4. First kiss

3 1 0
                                    

Langit masih sedikit gelap karna matahari belum terbangun sepenuhnya. Uadara dingin di pagi hari membuat siapapun enggan untuk meninggalkan selimut dan tempat tidurnya.

Seperti saat ini, disuatu kamar dengan nuansa hitam putih yang terlihat sedikit kacau dan berantakan memperlihatkan suasana yang kurang baik bagi pemilik kamar tersebut.

Sang pemilik kamar masih tetap terlelap dalam tidurnya dengan berbalut selimut tebal. Tanpa berniat untuk membuka matanya, ia masih tenggelam di dalam mimpinya dengan sedikit suara dengkuran.

"tuk tuk tuk"

Terdengar suara ketukan pintu dari luar. namun bukannya menjawab atau membuka pintu kamarnya, sang pemilik kamar justru dengan cepat menutup telinganya dengan guling.

Merasa tak ada jawaban sedikitpun dari sang pemilik kamar, seseorang tersebut dengan sangat terpaksa membuka pintu kamar perlahan. Setelah pintu terbuka lebar barulah terlihat seorang pria yang masih tertidur dengan keadaan yang kacau.

Pria tersebut tertidur tanpa menggunakan pakaian dan hanya tersisa celana pendeknya. Dadanya yang bidang, dan perutnya nya dengan roti sobek terpampang nyata walaupun keadaan kamar masih gelap.

"Garr ayo bangun, siap siap sekolah" Ucap seorang Wanita dengan sangat lembut.

Wanita tersebut sangat cantik bahkan dengan masih menggunakan daster sekalipun. Kulitnya putih, tubuhnya ramping terawatt, bola matanya biru, dan wajahnya begitu cantik bak seorang ratu kerajaan.

Wanita tersebut perlahan berjalan mendekat kearah Edgar sambil sesekali memperhatikan kamar yang terlihat sangat berantakan. Buku buku seperti beterbangan tersebar di lantai, sepatu berada di tengah tengah kamar dalam keadaan hanya bagian kiri dan yang bagian kanan entah berada dimana.

Setelah berada tepat di samping Kasur Edgar, Wanita itu perlahan memposisikan tubuhnya untuk duduk di ujung Kasur.Sesaat ia memasang wajah kaget karna melihat beberapa luka dan lebam pada wajah Edgar. Dengan lembut ia mulai menyentuh dan mengelus rambut Edgar yang tidak tertata.

Merasa ada yang menyentuh kepalanya, dengan cepat Edgar membuka matanya lalu memposisikan tubuhnya untuk duduk. Dan tanpa waktu lama bola matanya langsung menemukan sosok seorang Wanita cantik di hadapannya. sedikit emosi, Edgar segera menepis lengan yang ada di kepalanya dengan kasar.

"Udah gue bilang, kalo mau masuk kamar itu ketuk pintu dulu! Dan lo sama sekali ga punya hak untuk nyentuh gue, apalagi kepala gue!" Edgar sedikit berteriak dan seketika emosinya mulai terbakar.

"Maaf saying, ibu ga maksud seperti itu. Tadi ibu udaah coba ketuk pintu kok, tapi kamu ga jawab" ucap Wanita tersebut yang memanggil dirinya dengan sebutan 'ibu'

"Udah dehh, masih pagi kaya gini gausah bikin gue emosi. Sekarang juga lo keluar dari kamar gue!" kata Edgar sambil menunjukan jari telunjuknya ke arah pintu.

"Yaudah ibu keluar, kamu cepetan siap siap ya buat mandi, sarapan, dan berangkat ke sekolah, jangan sampai terlambat" jawab sang ibu masih dengan nadanya yang begitu lembut dan halus.

"Gausah so peduli, cepetan keluar dari kamar gue!" ucap Edgar yang benar benar tidak bisa berkata baik pada ibunya tersebut.

Mendengar nada suara Edgar yang tidak pernah lembut padanya, membuat Dewi selalu mengalah dan mencoba untuk mengerti keadaan Edgar. Sambil menunjukan senyumnya, Dewi segera menuruti apa yang Edgar katakan untuk berjalan keluar dan meninggalkan kamarnya.

Edgar memperhatikan punggung Dewi yang semakin menjauh dan perlahan pintu kamarnya tertutup Kembali. Edgar memijit pelan pelipisnya yang terasa sangat sakit. Lalu beberapa detik kemudian Edgar bangkit dari duduknya dan segera berjalan menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Aruna ForteWhere stories live. Discover now