DESTINY [TERBIT]

duapuluhempat

"Bang nyingkir dah lu. Risih gua liatnya," kata Abra datang-datang langsung ngomong pedas terus dia dengan gak sopannya duduk di tengah-tengah Gio sama si Bastian abang kelas dia.

Iya Abra risih daritadi lihat temennya yang alay ini diganggu mulu sama abang kelas yang suka terang-terangan sama Gio padahal Gio udah punya pasangan sendiri, yang mana temen basket terdekat Abra siapa lagi kalo bukan Revan.

Makanya nih Abra mau balas budi ke Revan dengan cara gini, ngehalang kakel berisik yang terus-terusan ganggu si Gio. Abra gak peduli dah walaupun dia ikut campur ini juga nyangkut temen dia.

Bastian ngedumel gak suka terus pindah tempat duduk di sisi lain yang kosong dekat Gio. Cowok itu nopang dagu natap Gio yang pengen banget nonjok muka cowok itu. Abra yang lihat itu natap julid sambil pasang wajah enek.

"Bang gua bukan tontonan anjing," kata Gio kesal terus bangkit dari duduknya terus pergi, dengar kata-kata Gio Abra dalam hati ngucap mampus.

"He beha ganggu aja lu jingan."

"Dih sadar diri bego lu siapenya Gio ha?!"

"Lu juga dulu ngemis Agam sampe dia luluh, jadi gua juga gak salah kaya gitu kan?"

"Siapa yang ngemis ke gua?" Agam tiba-tiba aja datang terus natap dingin ke Bastian gak terima. Abra nahan pacarnya itu.

Penasaran kelanjutannya apa? Iya? Iya? Iya? Bisa kok dibaca lanjutannya di novel Destiny! Iya, Destiny sudah menjadi novel.

Boleh check Instagram penerbit aku, @ moonseed_publisher untuk melihat detail harga Destiny.

Kenapa harus beli? Lebih lengkap, jelas. Lebih rapih tulisannya, jelas. Ada beberapa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan kalian selama ini. Ada freebies-freebies lucu juga. Ya kali nggak dibeli?

Jangan marah-marah juga kalau sebagian chapter dihapus, ini sudah aku tulis di deskripsi dan ini juga salah satu perjanjian aku dengan penerbit selagi aku masih ada tanda tangan kontrak dengan mereka.

INTINYA AYO BELI DESTINY. LEBIH BAIK MENYESAL MEMBELI DARIPADA MENYESAL KARENA TIDAK MEMBELI SAMA SEKALI.