Bab Satu

385 58 9
                                    

“Shin Hyona!”

Hyona baru saja masuk ke ruang kerja dan namanya langsung dipanggil oleh kepala personalia yang sedang duduk di sofa ruang divisinya. Park Jieun, kepala personalia itu tidak sendiri. Tapi duduk dikerumuni oleh teman-teman dari berbagai divisi.

Hyona mendekat. “Ya?”

“Duduklah.” Park Jieun menunjuk sofa di hadapannya yang kosong, sedang di kanan kirinya sudah diisi orang lain. Seolah tempat itu memang sengaja dikosongkan untuk Hyona.

Hyona duduk dengan kikuk, sambil matanya menatap teman-temannya yang berkerumun. “Ada apa?”

“Kau tahu kan kondisi perusahaan ini sudah nyaris bangkrut dan sekarang sedang diperebutkan beberapa perusahaan untuk diakuisisi?”

“Ya.”

Mendadak Hyona jadi gelisah. Apa dirinya akan dipecat? PHK sudah menjadi momok bagi karyawan JM Food belakangan ini karena kondisi perusahaan yang kacau. Apa Hyona menjadi salah satu karyawan yang akan mendapat pemecatan?

“Jadi aku ingin bertanya padamu, sebelumnya kau pernah bekerja di Cho Corporation?”

Hyona mengerutkan kening. Kenapa tiba-tiba topiknya berubah? “Ya. Saya pernah bekerja di sana.”

“Jadi kau pernah menjadi karyawan Cho Kyuhyun Daepyeonim?”

Mendengar nama itu membuat Hyona mendadak merinding. “Ya,” jawabnya dengan suara yang lebih rendah.

Lalu tiba-tiba Hyona sadar akan sesuatu. Cho Kyuhyun yang hobi mengakuisisi perusahaan yang hampir bangkrut, dan JM Food yang juga nyaris bangkrut. Jangan bilang kalau...

“Jadi JM Food berhasil diakuisisi oleh Cho Corporation.”

“APA?” Mendadak Hyona berteriak. Mengejutkan Park Jieun dan teman-teman yang mengelilinginya. “Jadi JM Food sekarang... menjadi anak perusahaan Cho Corporation?”

Jieun mengangguk. “Belum ada pengumuman resmi, tapi, ya. Cho Corporation dipastikan akan mengakuisisi JM Food.”

Hyona menelan ludahnya dengan susah payah. Sejak tahu bahwa JM Food hampir bangkrut, Hyona sudah berdoa siang malam agar bukan Cho Corporation yang akan mengakuisisinya. Cho Corporation terkenal hobi mengakuisisi perusahaan yang hampir bangkrut. Membayangkan Cho Corporation mengakuisisi JM Food saja sudah membuat bulu kuduk Hyona berdiri.

Dan kini ketakutannya terjadi.

“Kenapa?” tanya Jieun.

Astaga, bagaimana ini? Padahal ia sudah susah payah resign dari Cho Corporation. Kenapa sekarang tempatnya bekerja malah menjadi anak dari perusahaan itu? “Tidak apa-apa,” jawab Hyona lemas. “Tapi apa hubungannya dengan saya? Saya hanya bekerja di Cho Corporation selama tiga bulan. Jadi saya tidak tahu apa-apa.”

Jieun terkekeh. “Kenapa tiba-tiba defensif? Kau tidak suka bertemu atasan lama?”

Hyona meringis. “Bukan begitu.”

“Aku hanya ingin bertanya. Cho Kyuhyun Daepyeonim, bagaimana orangnya?”

Bagaimana Hyona harus menggambarkannya, ya? “Dia baik.”

“Kalau baik, kenapa kau terlihat tidak suka?”

“Bukan begitu.”

“Tidak apa-apa. Katakan saja. Kami semua tidak ada yang tahu tentangnya dan hanya dirimu yang pernah bekerja di bawahnya. Jadi kami membutuhkan sedikit informasi tentang Cho Kyuhyun Daepyeonim sebelum beliau datang ke sini.”

“Emm... Cho Daepyeonim orang yang disiplin. Dia pekerja keras dan... perfeksionis.”

Semua orang menatap Hyona dengan antusias. Membuat Hyona tergoda untuk menumpahkan segala uneg-unegnya, tapi sekuat tenaga ia tahan. Jangan bicara yang aneh-aneh, Shin Hyona. Jangan.

“Hanya itu?” tanya Jieun.

Hyona mengangguk. “Intinya Cho Kyuhyun Daepyeonim tidak suka dengan kesalahan.”

“Sepertinya Cho Daepyeonim meninggalkan kesan yang tidak baik padamu,” Park Jieun menyimpulkan.

Hyona mengerjap. “Eh? Bukan begitu maksud saya. Cho Daepyeonim benar-benar seorang CEO yang hebat. Nyatanya dia sudah berhasil menyelamatkan banyak perusahaan yang hampir bangkrut dan—“

“Tapi kenapa kau tampak enggan menjadi anak buahnya lagi?”

Hyona menelan ludah dengan susah payah. “Menjadi... anak buahnya lagi?”

Ya Tuhan, mimpi buruk macam apa ini?”

***

My Devil BossDonde viven las historias. Descúbrelo ahora