Alvin & Alya: Kilas Balik

1.9K 161 1.1K
                                    

Balik lagi sama aku bulan, ini karya aku yang kedua, tolong support ya, love!😖🖤

Spin off dari cerita ANDIRA IS MINE

DISCLAIMER ‼️ cerita ini murni dari hasil pikiran aku sendiri ya! Dan aku tidak menerima copy paste dalam bentuk apapun!

“Cinta itu seperti angin, kamu tidak bisa melihatnya tapi kamu bisa
merasakannya.”

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

ALVIN’S POV;

"Harus berapa kali, sih, Mah. Aku bilang kalo aku itu gak suka dengan cara kalian yang selalu aja menjodoh-jodohkan aku seperti ini!"

Seorang laki-laki tinggi berjalan dengan langkah yang begitu cepat untuk menuruni satu persatu tangga rumah, diikuti dengan perempuan paruh baya yang ikut menyusul dari arah belakang.

"Berhenti sebentar, Al. Dengerin Mamah dulu, bisa ga? Jangan langsung emosi kaya gini." Wiwi— berusaha menggapai tangan anaknya.

"Mau apalagi, sih, Mah?!" Alvin memalingkan wajahnya ke belakang menatap sang Mamah dengan sorot mata kecewa, jangan lupakan kelopak matanya sudah mengeluarkan air mata.

Berawal dari perusahaan milik Damar selaku orang tua sambungnya yang tengah diambang kebangkrutan, membuat dirinya terus-menerus dipaksa untuk menerima perjodohan sesama kolega bisnis mereka.

Mengetahui maksud dan tujuan dari perjodohan itu membuat Alvin menolak mentah-mentah, hingga membuat keadaan rumah mereka semakin kacau. Menikah diusia muda sangat tak memungkinkan adalagi jika menikah dikarenakan untuk memenuhi ambisi.

Lagi pula memangnya ini zaman Siti Nurbaya apa? Segala pake jodoh-jodohan.

"Nggak, Mah! Aku tetap gamau, tolong kali ini hargai keputusan aku! Bilangin ke suami kesayangan Mamah jangan paksa aku lagi apalagi dengan cara gini." ujar Alvin dengan nafas yang sudah memburu akibat menahan emosi.

"Kamu lebih bahagia ngeliat perusahaan Papah kamu sendiri bangkrut ya?"

"Papah sambung, sampai kapanpun aku gak akan pernah nerima dia sebagai Papah aku!"

"Dengerin Mamah baik-baik, seandainya gak ada Papah Damar malam itu, mungkin kita berdua bakalan mati dibawah jembatan itu!"

"Mau dulu atau sekarang ngga ada bedanya, jiwa aku udah mati dari lama, Mah!"

"Terserah kamu mau ngomong apa. Pokoknya kamu harus nurut kali ini, itung-itung balas budi kepada Papah Damar, 'Kan?"

"To hell with returning the favor! If it's not once then my answer is still no!"

"Honestly living with you is hell, I'd rather live with my father!"

Hati Wiwi kala mendengar itu sejujurnya langsung tersentak, benarkah selama ini anak semata wayangnya itu merasa tinggal di neraka bersama dirinya?

 DUNIA ALVIN: Two Different People Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang