WIFE FOR MY HUSBAND [JAESOO]

2. Curhat

JEFRI POV

Kalian kalau jadi gue gimana?
Menuruti istri yang memaksa gue poligami atau lebih baik jangan dituruti?

Gina memang kondisi rahimnya lemah dan sulit untuk bisa mengandung, 'menurut kata dokter'.
Tapi gue tetep optimis sambil menunggu keajaiban aja sebenernya.
Gue tuh percaya kalau kita terus berdo'a dan berusaha, Allah SWT pasti akan bantuin kita.

Tapi pemikiran Gina tuh beda.
Mungkin karna dia pernah kerja di bidang medis, lalu dia jelas lebih percaya hasil medis daripada keajaiban Tuhan.

Gina akhir-akhir ini selalu bilang kalau -Kan boleh poligami asal istrinya nggak lebih dari empat-.

Ya memang boleh, apalagi kalau alasannya karna ingin menolong, dan kalau istri pertama punya kendala keturunan juga dia mengizinkan suaminya untuk punya istri kedua, ketiga, keempat.

Cuma tetep aja.. gue tuh belum bisa memulai hubungan baru.
Gue terlalu cinta sama Gina. Gue bahkan nggak bisa liat ke arah perempuan lain. Rasanya sulit. Kalian udah tau se bucin apa gue selama ini sama Gina kan?

.
.

Mau kasih info dulu.
Gue udah dilabeli Ustadz sama orang-orang, meneruskan kegiatan Bapak gue untuk menyebarkan ilmu-ilmu agama ke banyak orang.
Berawal dari Online lalu ternyata banyak yang suka sama apa yang gue omongin dan bisa buat banyak orang ter-influence untuk berbuat baik dan makin paham agama.

Gue jadi sering diundang ke podcast orang, dan ke acara TV juga.
Bahkan dua tahun terakhir gue selalu punya acara TV sendiri kalau ramadhan dan gue juga punya acara pagi setelah subuh gitu.

Kegiatan programming gue gimana?
Tetep gue kerjain dalam diam.
Gue kerjain setelah sepertiga malam.
Soalnya gue kalau pusing, obatnya selain liat muka cantik istri ya liat coding.

.
.

Nongkrong dulu.
Eh salah, udah jadi Ustadz mari kita rubah dengan 'Silaturahmi' dulu sama Miko dan Risky yang rumahnya cuma lima langkah dari rumah gue.
Kali ini di rumah Risky yang tepat di sebelah rumah gue.

Para istri lagi arisan di rumah Yuju, arisan bulanan para Ibu-Ibu di komplek perumahan ini.

"Ada apa nih pak Ustadz ngajak ngumpul? Gue belum siap kena siraman rohani." Celetuk Risky lalu keluarin asap rokok dari hidungnya.

"Nggak lagi mau ceramah kok gue. Mau curhat dikit."

"Curhatlah kepada Allah SWT." Sahut Miko.

"Udah, tapi--"

Risky tiba-tiba pukul kepala Miko, "Nggak usah ngajarin Jefri lu."

Gue lanjut deh, "Tapi gue butuh input dari kalian juga sesama para suami yang istrinya belum kunjung hamil."

"Kenapa? Mau poligami lo?" Tanya Miko.

"Gina yang nyuruh gue poligami."

"Anjir. Mau sih gue kalau jadi lo. Kebetulan ada janda bening di komplek sebelah, mau gue kenalin." Seru Risky heboh. Heboh sendiri.

"Kaga' boleh milih, Gina yang milihin siapa yang boleh gue nikahin."

"Eh tapi bentar, kenapa si Gina frustasi banget yak? Kita kan sama nih nasibnya, tapi gue sama Citra masih santai gini. Nggak kepikiran buru-buru punya anak." Sahut Miko.

"Gue udah berusaha sih sama Una. Tapi misal belum ya coba lagi, coba terus. Tiap malem gue bikinnya. Pantang menyerah." Giliran Risky yang berbagi cerita hidupnya.

Gue diem dulu, haruskah gue cerita ke mereka soal vonis dokter tentang kondisi rahim Gina?
Kaya'nya nggak perlu.

"Emang siapa yang Gina mau untuk jadi istri kedua lo Jef? Kita kenal?"

"Kalian liat di channel youtube gue waktu ada perempuan buta curhat soal pengalaman pahitnya pernikahan dia sebelumnya?"

"Buta?" Respon Risky seketika.

"Ah si Citra nonton Jef, dia nonton di sebelah gue sampai nangis sendiri. Lo disuruh menikah sama dia kah?"

Gue mengangguk.

"Gue paham sekarang. Gina mau lo sekalian bantu perempuan itu Jef. Nggak yang asal kawin. Yaudah bantu aja. Toh Gina nya ikhlas. Siapa tau emang jalur keturunan lo di dapetnya dari dia. Ya kalau ada kepuasan batin, bonus sih. Resiko juga buat Gina. Gina pasti udah pikirin ini matang-matang." Ucap Miko.

"Semua keputusan di elo sih Jef. Coba tanya sama Allah. Pikirin baik-baik. Jangan sampai lo nyakitin keduanya."

Kalau menurut kalian gimana?