2.

154 17 0
                                    

Bab : Kesepian bukanlah kesalahan, tetapi kondisi keberadaan.

Malam telah tiba jaehan sedang membaca majalah di rumah nya yang sangat luas untuk ditinggali seorang diri. Jaehan juga sudah tidak memiliki siapa-siapa selain dirinya sendiri jaehan memang memiliki beberapa teman namun dia tidak begitu merasakan bahwa dia punya teman, kadang-kadang jaehan masih merasakan kesepian jika ia sudah tidak lagi diluar, jaehan hanya terlihat gembira saat diluar saja tapi jika sudah di rumah jaehan kembali ke dirinya yang hanya penuh keheningan.

"Ternyata sungguh bosan jika tinggal seorang diri di rumah ini",ucap jaehan.
.
.
.

Morning 🌞

Jaehan pergi ke gym pagi ini karena sudah lama tidak berolahraga, biasanya jaehan pergi ke gym 2 kali dalam seminggu jika dia tidak sibuk.

Seraya mendengarkan lagu jaehan berlari di treadmill dengan kecepatan sedang, jaehan melihat ke arah jendela luar tempat ia gym dan melihat kendaraan yang berlalu lalang di jalanan.

"Ahh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ahh.. Apa-apaan ini, kenapa dia tiba-tiba muncul di pikiranku", batin jaehan.

Karena kurang fokus saat gym jaehan memutuskan untuk menyudahi gym nya lalu pulang ke rumah, dan bersiap pergi ke kantornya.

Shin day flower

Di sisi lain yechan sedang merapihkan bunga-bunga nya yang baru saja datang, yechan memang menyukai bunga sejak ia masih kecil maka dari itu ia bertekad untuk membuat toko bunga yang mungkin bisa lebih besar dari tokonya yang sekarang namun untuk membuat toko yang besar butuh banyak biaya.

"Kita bertemu lagi", senyum jaehan pada yechan.

"Kau lagi", ucap yechan seperti tidak senang.

"Ya! Kenapa kamu seperti  tidak senang aku datang kesini! Aku ini pelanggan mu", kesal jaehan.

"Ahh... Benarkah", jawab yechan dengan wajah datarnya.

Jaehan melihat-lihat bunga yang ada di toko yechan, ia melihat bunga matahari yang masih fresh jaehan akhirnya membungkus bunga matahari itu untuk ia bawa ke kantornya.

Saat ingin pergi dari toko yechan, jaehan mendengar sedikit perbincangan yechan dengan karyawan nya.

"Bagaimana jika kita mencari investor untuk bisa membangun toko yang lumayan besar", ucap yera.

"Ah... Kamu benar juga, itu ide yang bagus! Aku akan coba bicara dengan salah satu perusahaan young company mereka salah satu perusahaan weeding yang mungkin mau berinvestasi dengan kita", jawab yechan.

"Baiklah, semoga kita dapat kabar baik", ucap yera.

Setelah mendengar itu semua jaehan langsung kembali ke kantornya yang tidak begitu jauh dari toko yechan berada.

"Anna, ikut aku sebentar", ucap jaehan.

"Baik", jawab anna

Jaehan membawa anna untuk mengobrol sebentar di ruangannya....
.
.
.

Jam menunjukkan pukul 9 malam biasanya yechan akan menutup tokonya karena jarang sekali orang-orang akan membeli bunga di malam hari, dan juga ia kasihan pada yera jika harus membantunya hingga tengah malam.

"Aku pulang dulu", senyum yera.

"Ya, Hati-hati dijalan sampai jumpa besok", jawab yechan.

Yechan menutup tokonya setelah anna pulang, dan dia juga pulang menuju rumahnya dengan menaiki bus. Hanya butuh waktu 20 menit yechan bisa sampai ke rumahnya dengan bus, sesampainya di rumah yechan langsung bersih-bersih dan juga bersiap untuk tidur.

"Kau anak yang tidak pernah aku harapkan!!! Dasar anak tidak berguna!!!! Kau mati saja!!!!..

Mendengar kebisingan di dalam mimpinya yechan langsung terbangun dengan keringat yang mengguyur keningnya...

"Apa ibu masih tidak menyukai ku hingga kepergian nya", ucap yechan seraya memegang kepalanya.

Karena susah untuk tidur akhirnya yechan pergi ke dapur untuk minum air putih, dan duduk di sofa kecil miliknya seraya melihat ke luar jendela rumahnya .

"Yaaa!!!! Kau anak yang tidak pernah aku harapkan!!!! Mati saja!!!".....

Yechan terus memegangi kepalanya, suara yang selalu berisik beberapa kali datang  untuk mengganggu pikirannya hingga membuat yechan selalu menyakiti dirinya jika teringat akan hal tersebut.

Darah yang segar menetes dari tangan yechan hingga menetes ke lantai rumahnya, sakit? Memang sakit namun ini adalah sebuah pengobatan yang menurut yechan sebuah keharusan baginya, tidak baik memang namun ini sudah menjadi kebiasaan nya saat mengingat hal-hal yang membuat ia depresi tentang masa lalunya.

"Aku bisa merasakan sakitnya. Ada sesuatu yang baik tentang hal itu. Kebanyakan itu membuatku berhenti mengingatnya", ucap yechan menatap darah yang menetes itu.
.
.
.

Siang ini yechan pergi ke sebuah toko perlengkapan untuk membeli perban dan obat merah karena di rumahnya sudah habis, tangan yechan masih terlihat merah karena ia belum sempat membersihkan lukanya dan membiarkan luka itu semalaman.

Setelah membeli obat dan perban yechan kembali ke rumah dan mengobati lukanya sendiri, karena dia tidak ingin orang lain mengetahui apa yang ia lakukan terhadap dirinya sendiri. Ini memang penyembuhan yang salah namun yechan tidak tahu harus melakukan penyembuhan yang benar.

Dringggg..... (Telfon masuk)
From : Yera.

"Oh... Yera-ya ada apa", tanya yechan.

"Aku ingin memberitahu mu jika ada pria dari salah satu perusahaan yang ingin menginvestasi di toko bunga kita", jawab yera.

"Jinjja!! Tapi aku belum menghubungi perusahaan manapun", heran yechan.

"Yasudah kesini saja dulu mana tahu ini kesempatan bagi kita",ucap yera.

"Ah... Baiklah, tunggu sebentar aku segera kesana", jawab yechan.

Yechan langsung mencari bus untuk segera ke toko nya karena tiba-tiba saja ada seorang investor yang ingin berinvestasi di tokonya.

"Annyeonghaseyo", sapa yechan.

"Apa kamu pemilik toko ini".

"Iya, perkenalkan namaku yechan", ucap yechan seraya menyodorkan tangannya

"Aku kim taehyung", ucapnya seraya menjabat tangan yechan.

"Yera buatkan kopi untuk kami",ucap yechan.

"Baiklah", senyum yera.

"Begini aku sedang mencari toko yang ingin bekerja sama dengan kami jadi ada seseorang yang merekomendasikan toko mu padaku jadi bagaimana menurut mu", ucap taehyung.

"Ah... Aku memang sedang mencari investor untuk membantu ku membuat toko bunga yang lumayan besar namun kamu tiba-tiba saja seperti ini aku jadi bingung",ucap yechan masih tidak percaya.

"Aku memang tertarik pada toko mu yang cukup bagus ini karena aku tahu jika toko mu bagus untuk dikembangkan", senyum taehyung.

"Ahh... Kalau begitu aku setuju saja agar toko kami bisa maju dan berkembang", ucap yechan.

Setelah mengobrol panjang akhirnya yechan setuju untuk menerima investor tersebut, investor tersebut mengatakan jika yechan akan dibukakan sebuah toko bunga yang cukup besar lalu penghasilan dari toko tersebut hanya diambil 10% saja karena investor itu memang hanya ingin membantu beberapa toko yang seharusnya sudah menjadi toko yang besar.

Wajah yechan terlihat sangat senang karena sebentar lagi ia bisa menghuni toko yang cukup besar untuk bunga-bunga nya, karena sudah lama yechan ingin membuat toko yang besar namun karena biaya yang belum cukup ia mengurung niat itu seraya menunggu ada investor yang ingin mengembangkan usahanya.

Next=>

lonely eyes Where stories live. Discover now