Celestian In Narnia

737 31 0
                                    

Aku melihat beberapa anak tengah bermain air disekitar pantai tanpa menyadari keberadaan diriku.

Haruskah aku mendekati mereka dan bertanya dimana aku berada? Oh apakah hal itu baik? Terkadang hati dan pikiran memang tak sejalan dengan baik.

Mungkin aku akan mengelilingi pantai ini sebentar. Ada banyak sekali reruntuhan diatas tebing,aku terus memperhatikan reruntuhan itu sembari terus berjalan hingga sebuah suara terdengar ketelingaku.

Sebuah suara yang sedikit nyaring menyapa telingaku, lantas akupun berbalik untuk melihat siapa yang memanggilku.

Aku menatap mereka datar saat mereka mulai mendekatiku. Beberapa anak lain mengenakan sebuah jubah yang sepertinya pernah aku lihat namun aku tak tahu darimana asal jubah tersebut dan sisanya hanya berpakaian seragam anak sekolah biasa.

"Hey kau, siapa kau. Aku melihatmu dari tadi menatap ke tebing dan berjalan tak tentu arah"

Seorang gadis kecil yang imut menghampiriku dan bertanya siapa aku. Aku hanya menatapnya dan berpikir mungkin ini waktunya untuk aku bertanya pada mereka.

"Aku Celestian dan jika boleh aku bertanya dimana ini?" aku berharap salah satunya akan menjawab pertanyaanku.

Aku menatap satu persatu orang yang ada dihadapanku, empat pria dan tiga gadis. Aku harap mereka adalah anak-anak yang baik.

"Oh kau ada di Narnia" gadis kecil bermata biru yang imut itu menjawab pertanyaanku. Rasanya aku pernah mendengar nama itu namun aku lupa atau entah dimana aku pernah mendengarnya.

"Kau tak ingin bertanya apa itu Narnia?" gadis kecil itu kembali bertanya dengan antusias.

"Tidak" hanya menjawab seadanya saja, jujur aku tak suka banyak bicara. Namun beberapa diantaranya menatapku bingung dan penasaran.

"Ada apa?"

"Tidak, hanya saja kau memakai pakaian berbeda dan terkesan elegant, sangat cantik" seorang gadis yang lebih tua dan memiliki rambut hitam serta bermata biru memujiku. Jujur saja gadis ini juga sangat cantik dan terlihat menawan.

"Aku Lucy Pevensie"

Gadis kecil itu menjulurkan tangannya padaku berharap aku membalasnya. Aku hanya tersenyum tipis dan menjabat tangannya.

"Celestian, panggil apa saja sesukamu"

"Aku Susan, ini Edmund dan yang satu itu adalah Peter. Kami bersaudara" gadis bernama Susan itu memperkenalkan saudara lainnya yang aku ketahui Edmund memiliki rambut hitam dan mata coklat sedangkan Peter memiliki rambut pirang kecokelatan dan bermata biru yang menurutku sangat indah dan menawan.

"Aku Hermione Granger, ini kedua temanku Harry dan Ron" gadis lain memperkenalkan dirinya dan kedua temannya.

"Aku Ron Weasley" pria berambut merah, sangat unik dan cukup menarik menurutku.

"Dan aku Harry, Harry Potter senang bertemu denganmu" pria berkacamata yang tampan,ya cukup tampan menurutku.

"Ya tentu senang bertemu kalian semua" aku memberikan senyum tipis pada mereka.

"Ngomong-ngomong darimana asalmu?" seorang pria berambut pirang bertanya padaku dan yang aku tahu dia adalah Peter.

"Rahim ibuku" jawabku seadanya yang membuat beberapa orang terkekeh termasuk Peter yang aku lihat dia sepertinya tengah malu.

"Mm.. Maksudku darimana tempat asalmu dan bagaimana kamu bisa sampai disini?"

Peter kembali bertanya padaku dan aku menatapnya sekilas. Huh dia menawan sekali, oh ayolah jangan pikirkan apapun saat ini, seperti kau tak pernah bertemu pria tampan saja.

"Aku dari Inggris lebih tepatnya dari Cambridge. Dan aku tak tahu bagaimana aku bisa sampai kesini, seingatku aku sedang berada ditaman menunggu temanku dan kemudian beberapa kelopak bunga berterbangan mengitariku dan berakhirlah aku disini"

Sejujurnya itulah yang aku ingat terakhir kalinya dan tiba-tiba saja aku berada didekat gua ditepi pantai dan menemukan mereka.

"Hmm baiklah kalau begitu, sepertinya kau harus ikut dengan kami. Kami juga tak bisa membiarkanmu sendirian disini begitu saja" kata Peter.

Kami semua kemudian berjalan ke reruntuhan dan mengamati semua yang ada.

*****

"Ngomong-ngomong gaunmu sangat cantik, kau terlihat seperti seorang tuan putri"

Lucy menatapku dari atas hingga bawah, ia terlihat mengagumi apa yang aku kenakan.

"Ya Lucy benar, kamu terlihat sangat cantik dan manis dalam satu waktu. Aku belum pernah melihat gadis secantik dirimu dalam hidupku" Susan kembali memujiku.

"Ya aku tahu aku sangat cantik dan manis terima kasih" kataku sedikit menyombongkan diriku. Kapan lagi aku bisa seperti ini, eh sebenarnya aku selalu seperti ini setiap kali ada yang memujiku.

"Tapi apakah gaunmu tidak terlalu pendek" Edmund menyahutiku, aku rasa ia tak sengaja ikut memperhatikanku karena kini ia menatap diriku dengan penuh penasaran.

"Tidak, ini memang gayanya. Setidaknya aku terlihat tinggi jika dari jauh" ujarku,aku ingat betapa pendeknya aku. Jika aku dihadapkan dengan Lucy mungkin tinggiku takkan jauh berbeda dengannya.

"Walau kenyataannya kamu pendek" sarkas Edmund yang membuatku mendelik padanya.

"Terserah" kataku dan kemudian pergi berjalan disamping Lucy.

Kami akhirnya sampai direruntuhan, ada begitu banyak pohon apel dan beberapa bangunan yang hancur.

Aku sejujurnya sudah mulai lapar dan ya aku memutuskan untuk memetik apel yang ada disekitar,lagipula ini pohon liar.

Rasanya sangat manis sekali berbeda dengan yang pernah aku makan sebelumnya.

"Sepertinya kamu sangat menyukai apel"

Harry berjalan mendekatiku dan ikut memetik apel yang ada disekitar.

"Tergantung selera dan untuk yang ini, aku kelaparan" kataku dan kembali memakan apel yang ada pada genggaman tanganku.

"Ngomong-ngomong siapa yang tinggal disini?"

Suara Lucy membuatku mengalihkan perhatianku padanya, aku segera mendekatinya dan menatap apa yang dilihat olehnya.

Aku menyentuh salah satu bangunan yang ada disekitar Lucy dan itu terjadi..

"Kalianlah berempat lah yang tinggal disini" ucapku menunjuk Peter, Lucy, Edmund dan Susan.

Mereka berempat menatapku tak percaya...











************************************
Hai semuanya,aku harap kalian suka dengan cerita baruku yang berbau Narnia, aku harap kalian tak bosan dengan cerita Narnia yang dibumbui oleh imajinasiku yang muncul begitu saja.
Aku tahu ini cerita gak jelas dan gak menarik, tapi kalau kalian suka aku akan sangat berterima kasih banyak pada kalian semua

Jangan lupa untuk kritik saran vote dan comentnya. Terima kasih.

And The World Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang