Prologue

51 6 0
                                    

Suatu hari di Gereja Santo Michael.

"Saya Tristan Reynold, bersumpah bahwa mulai saat ini saya akan setia pada tuanku, Putri Isolde White. Saya akan mengabdikan tubuh dan jiwa saya demi melindunginya. Saya akan selalu menghormati keputusannya, bersikap jujur, menepati janji, dan selalu berada di sisinya sampai akhir."

Detik itu, Putri Isolde langsung jatuh hati pada seorang ksatria yang berlutut di hadapannya dengan mengucapkan sumpah setia sebagai ksatria pelindungnya kala itu. Sejak si Ksatria memasuki ruangan, sang putri bahkan sudah terpanah akan wajah rupawan dari pria tersebut.

Hari itu merupakan hari dimana upacara kedewasaan sang putri diadakan secara tertutup dan penuh rasa hormat. Hari itu juga dia mendapat ksatria pelindung untuk berada di sisinya, persis seperti tradisi Kerajaan Brirenth yang dia ketahui.

Ksatria berbadan tinggi dan gagah itu merupakan putra bungsu dari Count Reynold. Dia dikenal memiliki paras rupawan. Selain itu, dia juga sangat berbakat dalam hal seni pedang. Tidak sedikit nona bangsawan yang jatuh hati padanya, tak terkecuali Putri Isolde.

Beberapa bulan kemudian, ketika dedaunan di ibukota mulai menguning bersamaan dengan suhu udara yang mulai menurun, sang putri menyatakan perasaannya terhadap Tristan. Meski tahu bahwa kemungkinan besar dari tindakannya akan membebani sang ksatria pelindungnya, dia tidak peduli. Dia hanya ingin menjadi egois setidaknya sekali.

Raut muka Tristan Reynold tidak banyak berubah. Namun, dapat dipastikan bahwa pria dari keluarga Reynold itu terkejut bukan main. Bagaimana tidak, seorang putri kerajaan menaruh perasaan pada ksatria sepertinya. Meski berasal dari keluarga yang bergelar Count, keluarga Reynold pada generasi sekarang tidaklah memiliki apapun selain gelar.

Setelah hari itu, hanya ada atmosfer canggung di antara keduanya. Namun, lambat laun kecanggungan itu sirna dan berganti dengan momen-momen dimana mereka akhirnya menjadi nyaman satu sama lain.

Hari berganti minggu dan minggu berganti bulan. Musim bunga pun tiba. Perasaan keduanya ikut mekar bagaikan bunga-bunga musim semi. Sayangnya, hal itu tidak berlangsung lama seolah dunia tidak ingin memberikan restunya.

Bagaimana nasib putri dan ksatria?

Apakah keduanya sungguh gagal dalam merajut cinta mereka?

Ataukah mereka akan berjuang bersama lalu hidup bahagia?

Isolde of BrirenthWhere stories live. Discover now