PROLOG

430 88 105
                                    

°



°



°



__________

Seorang gadis masih tertidur dengan nyenyak tanpa tau kehebohan di bawah sana

MEJA MAKAN

"Haduh, Pahhh.... Cepet dong! nanti keburu anaknya bangun gajadi surprise" Omel wanita paruh baya

Pria paruh baya hanya berdecak sebal. sedari tadi Istrinya mengomelll terus "Ya sabar sayang, ini lagi di hias"

Saat masing - masing sedang sibuk tiba tiba suara bel menghentikan keributan mereka

"BIBIII ADA TAMU. BUKA PINTUNYA" Teriak melengking wanita itu, sang suami hanya menutup kuping pengang

"Cek, cek, alhamdulillah masih berfungsi" Pria paruh baya itu mengecek kupingnya sesekali, dan alhamdulillah normal

"Assalamualaikum Pah, Mah" Sapa seorang lelaki tampan di depan mereka

"Waalaikumsalam" Jawab mereka bebarengan

Pria itu celingak celinguk mencari gadisnya "Tea mana Ma?"

"Ohh itu mungkin lagi di kamar, biasa molor" Pria itu hanya mengangguk

"Aku ke kamar Tea ya Mah, sembari bangunin dia"

"Iya, iya, sana. Anak itu tidur apa simulasi mati sih" Pria itu terkekeh dan melanjutkan jalannya menemui gadisnya

Ceklek

Pintu terbuka disana nampak seorang gadis cantik masih tertidur di kasurnya. kini menunjukkan pukul sepuluh siang ingat sianggggg!! pria itu menduduki dirinya "Kumoyyy bangun dungks" Ucap si lelaki sembari memukul pelan pipi Tea

Tea terusik. Gadis itu akhirnya mengerjapkan mata perlahan, bukannya bangun Tea malah memeluk pinggang pria itu merem melek masih mengantuk

Pria itu terkekeh gemas melihat gadisnya sangat lucu " Bangun dulu sayang, aku punya hadiah" Ajaib Tea menduduki dirinya tegap walau beberapa kali menguap

"Affa itu?" Tea bertanya saat melihat tangan kekasihnya mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya

Tea masih memerhatikan dengan seksama juga penasaran. Ternyata kalung, wowwww indah sekali

Segan tersenyum "Kamu hadep belakang dulu" Dengan patuh Tea membelakangi Segan

Segan memakaikan kalung indah tersebut di leher jenjang Tea

"Cantik" Gumam Segan saat Tea sudah membalikkan badannya

"Yaiyalah, Tea gituloh" Pd Tea

"Kalungnya cantik" Kekeh Segan

Krik

1

2

"AAAAAA SIGAR JAHAT! IH, SEBEL SAMA SIGAR. HUAAAA" Segan kelimpungan sendiri saat Tea memukul dadanya sambil menangis

"Cup, cup, cup. Kamu cantik ko, tadi aku cuman bersyanda bercandaaaa~" Ujar Segan yang memeluk Tea

Tea mengerucutkan bibirnya "Heleh basi"

Masi memeluk Tea, Segan mulai berbicara "Ini kalung hadiah ultah Kumoy dari Sigar, pake ya cantik." Tea hanya mengangguk lucu

Tiba tiba wajah berseri Segan terganti menjadi murung. Tea yang mengetahui perubahan itu hanya mengelus lengan segan lembut

"Kamu berangkat sekarang?" Segan memang akan ke Slaudia untuk melanjutkan pendidikannya

Segan mengangguk lesu
"Tapi aku gamau pisah dari kamu huhu" Manja Segan memeluk erat Tea

"Udah ih alayyy" Tea berusaha membuat mood Segan baik kembali

Segan berusaha tegar "Sigar janji, kalo udah pulang kita bakal nikah"

"Yes i know" Balas Tea
Mereka promise dengan pikiran masing masing

.........

"Aaaaa..... Kenapa Sigar tinggalin Tea? hiks...hiks kenapa??! SIGARRRR" Tea menangis histeris di tinggal sang kekasih

Bagaimana tidak, ada berita yang menayangkan sebuah pesawat jatuh dan itu pesawat yang di tumpangi Segan

"Seenggaknya Sigar bawa Kumoy hiks...Kumoy sayang Sigar HUHU, KUMOY OTW JEMPUT SIGAR, tunggu yah" Dan gelap.

Tea meminum obat penenang dengan beberapa pil obat ia K.O karena overdosis

............

Segan Brantara

Ayunda Thea Qilfos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ayunda Thea Qilfos

Anggap bola matanya pink yeee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap bola matanya pink yeee

Okay sampai di situ dulu kawannn cussss NEXT










Okay sampai di situ dulu kawannn cussss NEXT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Transmigrasi 2 HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang