13

1.5K 201 20
                                    

Becky mengerjapkan kelopak matanya ketika merasakan percikan air mengenai wajahnya.
Begitu matanya terbuka dengan sempurna pemandangan pertama yang dia lihat adalah ruangan yang asing.

"Selamat pagi putri tidur?"

Becky menoleh, dia sedikit terkejut ketika wajah Rose begitu dekat dengan miliknya.

Becky ingin mengatakan sesuatu namun mulutnya begitu kelu. Dia juga kesulitan bernafas dengan baik. Tubuhnya sakit dan kaku.

Tiba-tiba erangan lolos dari mulutnya yang membuat Rose tersenyum mengejek.

"Aku tidak akan membiarkanmu mati dengan mudah. Sekarang buka mulutmu biarkan pelayan memberimu makan. Masih banyak pelajaran yang perlu kamu tahu sebelum aku mengantarmu ke neraka," ucap Rose.

Kelopak mata Becky terasa panas mendengar ancaman itu, dia tidak takut lagi tapi dia sudah lelah. Seharusnya malam itu dia langsung lompat saja ke sungai Serpentine mungkin sekarang dia sudah bersama dengan ayah dan ibunya.

Rose memberikan tempat untuk pelayan yang akan mengurus Becky.
Dengan telaten wanita tua itu menyuapi gadis lemah yang saat ini sudah terlihat pasrah dengan hidupnya.

Suapan demi suapan Becky terima namun tiba-tiba dia merasakan dadanya sakit. Gadis itu terbatuk, tenggorokannya seperti tercekik dan gerakan batuknya membuat tulang-tulangnya seperti bergeser dari tempatnya terutama di bagian tulang bahunya.

Gadis itu mengerang dengan keras, bubur yang ada di mulutnya menyembur mengotori mulut dan lehernya.

Rose melihat semua itu tanpa rasa iba.

"Nyonya bagaimana ini, sepertinya gadis ini tidak bisa bernafas," wanita tua itu terlihat panik. Bagaimana tidak, wajah Becky sudah memerah, terlihat jelas nafasnya yang putus-putus.

"Bersihkan dia, aku akan memanggil dokter," perintahnya lalu keluar dari ruangan itu.
***

      Freen akhirnya dibebaskan dengan skenario yang melibatkan postingan di Twitter Mind, hakim mengkaji ulang kasus itu lalu menyatakan Freen harus dibebaskan. Semua skenario tersebut dilakukan hanya untuk mengecoh media dan masyarakat bahwa Freen bisa bebas karena menggunakan kekuasaan ibunya. Meski pada faktanya Freen bisa bebas secepat ini juga karena ibunya.

Roseanne sudah bosan dengan drama putrinya, dia memiliki pekerjaan yang jauh lebih penting ketimbang mengurusi drama sepele itu. Dia kemudian memerintahkan orang-orangnya untuk membereskan sisa-sisa kasus yang melibatkan Freen, Mind dan Becky.

Rose juga sudah mengembalikan tempat Mind di Jeon Austin begitu juga dengan Becky jika gadis itu menginginkannya.

Yang penting kedua gadis itu tahu siapa yang mereka hadapi. Nama kedua gadis itupun sudah kembali bersih, media juga sudah tidak berani mengangkat berita-berita tentang mereka lagi.
Rose membereskan semuanya hanya dalam waktu satu bulan.

Dan hari ini adalah hari dimana Freen dinyatakan bebas. Rose sendiri menyempatkan waktunya untuk ikut menjemput putrinya.

"Antarkan aku pulang ke rumah," pinta Freen.

Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Becky.
Gadis itu tidak pernah mengunjunginya selama satu bulan ini. Dia menjadi sangat merindukannya.
Hati Freen terasa ringan, semua kasus-kasus yang melibatkan gadis kecil itu telah beres. Freen tidak bisa berhenti berterimakasih kepada ibunya untuk hal yang satu ini.

"Tidak. Kamu pulang ke rumahku," tolak Rose.

"Mom?" protes Freen.

"Kamu ingin bertemu anak itu kan?"
Freen mengangguk.

Rewrite the stars Where stories live. Discover now