27. Nearness Is To Love

494 61 19
                                    

•27•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•27•

Suzy pikir, yang namanya demam panggung itu hanya suatu delusional yang dilebih-lebihkan seseorang yang mengalaminya. Maksudnya, tampil di hadapan publik tidak semenyeramkan itu. Selalu percaya diri, Suzy selalu memiliki mindset seperti itu. Yang kalian hadapi masih manusia, kok, sama-sama makan nasi. Kalau tetap nervous, anggap saja mereka monyet lalu kau akan tertawa dan menjadi rileks.

Akan tetapi, semua yang ia pikirkan berbanding jauh dengan yang benar-benar terjadi.

Tolong, sungguh beribu maaf kalau Suzy terlalu menyepelekan demam panggung. Karena kenyataannya sekarang perempuan itu bukan lagi demam, tapi sudah skarat.

Dikala Yujin dan dua gadis lain tertawa riang sambil berlatih nyanyian yang akan ditamilkan di festival musim semi sekarang, Suzy malah membisu dengan keringat dingin bercucuran. Di kala dia mengintip berapa banyak penonton yang akan melihat penampilan mereka, perempuan itu langsung berubah menjadi pias.

Oh, kalau dihitung totalnya bisa 500 orang.

Katanya hanya acara sekomplek, tapi yang datang kenapa sekota?! Oke, itu berlebihan. Tapi tetap saja sebanyak itu penontonnya.

"kak, are you okay?" tanya Yujin.

"Yujin, sepertinya aku tidak bisa melakukan ini. bagaimana jika aku tiba-tiba jatuh lalu rok-ku tersingkap? Pasti aku ditertawakan. Atau yang parah, bagaimana kalau ada yang melemparku telur busuk? Orang komplek kan banyak yang membenciku.." Suzy mulai resah berjalan kesana kemari.

"hoi, Bae Suzy!" Yujin berseru tegas memanggil nama Suzy dengan tidak sopannya.

Suzy tadinya ingin marah, tapi setelah itu kata-kata Yujin agak menenangkannya. Gadis itu bertutur sambil memegang kedua bahunya. "apapun yang kakak takutkan, tidak akan terjadi. Kakak hanya harus melakukan yang terbaik karena kakak sangat bebrakat. Suara kakak bagus, dance kakak jago. Apa yang ditakutkan? Ingat, cita-cita kakak itu jadi idol, jadi kakak harus punya mental setinggi harapan orang tua."

Suzy berderu nafas mengamati gadis itu. "oke..." sambil mengatur pemasukan udara di indera penciumannya, dia berusaha mencari seseorang. Orang yang katanya berjanji datang namun belum juga kelihatan bayangannya sedikitpun.

Sial, Kim Myungsoo, di saat-saat genting begini malah tidak ada. Kemana pria itu? Padahal tadi pagi dia hanya pamit jogging lalu tidak menampakkan diri hingga Suzy sudah dirias macam idol dan hendak naik ke panggung.

Cih, pemberi harapan paslu! Suzy akan extend kemarahannya pada pria itu jadi seminggu.

"kak, mereka bilang tiga menit lagi. Ayok, siap-siap." Yujin menariknya keluar dari balik panggung. Gadis itu sudah naik ke anak tangga namun Suzy melepaskan genggaman mereka.

Yujin menatap bingung.

"satu menit. Aku hanya butuh satu menit untuk meyakinkan diri." Suzy lagi-lagi gemetar, dia meraih botol minum dan menghabiskan isinya langsung.

Let's Go Back To Where We StartedWhere stories live. Discover now