Bab 7|insomnia

37 38 2
                                    

Next..

Setelah berlalunya kejadian itu jauza sedikit kecewa karena jujur saja ia pun telah lama tak melihat tempat itu dan sekalinya datang malah berada ditempat yang tak dikenalinya mana ada orang asing disana

Mencoba melupakan semua itu dan kembali fokus pada kesehariannya meski dalam hati gadis itu berharap jika ke depannya ia dapat kembali lagi ke sana, apalagi setelah ia melihat seorang gadis yang punya wajah serupa dengannya

Dilain sisi jauza yang makin kemari makin overthinking membuatnya mulai bingung harus menyelidikinya saat kembali datang atau justruh cepat-cepat pulang karena ia bahkan tak ingin mengetahui apapun lagi

Ini terasa sangat rumit karena hal yang paling ditakuti jauza saat ini adalah apa orang yang dikenalnya disana mengira perempuan itu adalah dia,

Huft

"Aaapa sih yang aku pikirkan!?"ujarnya frustasi membuat teman-temannya keheranan sendiri

"Mana kita tau!"ucap mereka menjawab dengan kompak hingga membuat jauza kaget sendiri

"Sepertinya aku berteriak tak jelas lagi ya"ucap jauza lesu yang langsung diangguki teman-temannya khawatir

Siang tadi memang jauza minta teman-temannya berkumpul setelah pulang sekolah, ia ingin ditemani agar berhenti overthinking pada hal tak jelas itu meski sepertinya itu sia-sia

Malamnya pun jauza langsung mapan turu padahal masih jam 19:44 jika dibandingkan jam tidurnya yang biasa mana mungkin gadis itu membiarkan dirinya tidur apalagi ini hari jumat yang mana artinya besok weekend dan itu berarti waktunya cemilan dan film

Mungkin karena sangking pusingnyagadis itu sampai lupa bahwa jika ia terlelap maka lebih besar kemungkinan dirinya kembali ke tempat itu

Berbicara tentang tempat itu, sebuah pertempuran rupanya tengah terjadi dirumah kayu dimana dua orang perempuan tengah bertarung dengan sengit disana

'bagaimana bi-sa dia tiba-tiba..'ucapnya dalam hati heran menahan amarah

"Ku kira kau kuat, berlatihlah lagi sana!"ujarnya mengejek membuat lawannya mendesis marah sembari menyerangnya yang hanya bertangan kosong

Merasa tak lagi punya banyak waktu perempuan itu akhirnya segera menendang lawannya cukup keras hingga membawa gadis didepannya itu terhantup sisi kanan dinding rumah mereka berada

Huft

"Tidurlah, selagi aku menyelesaikan urusan ku dan terimakasih ya atas sedikit bantuannya"ujar perempuan itu kembali menertawakan lawannya yang tak berkutip ditempatnya karena perlahan kesadarannya yang terenggut

Dan kini menyisakannya yang sudah berbalik bermaksud keluar meninggalkan rumah kayu itu

Hingga langkahnya terhenti saat tanpa disangka tubuhnya menabrak seorang laki-laki yang baru saja datang akan menemuinya

Argh!

"Hei kau tak apa?kenapa buru-buru sekali dan mau kemana kau?"ucap laki-laki itu khawatir langsung mengecek wajah gadisnya bila ada luka

"Aku.. aku hanya ingin menemui mu, em.. Sejujurnya"ucap gadis itu ragu sambil menundukan kepalanya menghindari tatapan mata

Huft
"Apa kau merindukan ku?"ujar laki-laki itu seraya mengusap pipinya lembut

"Pertanyaan macam apa itu, tidak jelas"jawabnya merajuk membuat laki-laki didepannya tertawa pelan

"Aku bercanda, okey?aku ini juga merindukan mu makanya aku datang tapi tolong tetaplah disini, diluar tak aman untuk mu"

"Aku mengerti itu, tapi aku tak mau terus kau tinggal begini"ujarnya kembali marah sudah melangkah menjauh

"Maaf.."

"Begini saja bagaimana kalo kau fokuslah dulu selesaikan pekerjaan mu dan jangan kemari dan jika sudah selesai baru datanglah dan tinggal bersama ku, bagaimana?"

"Hei kau sangat frustasi atau bagaimana??"

"Kenapa?tidak buruk kan"

"Tapikan.."

"Aku janji aku akan baik-baik saja dan tak akan pergi kemana pun"

"Kalo aku merindukan mu bagaimana??"

"Dasar kau, tahan saja rindu mu itu!bukankah bagus kalo semua pekerjaan diselesaikan lebih dulu"

"Ya memang benar"

"Kalo begitu ayo lakukan"ucapnya kembali membujuk sambil menggenggam kedua tangan laki-laki didepannya

"Baiklah tapi janji jaga dirimu ya!dan aku janji aku akan segera kembali untuk menjemput mu"ucap laki-laki itu sambil memeluk erat gadisnya yang dalam anggukan patuhnya ia menyembunyikan seyum misterius disana

Kembali pada kehidupan jauza,

Sepertinya overthinking gadis itu lebih besar dari rasa kantuknya hingga sudah berjam-jam ia tak juga kunjung tertidur, sedari tadi hanya membolak-balikan tubuh saja padahal sudah jam 01:05 dini hari

Yang akhirnya membuat gadis itu menyerah dan memilih bermain ponsel hingga tak lama kemudian seseorang menelponnya

Og
[Halo] ucap jauza menjawab

[Kenapa kau belum tidur, ha?] tanya seorang laki-laki disebrang telpon membuat jauza terdiam sesaat

[Kau juga kok, lagipula bagaimana kau tau aku belum tidur]

[Akun mu online]

[Ah benar juga, akan ku sembunyikan]

[Jangan lakukan ituuu!] ujarnya  menjerit membuat jauza tertawa geli

Percakapan itu berlanjut hingga membuat gadis itu tertidur pulas sedang orang diseberannya masih terus bercerita sambil memainkan game diponselnya mencoba tetap menemani temannya yang insomnia

Siapa sangka jauza masih tetap terlelap dalam tidurnya meski telah berada ditempat yang berbeda, dimalam yang sama dimana kedatangannya memang sedang ditunggu-tunggu

Hingga tak lama kemudian seorang perempuan masuk dalam keadaan terkejut saat menemukan jauza yang tengah tidur diranjangnya, membuatnya sesegera mungkin merubah wujudnya ke keadaan semula sebelum dicurigai

Kemudian kembali melangkahkan kakinya mendekati jauza dan dengan kekuatan magisnya ia mengubah pakaian jauza dengan gaun biru muda dan putih sebagai tameng gadis itu selama dinegeri tersebut

Lalu memilih keluar memberikan waku pada gadis didepannya agar tak terkejut dengan keberadaannya yang begitu dekat selama tidurnya

Pagi harinya,

WUSH!

Hembusan angin yang masuk menerpa wajah jauza membuat si empu akhirnya bangun dari tidur pulasnya dengan keterkejutan karena mendapati pemandangan tempat yang membuatnya pusing belakangan ini

Huft
"Aku harus_"ucap jauza tiba-tiba terhenti saat melihat dirinya telah berganti pakaian

"B-bagaimana bisa ak_"lanjut jauza kembali terhenti saat seseorang tiba-tiba datang memergoki dirinya disana

"Hah! s-siapa kau?!"ujar perempuan itu kaget hingga menjatuhkan keranjang buah-buahan yang baru saja dibawanya dari luar

Jauza yang awalnya takut malah jadi merasa bersalah karena keadaannya telah membuat orang lain merasa tak nyaman bahkan ketakutan dengannya

Dari sana mereka mulai bicara, dan tak lupa jauza meminta maaf pada gadis itu hingga sebuah pertanyaan tiba-tiba saja terlontar dari mulut gadis itu membuat jauza sedikit gugup

"Em.. Aku, ee kau bisa panggil aku el-geuse"ujar jauza entah bagaimana tiba-tiba mendapatkan ide nama dikepalanya

"Senang bertemu dengan mu, el geuse dan ya aku suka gaun mu"ucap perempuan didepannya dengan senyuman diwajahnya membuat jauza meringis canggung

'Gaunnya bukan dari dia??'

tell it dream to Where stories live. Discover now