chapter 13

133 16 1
                                    

"Wei Ying, ini kekecilan
tubuh ku sekarang
berbeda, bukan lagi
balita tiga tahun dulu
yang bisa bergantian
memakai baju piyama."

"Ini sudah paling besar
er gege, apa kamu pakai
punya daddy saja, aku
ambilkan sebentar pasti
daddy banyak baju yang
belum pernah dipakai,
daddy suka meng endors
pakaian juga hadiah dari
brand yang bekerja sama
dengannya, sebentar ya.."

"Jangan tidak usah."

"Tidak apa apa, mana
mungkin kamu tidur
memakai pakaian yang
sudah seharian di luar,
tunggu."

Wei Wuxian keluar dari
kamar dan mengetuk pintu
kamar sang ibu dan tak
lama dia keluar dengan
membawa beberapa potong
piyama dan baju yang
masih terbungkus rapi
belum pernah digunakan
sama sekali.

Lan Wangji mengambil
dan memakai pakaian
itu lalu naik ke ranjang.

Keduanya canggung tidak
bicara apa apa ini baru
pertama kali mereka
bertemu setelah dewasa
meskipun di masa lalu
keduanya tidak bisa jauh
tapi sekarang berbeda
cerita.

"Wei Ying kemarilah,
kita hanya tidur, jangan
khawatir."

"Aku tidak khawatir, hanya
setelah sekian lama tentu
saja berbeda, kita bukan
lagi balita polos yang dulu,
lagi pula ini baru pertama
kita bertemu."

Wei Wuxian merebahkan
dirinya menarik selimut
menutup badannya.

Lan Wangji menarik
tubuh itu mendekat lalu
memeluknya dengan hangat.

"Tidur lah, selamat malam
Wei Ying, selamat istirahat
sampai jumpa besok."

"Selamat malam er gege,
sampai jumpa besok."

Lan Wangji mengusap
lembut punggungnya dan
mengecup keningnya lalu
menepuk nepuk punggung
sempit itu.

Ada rasa damai di hatinya
ketika mendekap tubuh itu
dia memejamkan matanya
tubuhnya lelah seharian ini
di kampus.

Wei Wuxian yang tidak
bisa tidur menahan rasa
di dadanya dia bahagia
sekarang semua kembali
seperti lima belas tahun
yang lalu orang yang dulu
selalu memeluknya ketika
tidur sekarang sudah
kembali dan sekarang
sedang memeluknya tidur.

Jantungnya berdegub
kencang merasakan rasa
yang aneh dan rasa gugup
yang begitu kentara ini
pertama kali dia dipeluk
laki laki selain daddynya.

tapi hanya sesaat saat ia
merasakan usapan lembut
di kepala dan punggungnya
seperti yang sering di
lakukan mommy dan
daddy nya dalam sekejab
dia sudah terbang ke alam
mimpi dia memegang erat
lengan baju lan Wangji.

Akhirnya keduanya bisa
tidur pulas tanpa mimpi
yang selalu datang setiap
malam untuk pertama
kalinya setelah lima belas
tahun.

Hingga pagi datang
menyapa dan pintu masih
tertutup rapat masih
belum ada pergerakan
sama sekali dari pemilik.

keduanya masih terlelap
sampai ada suara ketukan
di pintu datang untuk
membangunkannya seperti
biasa yang tidak bisa
bangun pagi.

Lan Wangji membuka
mata dia merasakan ada
beban di atas dadanya
sesak dan mencoba melihat.

pandangannya masih
buram perlahan dia
berkedip menyesuaikan
dengan cahaya ruangan
dari sela sela hordeng
yang bergerak.

nyawanya masih belum
terkumpul semua setengah
masih berada di awang
awang.

Menatap wajah cantik
yang masih tidur dengan
nyenyak tengkurap di atas
tubuhnya tidak berubah
masih sama seperti dulu
memeluk erat tubuhnya.

WINTER PEONYWhere stories live. Discover now