prolog

2.8K 108 11
                                    

"Lo tega bang, padahal Lo tau sesayang apa gue sama dia!! Tapi Lo malah ambil dia dari gue!!" Ucap rey pada dewa dengan menggebu.

"Lo gak bisa salahin gue doang!! Dia juga suka sama gue!!" Ucap dewa tak mau kalah.

BRUK!

Rey jatuh berlutut sambil memegang erat dadanya, ringisan pelan keluar dari mulutnya yg agak bergetar.

"Hiks, Lo,,bangsat bang, hiks,, tega-teganya lo-...am-bil satu-satunya orang yg g-gue sayang." Ucap Rey dengan terbata menahan sakit di dadanya.

Dewa mengusap wajahnya frustasi.
Ia tak bisa berfikir lagi, ini bukan yg ia harapkan, melihat adik yg dia sayangi terluka hatinya.

Ia tatap sendu adiknya. lalu ia peluk adiknya yg sedang berlutut dengan tangis yg menguar.

"Maaf,,,,maafin gue,,,gue salah,,," ucap dewa sambil memeluk erat Rey.

Tak ada jawaban dari Rey,bahkan suara Isak tangisnya kini tak terdengar.

Merasa ada yg janggal, dewa melonggarkan pelukannya, ia lihat wajah Rey.
Dan ia cukup terkejut melihat wajah Rey yg kini pucat dengan kedua mata yg tertutup rapat, hembusan nafasnya agak tersenggal.

"Ya ampun Rey!! Bangun!! Lo kenapa?!! REY!!" ucap dewa berusaha membangunkan Rey.

Rey masih bisa mendengar suara kakaknya, namun tubuhnya seakan enggan merespon. terlalu lelah ia rasa bahkan hanya sekedar untuk membuka mata..














Gimana guys, ini next story.
Kalo suka vote n koment ya..

My RivalOù les histoires vivent. Découvrez maintenant