Chapter 24: The Dream

668 47 5
                                    

"Halo Blaise? Iya, gua 20 menit lagi landing." orang itu mematikan teleponnya dan saat landing, terlihat banyak antek-antek yang mengikutinya.

"Wess Drac masih ganteng aja tuh muka", "apa sih jing" balasnya. "lu kalo makin jelek Potter jg ga akan mau, anyways welcome to the team Draco." Dan mereka pergi.

Di sisi lain..

"Her, laporannya kasi gue jam 12 ya", "sip"

"Har, di lounge ada yang nunggu katanya ada janji temu" ucap Ron menatap Harry di balik pintu. "Oh ya ya suruh ke meeting room 2" balasnya.

Harry, menarik napas memejamkan mata 5 menit sampai Ia akhirnya siap untuk menemui tamu tersebut.

Di ruangan terlihat 4 orang duduk termasuk Hermione. Melihat kedatangan Harry, mereka berdiri dan tersenyum sambil satu persatu mengulurkan tangan.

"Selamat siang, Mr. Malfoy dan rekan-rekan, silahkan duduk" sapa Harry dengan sopan. "Selamat siang, saya ingin mengajukan proposal" ucap Draco. Mendengar itu Harry menunggu Draco mengeluarkan dokumen yang seharusnya ada tapi entah kenapa tak ada. Harry menatap Draco heran, tapi setelah beberapa detik bingung Draco malah mengeluarkan kotak merah dengan cincin di dalamnya.

"Are you willing to take me back?" mohonnya ketika menyodorkan cincin itu.

"Ini.. cincin yang sama?" Tanya nya.

"Iya, ini cincin yang waktu itu-", "no"

1 kata itu membuat ruangan hening.
"No?", "no." Harry menolak Draco 2x
"Mr. Malfoy sebaiknya anda tidak bermain-main di perusahaan saya, jika tidak saya tak ada pilihan selain manggil keamanan." Ucapnya sambil berjalan cepat keluar ruangan.

"Dih gajelas banget udah tua juga sadar umur kek udah kepala 4 juga masih aja main-main" Harry menggerutu di ruangannya.

Terdengar suara pintu dibuka, Harry menoleh dan melihat Cedric masuk. "Kenapa Har? Marah-marah mulu bunting lu?", "Haram ya mulut lu" balasnya.

"Serius Har, napa si? Itu tadi pimpinan empire group kan?" Tanya nya duduk di meja Harry. "Iya si Mr. Malfoy, masa dia ngajuin proposal tapi proposal nikah kan what the hell?? Gue gasuka ya kerjaan sama kehidupan gue dicampur!" Ucap Harry dengan gestur tangan dan suara melengking karena kesal sampai mukanya merah.

"Oh terus lu terima?" Tanya Cedric dengan muka cengo. "YA GAK LAH GILA au ah males liat muka lu keluar gih" Harry melambaikan tangannya mengusir. "Songong amat si bejir yaudah ntar jangan lupa conference jam 6 yak I'm your boss so chop chop get back to work" balas Cedric meninggalkan ruangan.

----

"Harry woi cepetan gantinya!" Teriak seseorang diluar pintu menggedor.
"APASEH SABAR GILA GUE LAGI BUGIL" Balas Harry dengan teriakan.

Brak

Harry membuka pintu, menampilkan setelan jas hitam yang Ia kenakan.

"Yuk berangkat Ry, pak Cedric udah nunggu di mobil" ucap Hermione dan dibalas anggukan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yuk berangkat Ry, pak Cedric udah nunggu di mobil" ucap Hermione dan dibalas anggukan.

Di dalam mobil, terisi 4 orang yakni supir, Hermione di kursi depan, Cedric dan Harry di belakang. Estimasi perjalanan kira-kira 45 menit, hal ini dimanfaatkan oleh Hermione dan Harry untuk dandan.

"Gosok terus tu muka, cakep kaga dempul yang ada" ucap Cedric. "Bacot anjing muka lu tuh bekoreng- eh Mi Mi, bawa blush on ga? Punya gue ketinggalan" balas Harry. "Ada ada nih" Hermione memberikan blush on nya pada Harry. "Ih bagus juga punya lo jadi kayak not too much gitu" Harry senang. "Iya kan? Emang lu biasa pake apa?", "Diar" balas Harry. "Bjir Diar ga tuh gue mah yang dupe aja mampunya." Ucap Hermione.

Cedric hanya biasa menyimak karena Ia tidak paham, tapi untungnya mereka cepat sampai.
mereka bertiga menikmati buffet yang disediakan, namun senyum Harry memudar ketika sedang mengobrol dan Draco datang. "Pak GM? anda dan Dirut Potter saling mengenal ternyata" ucap orang tersebut. "ya, saya dan Harry-" belum sempat selesai Harry memotongnya "mantan suami saya pak" ia mengatakan kalimat ini dengan santai. "ya, saya akan mencari rekan saya untuk materi conference hari ini, permisi" ucap Harry saat ia pergi.

Draco hanya bisa memandang Harry dikejauhan, Ia takut Ia mengganggunya dan membuatnya semakin benci dengan dirinya. Menegak begitu banyak Champagne di meja sampai tepar dan diwakili, itulah Draco. Harry sangat kecewa dengan sikap Draco yang sekarang kekanakan dan tidak profesional, dirinya hampir mati hanya untuk beberapa lembar uang untuk menghidupi keluarganya tapi itu seolah bukan apa-apa bagi Draco.

Harry mengikuti conference dengan sangat serius, membuat suasana agak tegang, peserta dipaksa untuk tegang mengikuti Harry tapi untungnya ada emergency yang membuat conference dipercepat.

"Ada apa? Kok dah selesai?"
"Untunglah.. umur gua rasanya makin pendek"
"Plastik mana plastik mau muntah gua"

Para peserta sepertinya pusing jika dilihat dari bagaimana mereka bersikap setelah conference selesai dan kamera semua dimatikan. Draco juga begitu, tak sangka istri- mantan istrinya begitu tegas mengatasi bahkan memimpin petinggi yang hebat diantara yang hebat.

Sungguh Draco berpikir kembali untuk merayu Harry kembali padanya, dirinya sekarang hanya butiran debu. Belum pernah Draco merasa sekalut ini ketika berurusan dengan pekerjaan, tapi dirinya telah dibuat kalah telak.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Young Wife (Draco x Harry)Where stories live. Discover now