delapan

1.2K 27 0
                                    

Abra kepalanya noleh ke kanan- ke kiri buat cari manusia yang dari dua hari lalu buat Abra gak bisa tidur karena ngerasa gak enak. Waktu lihat manusia yang dia cari lagi duduk anteng di motornya buat Abra auto senyum ganteng terus nyamper tuh manusia.

"Gam."

Agam, manusia yang dimaksud tadi jadi noleh terus matanya mendelik kecil karena kaget kenapa nih cowok udah sekolah pada masih kelihatan luka-luka Abra yang jelas banget. Padahal yang mereka jenguk tuh baru dua hari yang lalu tapi kok Abra udah bisa sekolah ya.

"Gua daritadi nyari lo tau gak?" kata Abra ngambek buat Agam makin pasang wajah datar. "Gam gue mau minta maaf.."

Kalimat cowok itu auto aja buat Agam bingung dong kenapa nih cowok minta maaf padahal semenjak kejadian dua hari lalu di kontrakan Abra, Abra gak ada ribut kaya biasa spam chat semua sosmed Agam.

"Gam minta maaf ya? Gue ngerasa gak enak udah kasar banget sama lo dua hari yang lalu, gue mau minta dari chat tapi kaya gak enak gitu. Makanya gue baru minta maaf sekarang."

Abra gak peduli sama respon Agam, bahkan dia masih lanjutin kalimatnya dan bukannya malah nunggu respon Agam. Nanti aja tunggu selesai unek-unek Abra.

Penasaran kelanjutannya apa? Iya? Iya? Iya? Bisa kok dibaca lanjutannya di novel Destiny! Iya, Destiny sudah menjadi novel.

Boleh check Instagram penerbit aku, @ moonseed_publisher untuk melihat detail harga Destiny.

Kenapa harus beli? Lebih lengkap, jelas. Lebih rapih tulisannya, jelas. Ada beberapa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kalian selama ini. Ada freebies-freebies lucu juga. Ya kali nggak dibeli?

Jangan marah-marah juga kalau sebagian chapter dihapus, ini sudah aku tulis di deskripsi dan ini juga salah satu perjanjian aku dengan penerbit selagi aku masih ada tanda tangan kontrak dengan mereka.

INTINYA AYO BELI DESTINY. LEBIH BAIK MENYESAL MEMBELI DARIPADA MENYESAL KARENA TIDAK MEMBELI SAMA SEKALI.

DESTINY [TERBIT]Where stories live. Discover now