Chapter 16 < juste un rappel des limites >

882 30 2
                                    

PS. semua yang ada di cerita ini dari tokoh hingga alur hanya karangan author. maaf jika ada kalimat menyinggung suatu pihak.

Warn! mengandung kata atau scene vulgar. yang berusia di bawah 17 tahun harap dilarang membaca.

Giselle POV.

Aku pergi menuju kafe, menerima pesan dari Minjeong untuk bertemu di sana tepat pukul 2 siang. Minjeong terduduk sendirian saat aku dengan santai datang dan duduk dihadapannya.

"ada apa, Minjeong?", ucapku.

"kamu dan Jaemin"

Aku memahami arah pembicaraan Minjeong berusaha menjelaskan lagi, "ucapan Jihyun tidak usah didengar-".

"ternyata benar apa yang Jihyun bicarakan soalmu. kamu mendekati Jaemin dan Mark di saat bersamaan, kamu wanita murahan, Giselle", ucap Minjeong.

"apa yang Jihyun katakan padamu", nada bicaraku menjadi serius.

Aku menangkap jika Jihyun menemui Minjeong mengatakan hal gila mengenaiku padahal itu tidak benar. Minjeong terdiam melihat betapa seriusnya ekspresiku, seperti orang ketakutan.

Tanpa basa basi aku mengangkat tangannya membuat Minjeong terkejut dan menutup mata. "pelayan, aku pesan latte", menatap Minjeong yang mulai sadar akan ketakutannya padaku.

"jadi Jihyun menemuimu lagi dan mengatakan hal gila ya. asal kamu tahu aku ini murahan tapi tidak untuk Jaeminmu".

"jika kamu tidak menyukai Jaemin kenapa Jaemin terus mendekatimu?!", tibalah Minjeong menyentakku.

Ponselku bergetar, Mark menghubungi dan aku tidak menjawabnya. Pesanan latteku datang. Terasa panas meskipun sudah memegang karton tambahan di cup.

Jihyun juga menerorku lagi saat posisi sedang berada di rumah sakit. Dia mengatakan jika keputusan untuk menghancurkanku semakin kuat. Keputusanku untuk membalaskan apa yang Nian lakukan selalu dihambat oleh Jihyun.

Aku membencinya.

"kenapa kamu tidak tanya Jaemin dengan keberanianmu sendiri?".

Aku berdiri dari tempat duduk dan beranjak pergi. "Giselle obrolan kita belum selesai!", Minjeong berteriak membuat atensi para pengunjung menatap kami berdua.

"ah sialan. padahal aku tidak mau mengumpat hari ini".

Minjeong terdiam membiarkan aku pergi menjauh keluar kafe. Aku memesan taksi dan berangkat menemui Jihyun, tidak perduli kalau aku harus membunuhnya dirumah saat ini.

"sialan aku muak sekarang".

"sialan aku muak sekarang"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(TO BE CONTINUED) Pushin' N Pullin || MarkSelleWhere stories live. Discover now