Bab 01 Bagian 6: SIHIR!!!

31 10 0
                                    

Hutan Kanterbury. 497 A.H.

Memikirkan dunia yang akan menjadi kacau di masa depan tidak akan membawa Willem kemanapun selain menjadi beban di pundaknya.

Masalahnya adalah, dia masih belum membangkitkan sihir-bahkan setelah satu bulan tinggal di penginapan Loraine dan menerima jangkitan mikroorganisme Labose dalam dosis yang semakin lama semakin tinggi.

"...Apakah kamu ini benar-benar manusia? Kita sudah melakukannya sepanjang hari dan kamu tidak sakit seperti sebelumnya?" Loraine mengerutkan keningnya melihat Willem yang tidak menunjukkan tanda-tanda demam atau kelelahan sedikitpun.

Pandangannya tertuju pada punggung bidang remaja itu, sebelum Willem mengenakan kemejanya kembali. Tidak ada bekas apapun yang menunjukkan bahwa Willem pernah diserang Labose sama sekali.

"...Mungkinkah kita sama?"

"Jangan konyol." Willem melambaikan tangannya, tidak mungkin dia Labose humanoid seperti Loraine, lagipula dia lahir dan hidup sebagai manusia biasa. "Aku punya akta kelahiran asliku bahwa aku manusia, Nona."

"Siapa yang tahu?" Loraine hanya mengangkat bahunya dengan santai, masih memiliki senyuman 'ramah?' seperti biasanya.

"Haisss... sudah satu bulan tapi belum ada perkembangan..." Willem memijat pelipisnya, dia merasa sakit kepala walaupun dia baik-baik saja. Waktu terus berjalan dan berputar, dia tidak bisa terus disini atau dia akan kehilangan cara bertahan hidup!

Willem tidak percaya dia tidak melihat perubahan pada dirinya sama sekali selain beberapa peningkatan kekuatan fisik yang sudah berhenti beberapa minggu yang lalu.

"Mungkinkah... pengalaman hampir mati minggu lalu belum cukup?" Willem bergumam- tapi itu membuat Loraine yang mendengarnya kepikiran.

'Apakah anak ini punya gangguan mental?' Dia mengawasi ketika remaja itu mencoba pengalaman di ujung kehidupan. Dialah yang harus menyembuhkan remaja itu agar pulih.

Tanpa memperdulikan sekelilingnya, Willem sekali lagi tenggelam dalam lautan pikirannya. Dia bukan seorang protagonis yang memiliki plot armor, walaupun begitu, seharusnya tetap mungkin untuk membangkitkan sihir...

Dia tidak merasakan apapun di bagian bawah perutnya, jantungnya, ataupun otaknya-yang mana itu adalah lokasi paling umum pusat dari energi sihir berada. Loraine juga sama, dia terus menerus memberikan Labose kedalam tubuh Willem- yang saat ini hampir membuatnya kebal sepenuhnya terhadap virus itu.

Ini benar-benar membuat frustasi. Segala cara sudah dilakukan, sementara dia masih belum mendapatkan hasil yang dia inginkan. Hanya sedikit saja... Willem akan sangat-sangat puas.

'Apakah aku harus membuka dantian? Titik chakra? Atau memicu sirkuit sihir?'

"-tunggu. Kita belum pernah mencoba untuk mengalirkan sihir ke dalam diriku 'kan?" Willem memandang Loraine, sementara yang terakhir mengangguk setuju.

"Jangan bilang, kamu mau diinfus memakai sihir sekarang?"

Willem tersenyum. "Benar! Tidak masalah apakah aku harus mendapatkan penyimpanan energi sihir besar atau kecil, selama aku mendapatkannya, ini selesai."

Loraine menyentuh dagunya dan merenung, dia sudah memikirkan ide ini beberapa minggu yang lalu, tapi tidak mengatakan apapun karena kemungkinan berhasil tidak diketahui-sementara sekarang, Willem punya ide yang sama. "Baiklah. Seharusnya ini lebih aman, mungkin?"

"Bagus!" Willem melepaskan kemejanya, menunjukkan punggungnya yang lebar kepada Loraine sekali lagi. "Tepat sejajar dengan jantung, Loraine."

"Baiklah." Wanita itu meletakkan tangannya di punggung remaja itu, tepat sejajar dengan jantungnya. Dia bisa merasakan panas tubuh remaja itu sekali lagi dari telapak tangannya.

"...Aku akan mulai."

Willem menutup matanya, mulai berkonsentrasi saat suara halus dari Loraine mencapai telinganya. Kali ini, bukan Labose, tetapi energi sihir. Willem merasakan sensasi yang berbeda, tapi masih selaras dengan Labose.

Selama satu bulan, tidak hanya menerima Labose, tapi Willem juga berlatih memanipulasi Labose sebagai persiapan dalam memanipulasi sihir. Dan merasakan sensasi yang tidak jauh berbeda tapi asing itu, Willem mencoba menggerakkan sumber sensasi itu ke jantungnya.

Sementara Labose adalah mikroorganisme yang memberikan sensasi berat seperti lumpur, sensasi sihir yang Willem rasakan lebih ringan dan seperti air mengalir.

'...Ini dia. Sihir.'

Dengan penuh fokus, Willem memusatkan setiap energi sihir yang dia terima dari Loraine tepat di bagian jantungnya. Dia mengompresnya dengan kuat, membuat dadanya sedikit sesak, namun energi sihir dari Loraine masih bergerak masuk ke dalam dirinya.

'... Apa itu sihir?' Sebuah pertanyaan muncul di kepala Willem dengan tiba-tiba.

'Sihir... apa bedanya dengan Labose?' Willem melanjutkan pertanyaan itu lebih jauh.

'Bagaimana dewa eksis? Seperti Kamael yang merupakan manusia? Bagaimana bisa dewa tercipta hanya karena mikroorganisme mortal seperti ini?'

'...Apa itu dewa?'

'Lalu... apa itu pohon dunia?'

Labose adalah penyebab dari keberadaan sihir- tapi bagaimana? Labose adalah mikroorganisme-dan mikroorganisme sekecil itu mampu menciptakan dewa dan juga pohon dunia masif seperti dalam legenda suku Nordik.

Sihir...

Sihir...

Labose dan Sihir...

"Aku mengerti... Labose bukan bagian dari sihir... tapi sihir bagian dari Labose..." Willem bergumam. Dia membuka matanya, dan berbicara dengan tenang. "Sudah cukup... Loraine."

Mendengar suara remaja itu, Loraine mengangkat tangannya, menghentikan aksi yang dia lakukan saat itu. Sementara Willem menggunakan pakaiannya kembali sebelum bangkit dan berjalan keluar dari penginapan.

"Sejak awal, aku salah... Labose tidak bisa menjadi sihir begitu saja karena Labose adalah organisme uniseluler (bersel tunggal). Jadi apa itu sihir? Sihir adalah sesuatu yang dihasilkan oleh Labose itu sendiri. Tidak diketahui apakah itu energi yang dibuang dari proses fisika tertentu atau hasil dari suatu proses biologis tertentu... tapi sihir adalah residu yang dihasilkan-atau mungkin dikeluarkan oleh Labose. Maka..." Willem mengangkat lengannya, membuka telapak tangannya.

"...Aku bisa menggunakan sihir karena aku juga menghasilkan sihir sebagai bagian dari Labose." Senyuman lebar terbentuk di bibir Willem, ketika cahaya biru berpendar di atas tangannya. Loraine tidak bisa menahan keterkejutan melihat fenomena yang hampir mustahil untuk disaksikan.

"Sihir-!" Loraine berseru.

"Hahahaha!!! Loraine! Aku mencintai kalian!!" Willem memeluk pinggang wanita di sampingnya dan mengangkatnya dengan sangat bahagia, mengabaikan keterkejutan wanita itu.

"Ya ampun... benar-benar pengakuan yang tidak terduga..."


Welcome To Heavenhold, Mr. Mob! (Guardian Tales)Where stories live. Discover now