5. Izin

190 23 7
                                    

GINA POV

Bengong di ruang tengah.
Sama Jeni sih.. tapi Jeni kan nggak liat juga kalau aku lagi bengong.

By the way si Jeni abis dibeliin earpods baru tuh sama Jefri.
Dikasih murotal Al-qur'an gitu, dan dia nurut dengerin itu tiap hari.
Apa nggak tambah sayang tuh si Jefri kalau tau istri muda nya penurut seperti itu?

Nggak kaya' aku, yang masih suka dengerin lagu galau taylor swift ketimbang murotal Al-Qur'an. 😭

Yaudahlah skip.

Masih suka pusing urusan Jeni, aku malah kepikiran soal Lisa sekarang.
Kalau dipikir-pikir terus malah makin kepikiran aku daritadi.

Kasian juga si Lisa.
Masih punya hutang,
Nggak bisa kerja karna lumpuh.
Orang tuanya dikampung udah tua renta butuh uang juga.
Lalu mentalnya juga pasti hancur ditinggal suami dan kehilangan anak yang udah tujuh bulan di kandungannya.

Cobaannya terlalu banyak.
Haruskah aku mikirin saran Chava dan Yuju?
Tapi masa' iya maduku malah jadi ada dua??

😭

.
.
.

Jefri akhirnya pulang dari kerja di salah satu stasiun TV.
Suami aku ini udah mulai terkenal ya guys.
Lebih cemerlang karir dakwahnya ketimbang Almarhum mertua aku dulu.

Iya, mertua aku udah meninggal dunia.
Meninggalnya tiba-tiba aja pas lagi tidur.
Kalau mertua aku yang perempuan masih ada di rumah yang lama, tinggal sendirian karna Zidan masih di pesantren.
Bang Zayn juga masih di surabaya.
Oh ya.. istri bang Zayn itu ternyata ada di grup ELITE 97 loh, Arhan yang baru masukin beberapa bulan ini kata Jefri.
Nanti kalau Bang Zayn udah kelar tugas di Surabaya, mereka bakal ambil unit di ELITE 97 juga sih katanya.

.

Jefri mendekat dan cium kening aku, tapi kemudian dia juga cium kening Jeni. :')

Okay, nggak apa-apa.
Allah menjanjikan pahala untuk semua ini kan? 🥲

Sabar banget demi keturunan Jefri, tapi Jeni nya malah belum hamil juga.

Kita makan bareng bertiga.
Biasanya Jefri ambilin nasi untuk aku,
Iya.. dari dulu Jefri terlalu bucin sampai urusan di meja makan harusnya istri yang ambilin makan untuk suaminya, tapi justru dia yang selama ini selalu ambilin nasi ke piringku.
Cuma untuk hari ini sepertinya aku lagi di uji soal poligami ini.
Jefri ambilin nasi lebih dulu untuk Jeni. 😔

"Jef?"

"Tadi waktu telpon katanya Jeni belum makan, jadi biarin dia makan dulu ya sayang. Abis ini kita makan ya.. mau aku suapin?" Jawabnya lengkap dengan senyum penyemangat hidup.

Jefri beneran suapin aku.
Jujur, sebenernya aku nggak pernah menyesal sedetikpun menerima ajakan menikah Jefri waktu itu.
Jefri selalu perlakukan aku lebih baik daripada perlakuan siapapun ke aku di dunia ini. Bahkan lebih baik dari Ayah aku sendiri.

"Gina, udah denger berita soal Handy tetangga kita yang meninggal lalu istrinya lumpuh?"

Kok aku jadi deg-deg'an ya?

"Oh iya aku baru tau hari ini Jef, kasian ya.." Jawabku.

Jeni keliatan bingung dan pengen tau juga.

"Ada tetangga kita di ujung sana Jen, meninggal dunia karna niatnya bunuh diri bareng istrinya. Tapi istrinya selamat. Cuma dia harus keguguran dan kakinya juga lumpuh."

"Yaampun trus gimana?" Tanya Jeni dengan ekspresi panik.

"Info dari Yuju, dia harus jual rumahnya itu Jef, kamu mau beli?" Tanyaku.

"Beli aja Jef kalau memang kamu punya uang lebih." Sahut Jeni.

"Iya Jef, orangtuanya udah renta dan butuh pertolongan juga. Aku daritadi kepikiran terus tau.."

Jefri diem beberapa detik kaya' lagi mikir gitu.

Tiba-tiba tangan kita berdua digenggam. Aku dengan tangan kanannya. Jeni dengan tangan kirinya.

"Regina.. Jeni.. aku izin untuk menikahi Lisa boleh?"

Huh?
Padahal aku masih pikir-pikir.. eh malah Jefri udah minta izin lebih dulu. 😭

.
==========

==========

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
WIFE FOR MY HUSBAND [JAESOO]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora