Hari ini malvin ada kelas pagi jadi tidak bisa bareng haikal, itu sebabnya haikal pergi sendiri naik motor. Sesampainya di kampus malvin tidak lupa ngabarin pacarnya itu, hal itu selalu ia lakukan.
"harus ngabarin bocil gua dulu nih" ucapnya lalu mengeluarkan hp dari saku celananya.
Setelah itu malvin menyimpan ponselnya dan masuk ke dalam kelasnya. Sementara itu haikal yang mendapatkan notif dari malvin hanya melihatnya saja tanpa membalasnya.
"sialan malvin, kangen sama bibir gua doang dikira gua apaan kali ya besok ganti bibir aja dah gua" omelnya.
Kelas sudah selesai, malvin bergegas ke kampus haikal karena dia khawatir chatnya tidak di balas.
"bikin khawatir aja, biasa juga di bales ini kenapa di read doang anjing" umpat demi umpatan keluar dari mulut malvin, baginya kabar itu sangat penting tapi bagi haikal kabar tidak terlalu penting karena mereka juga sering ketemu.
Saat malvin sampai di kampus haikal, ia menelpon haikal berkali-kali tapi tidak di angkat "bajingan kemana dah" malvin masuk ke dalam mencari haikal.
"loh vin, ngapain lo? nyari haikal?" tanya jemi yang kebetulan lewat dan melihat malvin.
"iya jem, mana haikal?" tanya malvin balik
"lah bukannya udah balik ya? tadi sih pamit ke gua katanya pulang duluan, coba lo telpon dah" saran jemi
"udah gua telpon tapi ga di angkat, chat gua juga ga di bales" jawab malvin khawatir
"aelah jangan khawatir, gua yakin dia udh sampe rumah. Mungkin baterainya lowbat jadi ga bisa angkat telpon lo" ucap jemi menenangkan malvin yang terlihat khawatir.
Malvin mengerti akhirnya dia cabut duluan, saat di perjalanan tidak sengaja malvin melihat seseorang yang kelihatan familiar di matanya.
"ini gua ga salah liat kan? haikal bukan sih? sama siapa tuh dia" malvin langsung menepi dan langsung mendekati haikal.
Malvin menyentuh pundak orang itu "haikal" ucapnya yang membuat orang itu balik badan.
"malvin, ngapain disini?" tanya haikal
Malvin bingung dengan pertanyaan haikal yang menurut dia ga masuk akal, harusnya yang bertanya seperti itu malvin bukan dirinya.
"lo yang ngapain disini, malah sama dia lagi" ucap malvin sambil melihat ke cewe itu.
"oh dia minta tolong sama gua, karena searah jadi sekalian aja" jawabnya tenang, sementara ekspresi malvin sudah sangat tidak enak di pandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALHAI (MARKHYUCK)
Non-Fiction"mungkin ini takdir, hidup bersama malvin" -Haikal Samudra "menjadikanmu sebagai pendamping hidup adalah keputusan yang tepat" -Malvin Abriandra kisah yang akan menceritakan lika liku rumah tangga mereka. toxic nonbaku bxb 🔞