MARAHNYA ALXAVIER

1.4K 59 0
                                    


"otak depresi, jam tidur tak beraturan, mood berantakan, tapi bibir dipaksa untuk tersenyum lebar. dewasa itu menyakitkan, hal yang paling berani yang pernah gue lakukan adalah melanjutkan hidup, disaat orang lain ingin mati."~

Happy readingg....

.        .          .

Queen diam anteng dengan posisi duduk bersandar pada kepala ranjang memainkan handpone al setelah meminta izin.

"Baby aku ada urusan bentar" Kata al lembut melangkah mendekati Queen.

Queen mendongak mengangkat satu alisnya "Urusan apa?"

"Ada sesuatu bentar" Kata al lembut mengelus rambut Queen.

Queen mengangguk "Jangan lama lama"

"Iya baby" Kata al.

Muach

Al mengecup singkat pipi Queen lalu pergi keluar dari kamar Queen setelah meminta izin, tatapan berubah menjadi dingin dengan aura yang sangat menyeramkan berbeda jika bersama Queen.

.      .       .

Nafas al memburu ia sanggat marah dengan anak buahnya ini, mata elangnya menatap anak buahnya tajam, tanggannya mengepal kuat, tidak ada rasa sakit di tangannya setelah ia menghajar mereka dengan tangan kosong, mereka harus di beri pelajaran karena telah lalai menjaga tunangannya.

"Ma–maaf kan ka–mi ketua, kami salah telah lalai menjaga bu ketu" Kata gaza meringis kesakitan, wajahnya penuh dengan lebam, kedua ujung bibirnya pun robek, badannya remuk, walaupun dirinya sudah terlatih, namun jika di bandingkan dengan ketuanya ia akan tetap kalah.

Keadaan yang lain pun sama, banyak dari mereka terduduk menunduk menahan rasa sakit, mereka menyesal jika tahu akan begini mereka tidak akan membiarkan Queen mengendarai mobil sendirian, ingin rasanya mereka memutar waktu.

"Bangun!"

Mendengar suara alxavier yang dingin datar serta penuh penekanan sebisa mungkin mereka berdiri walaupun badan mereka sudah remuk mereka tetap mencoba berdiri tegap.

"Siap ketua" Kata mereka kompak berbicara.

Al kembali melayangkan tinjuan kepada mereka ia seperti belum puas, rasa marah akan keteledoran mereka masih menempel hinggap di kepalanya.

Kepala gaza tertoleh ke belakang saat tangan al berhasil memukul rahangnya, ia memejamkan matanya menahan rasa sakit yang semakin menjadi jadi itu.

Al menatap mereka datar "Saya tidak mau lagi kejadian yang sama terulang!!"

Mereka tau alxavier memberikan mereka kesempatan kembali dalam hati mereka mengucap syukur, walau badan mereka remuk tetapi mereka lega dengan keputusan ketuanya, syukurnya mereka tidak di hukum mati, mengingat tentang mati masih jadi pertanyaan, hukuman dari dady arsen papa el, opa arjan, dan para abangnya belum mereka dapatkan, ditambah momy lily dan bunda lana.

Alxavier harus melakukan ini agar mereka tidak menggulangi kesalahan yang sama, agar mereka lebih cekatan dan sigap lagi.

"Kalian tidak boleh lengah kembali" Kata al datar.

Naraya our QueenayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang