Sabrina 19

2.9K 175 4
                                    

Hazel keluar dari Club tergesa gesa dengan menarik tangan Sabrina,Sabrina terus merengek meminta dia melepaskan Cengkraman lengannya tapi tidak di Tanggapi oleh nya.

Setelah berada di samping pintu mobilnya dia membuka dan mendorong Sabrina kedalam.

Dukk

Awssss ".Sabrina meringis nyeri saat Badan terhempas begitu kasar.

Hazel mengacuhkan rigisan Sabrina, menutup pintu mobil dengan kencang sampai membuat Sabrina tergelonjat kaget.

Hazel berputar menuju pintu pengemudi dibukanya pintu itu lalu masuk menutup kembali Dengan kencang pula,melajukan mobil dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yang sepi.

Sabrina mencengkram erat sabuk pengamannya menyalurkan rasa takut sungguh Hazel kalo sedang mode marah sangat menyeramkan memejamkan matanya erat antara takut dan pusing menyerangnya.

Hazel melirik sekilas Sabrina dia melihat raut wajah ketakutan Sabrina tapi dia tetap abai dia terus menambah kecepatan mobilnya dia ingin segera tiba di kediamannya.

Mobil yang di Kendarai Hazel dan Sabrina kini memasuki gerbang kediamannya melaju menuju garasi mematikan mobilnya,Hazel menatap Sabrina yang masih memejamkan matanya,membuka pintu dan menutupnya dengan keras sampai Sabrina yang tadi memejam mata kini membelabak matanya menatap sekeliling tenyata sudah tiba di rumah,lalu menatap pintu mobil yang terbuka menampakan wajah Hazel yang seperti menahan amarah dan menatap nya tajam Sabrina lantas menelan ludahnya dengan susah payah.

Hazel dengan tidak berperasaan menarik Tangan Sabrina keluar dari mobil lalu menutup kembali pintunya.

Menyeret cepat tangan Sabrina membuat Sabrina hampir saja terjungkal.

"Z el saa kitt,leepass". Lirih nya mencoba melepaskan cengkraman tangan Hazel,tapi Hazel seperti menulikan telinganya tetap menyeret Sabrina masuk kedalam rumah lalu menaiki tangga Sabrina sedikit kewalahan dia sampai melewati tau anak tangga di setiap tangga.

Setibanya di kamar Hazel membuka pintu dengan kencang.

Sabrina menghempaskan cengkraman tangan Hazel saat  cengkraman tersebut mulai melemah,Sabrina mengusap tangan yang yang terlihat memar kebiruan lalu berdongak menatap Hazel yang kini juga menatapnya.

Hazel mencengkram rahang  Sabrina sampai membuat mulut Sabrina menyeruput".Puas main main nya".bisik Hazel dengan mata tajam menatap Sabrina yang berusaha lepaskan Cengkeramannya". PUAS MAIN MAIN DENGAN KU HAH".Bentak Hazel lalu menghempaskan tangan dengan sedikit kasar sampai membuat tubuh Sabrina terduduk di ranjang.

Sabrina tertunduk dengan mengelus tanganya yang terasa kebas dan sakit berdongak menatap Hazel dengan mata berkaca kaca.

"Jangan memandang ku seperti itu aku tidak akan merasa kasihan,ingat Sabrina jangan pernah berani mempermainkan ku jangan kamu kira karena aku cinta sama kamu aku tidak mungkin menyakiti mu,kamu sangat salah Sabrina meski aku mencintaimu aku tidak akan segan segan untuk memotong kedua kakimu bila berani kau berbohong lagi kepada ku atau sampai bermain main di belakang ku".Tekannya tajam,Hazel berbalik mencoba Meredakan amarahnya jangan sampai amarah nya menguasai tubuhnya jika sampai itu terjadi semuanya akan hancur.

"Kau jahat,KAMU JAHAT AKU MAU CERAI AKU TIDAK MAU TINGGAL DENGAN WANITA GILA SEPERTIMU AKU MAU BEBAS."Teriak histeris Sabrina dengan air mata yang mengalir deras.

langkah Hazel terhenti kedua tangannya mengepal erat rahangnya mengetat berbalik menatap Sabrina yang juga sedang mantapnya dengan deraian Ari mata,dengan langkah lebar Hazel menghampiri Sabrina dan Sabrina yang melihat itu mencoba was was dia takut melihat tatapan tajam Milik Hazel,melirik pintu yang masih terbuka lebar dia berlari menuju pintu yang terbuka dia berniat kabur,tapi Sabrina kalah gesit dengan Hazel karena tangan Hazel yang sudah melilit di pinggang nya.

SABRINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang