POCONG NOMOR TOGEL PART 5

57 2 0
                                    

Agus menceritakan semua nya pada Zulaika dan ibu mertua nya Zubaidah.Tentang apa yang dia alami dan dia lihat malam ini."Saya benar-benar tidak bisa berkata apa-apa lagi Buk, semua itu benar adanya."Ucap Agus."Apa alasan kakak gentayangan,mas."Agus menggeleng."Buk,mungkin ibu  tau sesuatu?"Zubaidah pun menggeleng."Entah lah Lika..Emak jugo bingung.."

"Kita harus tenang,mak.Begini saja besok kita ke rumah dukun kenalan Agus.Mungkin kita akan dapat petunjuk."

"Apakah rumah nya jauh,Gus."

"Tidak mak.Cuma satu jam dari sini.."Tiba tiba ada yang mengetok rumah mereka.

"Agus!!.Agus.!!"Agus cepat cepat membuka pintu."Ada apa kalian kesini?"Tanya Agus pada Peri dan Ijal yang sedang menangis."Jukik Gus,Jukik Meninggal Gus.Dia jatuh di jurang dekat kuburan keramat burung jauh. "

"Innalillahi wa innailaihi rojiunn..."

"Ayo kita ke rumah duka..."Mereka mengangguk. "Zulaika,mak.Jukik meninggal.Agus pergi ke rumah duka dulu.."Zulaika dan Zubaidah nampak sangat kaget."Iya Gus.Sampaikan ucapan bela sungkawa dari mak dan Lika ya..Bilang Mak baru bisa kesana besok pagi.."Agus mengangguk.

"Bagaimana kondisi jasad Per..?"Tanya Agus saat mereka dalam perjalanan ke rumah duka."Menggenaskan Gus,leher dan tangan Jukik,patah. Muka nya penuh luka,mungkin dia terjatuh saat berlari panik melihat pocong Jepri."Agus mengangguk."Pasti seperti itu,"Sahut Agus."Gue jadi takut,jangan jangan Jepri mau kita mati juga Per,untuk  menemani dia."Agus merasa itu tidak mungkin tapi dia juga kasihan pada mereka berdua jika itu memang benar benar terjadi."Begini saja,selesai yasinan 7 hari kak Jepri kalian berdua ikut saya aja ke kota.."Wajah Peri sumringah itu memang keinginan nya."Gue setuju, bagaimana dengan kamu Jal."Tanya Peri."Gue bingung,anak gue sekolah.Kalau mertua saya tidak keberatan mengurus nya sampai kenaikkan kelas. Mungkin kami mau,Gus."Jawab Ijal. "Ya sudah loe bicarakan saja dulu."

Akhirnya mereka sampai di rumah duka Jukik.Mereka segera masuk kedalam rumah duka untuk melihat kondisi jasad Jukik."Jukik...."Agus menangis melihat kondisi jasad Jukik.

"Pergi kalian!!.Kalian adalah penyebab kematian anak saya..!"Maki orang tua perempuan Jukik.Sementara bapak nya sudah meninggal.Yang tragis nya Jukik meninggalkan anak dua yang masih kecil."Maaf kan kami Mak.."Ucap Mereka dengan tampang bersalah. "Seandainya kalian berempat tidak meninggalkan Jukik sendirian dia tidak akan mati.Pergi kalian!!" Mereka tidak mau memperkeruh suasana lalu keluar dari rumah Duka dan memilih duduk di pondok bambu dekat rumah Jukik.

"Ini semua pasti ulah mulut loe.!"

"Clepakk."Peri menampar keras pipi Herman."Sudah Peri,malu di lihat orang..Lagian ada bagusnya dia ceritakan yang sebenarnya, jadi kita tidak perlu merasa bersalah.Lagian bukan kah semua ini ide nya Jukik, untuk ke makam keramat itu.."Mereka bertiga mengangguk."Loe Herman,setelah malam ini lebih baik loe menjauh dari kita."Ucap Ijal.Herman mengangguk.

Herman nampak ketakutan matanya melotot dan mulut nya mengangap."Kenapa loe?"Tanya Agus cemas."I-itu mas.."Herman menujuk bawah pohon bambu yang ada di pojok rumah Jukik disana tempat yang gelap dan jauh dari keramaian sangat cocok untuk sosok hantu Jukik yang berdiri menundukkan kepala.Darah menetes dari wajahnya dan tangan nya.

Agus cepat cepat memberi tau Peri dan Ijal."Kenapa loe Gus,,?"Tanya Peri yang bingung dengan raut wajah ketakutan dari Agus.Sementara Herman sudah tidak tau kemana arah nya."Li Lihat itu.."

"Uwaaahhh!" Peri sempat menjerit tertahan dia tidak mau mengundang perhatian orang orang di sana..

Sosok itu melambaikan tangannya pada mereka.Dia cukup jauh tapi suara nya begitu dekat.

"Kalian kemari lah...Temani aku...Aku di siksa..."

"Per.Jal.Sampai jumpa besok..Uwaaahhh "Agus berlari dari tempat itu.

"Agus tunggu!!"Kedua nya tidak mau kalah cepat. Mereka tidak peduli lagi dengan pandangan sinis orang di sana.

Bersambung

KUMPULAN CERITA HORORWhere stories live. Discover now