosan efek lelah berlari dari kelas lain untuk menyampaikan sebuah berita kepada teman-temannya.

"Kenapa sih Bim?" tanya cewek yang bernama Dina dengan nada kesal. Dirinya berusaha membuat alis, tapi karena Bima yang menggebrak meja dengan sangat keras membuat gambar alisnya malah keluar dari jalur.

"Jantung aku enggak aman ini lama-lama kalau sekelas sama Bima," cewek berkacamata menimpali sambil mengelus dadanya.

"Gue ngira guru anying," ucap seorang cowok dengan berdecak. Terlihat mengambil sebuah buku dan melemparnya ke arah Bima yang membuat Bima berusaha menghindar.

"EH EH, SABAR!!"

Bima tampak panik saat mendapatkan beberapa amukan dari teman-teman, tapi beberapa detik kemudian cowok itu membuat gerakan seakan-akan mengibaskan rambut dengan gaya anggun.

"Mau denger ga? Ini berita ter-hot hot hot hari ini," lanjut Bima yang membuat teman-temannya menoleh ke arahnya lagi.

Tak berselang lama, meja Bima yang awalnya sepi menjadi ramai oleh teman-temannya membuat cowok itu tersenyum licik.

Nyatanya, tiap hari teman-temannya ini butuh asupan gosip.

"Apa bim? Berita apa? " ucap salah satu cewek ditengah kerumunan yang membuat yang lainnya mengangguk tanda penasaran. Bima itu Lambe Turah , dan baru sebulan bersekolah pun cowok itu sudah mendapatkan gosip-gosip ter-update karena selalu menguping ataupun ikut serta melihat kejadian.

Mendengar ucapan tersebut, Bima menatap teman-temannya dengan wajah serius yang membuat atmosfer di dalam kelas menjadi tegang. Orang-orang disana tampak makin penasaran.

"Cepetan Bim!! gue jual juga lo lama-lama." teriak cowok yang sempat melempar sebuah buku ke Bima.

"Iya iya, sabar dong sayang." balas Bima dengan mengibaskan rambutnya lagi, cowok itu mengedipkan matanya menggoda membuat orang-orang di sana mendengus.

Mulai lagi

"Jadi.." Bima menjeda kalimatnya.

"Jadi?????"

"... pinjem dulu seratus."

"BIMA!!"

"Iya iya ini gue serius aelah. Katanya, si Rio sama dua temennya kemarin di temuin sama Osis babak belur di tempat parkir. Sekarang kondisi Rio sama temennya itu udah di bawa ke rumah sakit. Kata Osis sih Rio ikut tawuran, tapi kata Rio dia di serang sama seseorang ga dikenal," ucap Bima dengan sekali tarikan nafas membuat orang-orang disana menatap satu sama lain dengan wajah kaget termasuk Athan yang posisi duduknya berada di belakang bangku Bima.

"Kapan?" pertanyaan spontan Athan membuat Bima menoleh ke arahnya dan menjentikkan jari.

"Pas pulang sekolah katanya, gue gatau jam pastinya" bales Bima membuat Athan mengerutkan dahinya.

Kemarin kan Athan di pukuli, terus Rio langsung meninggalkannya. Apa kejadiannya pas dirinya sudah pulang ya?

"Udah ketemu pelakunya?" Pertanyaan keluar lagi di bibir peach Athan membuat orang-orang disana menoleh ke arahnya termasuk Bima.

"Nah, bahaya semisal yang nyerang Rio ga punya motif terus nyari korban baru." ucap salah satu cewek bermata sipit yang mendapat respon anggukan kepala dari teman-temannya.

Bima mengangkat bahunya tanda tidak tau, "Gue kurang tau kalau itu, Osis yang liat Rio babak belur juga udah di bungkam sama Bapaknya Rio. Tapi ya, karena manusia suka khilaf malah beritanya tetep nyebar kemana-mana," ucap Bima dengan santai yang membuat teman-temannya manggut-manggut.

SUBMISSIVE Where stories live. Discover now