ASBI-013 Cemburu ll

39 3 0
                                    


HAPPY READING

Selepas shalat ashar berjamaah Asa dan Filza kembali datang ke ruangan gus Abi sesuai dengan ucapan gus Abi tadi.

"Kamu aja yang ketuk pintu nya males aku" Ucap Filza.

Kini mereka memang sudah berada didepan pintu ruangan gus Abi. Namun sampai sekarang diantara mereka belum ada juga satupun yang mengetuk pintu ruangan.

"Gue ketuk pintu ruangan gus Abi? Cewe apaan gue" Seloroh Asa malas.

"Aku serius loh Sa"

"Kalo lo serius gue apa? gue juga serius" Ucap Asa membalikan perkataan Filza.

"Tau ah"

"Idih" Dengan malas Asa mengetuk pintu ruangan gus Abi sambil mengucap "Assalamualaikum"

"Ga ada orang kali ya?" Tanya Filza.

"Masa si?"

"Coba deh kamu ketuk lagi pintunya, siapa tau mungkin ga denger" Ucap Filza.

"Ga denger? makanya kalo lebaran tuh beli catembat bukan baju baru" Ejek Asa dalam hati. "Lo aja deh kan tadi gue udah, giliran dong"

"Males"

"Serah dah" Dengan rasa yang sangat malas tangan kanan Asa kembali mengetuk pintu ruangan gus Abi yang kedua kalinya. Apakah ada jawaban dari dalam?

"Assalamualaikum Gus!" Teriak Filza dari luar.

"Toa lo! berisik tau ga!" Marah Asa. Bagaimana Asa tidak marah, barusan Filza teriak tepat pada telinga Asa bukan pintu

"Hehe maaf"

"Nyengir lo"

"Ada urusan apa kalian berada didepan ruangan anak saya?" Tanya seseorang dari belakang.

Rasa marah Asa kini berubah menjadi rasa penasaran ketika ada orang yang berbicara tepat dibelakangnya. "Itu siapa cuy?"

"Mana aku tau"

"Ish coba lo liat kebelakang" Titah Asa.

"Ga nanti kalo ternyata itu kunti gimana? kan bahaya" Ucap Filza.

"Mana ada kunti sore-sore gini, udah buruan cepet liat" Paksa Asa.

"Kalian sedang membicarakan apa?" Tanya orang itu lagi.

"Eh bentar-bentar, 'Kalo boleh tau Asa disini Mondok saja atau sambil Sekolah?' Demi apa itu suara pak kyai" Bisik Asa tepat pada telinga Kanan Filza.

"Waduh"

"Saya ada dibelakang kalian, namun mengapa kalian malah berbisik didepan saya?"

"Sa gimana ini?" Jujur saja sebenarnya dari tadi Filza itu sudah banyak mengeluarkan keringat dingin dipelipis nya ditambah kakinya yang sudah bergetar hebat.

Asa yang melihat itupun heran, ia mengerutkan keningnya. "Lo kenapa?"

Disaat suasana sedang tegang tiba-tiba mereka berdua dikagetkan oleh pintu ruangan yang terbuka lebar dan menampilkan seseorang yang tengah menatap mereka berdua.

ASBIWhere stories live. Discover now