Peraturan Nomor Satu : "No Guests"

93 10 2
                                    

Anjuran Bagi Para Readers :- Pastikan sudah menonton Brhams The Boy 2016 dan Brhams The Boy 2020

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Anjuran Bagi Para Readers :
- Pastikan sudah menonton Brhams The Boy 2016 dan Brhams The Boy 2020

- Bacalah dalam model layar gelap dan preview page scrolldown

- Jika kamu tidak menyukai Greta, Maka itu artinya kita sepemikiran

-Jika terdapat kata-kata Typo, Mohon tidak sungkan untuk memberi tahu saya agar karya ini semakin terdepan

| Selamat Membaca |

Heelshires Is Mansion_4 May
Aku masuk kedalam mansion ini dan mendapati anak tangga yang mengarah ke lantai atas. Namun sebelum aku melihat lebih jauh, Aku berpikir meninggalkan barang bawaanku di ruang tengah dan melihat ruangan yang ada di bawah terlebih dahulu. Kini aku tidak akan meragukan lagi, Bahwasanya mansion ini benar-benar milik keluarga bangsawan. Begitu kulihat secara teliti ornamen - ornamen di dalamnya benar - benar kuno dan disini ada banyak rak - rak buku yang mana semua bukunya tersusun rapi namun anehnya buku - buku tersebut tidak dimakan rayap sama sekali. Bukankah itu aneh atau hanya aku yang merasa bahwa kondisi rumah ini tidak logis seakan sedang ditempati, Ini jelas membuatku bingung dan menaruh curiga. Apakah Mosha melakukan teknik pengasapan untuk membersihkan hama - hama didalam sini, Entahlah tapi Mosha kelihatan baik serta tulus dalam merawat mansion ini. Kemudian terbesitlah rasa penasaran didalam diriku untuk membaca salah satu buku jadi aku meraih satu buah buku dan kubaca secara sekilas.

Ternyata ... Oh ... Ternyata, Tidak hanya furniturnya saja yang kuno tetapi buku bacaan disini juga buku keluaran lama, Sungguh diluar radar ekspetasi. Begitu aku selesai melihat dan membaca beberapa buku secara sekilas, Lantas aku pergi mendatangi bilik ruangan yang lain dan ruangan ini terlihat seperti ruang belajar. Lalu, Aku mendapati keberadaan sebuah kain usang lebar berwarna merah maroon menutupi wujud suatu benda. Lantaran penasaran alhasil tanpa ragu, Aku menyikirkan kain usang tersebut dan dibalik kain usang itu aku mendapati sebuah piano tua bergaya model klasik dan bisa saja ini barang antik yang laku keras di pasar.

Hehehehe ... Hehehehe menarik sekali !

Andaikata aku menjualnya di pasar antik maka aku akan ketiban cuan berlipat-lipat namun aku lekas menepis niat burukku--Menggeleng kepala dan meminta maaf pada Tuhan atas niat jahat yang entah datang dari mana. Setelah bisikan - bisikan buruk itu menghilang, Aku duduk di kursi pianis dan memainkan tuts - tuts piano meski begitu tidak sampai satu menit aku kehilangan minat karna lupa tangga nada berikutnya. "Seharusnya aku belajar piano dengan sungguh - sungguh", Ujarku menghela nafas sembari menyesali masa laluku sewaktu tinggal di asrama gereja. Akupun memutuskan pergi dari ruangan ini, Berdiri lalu keluar dari ruangan yang ada pianonya kemudian menoleh ke kanan; Dari sini, Aku melihat masih ada banyak ruangan di sela - sela koridor yang harus diperiksa. Aku memicingkan mata malas pada semua ruangan di depanku. Jujur saja, Jika seandainya aku tinggal dalam jangka panjang ditempat ini seorang diri maka lambat laun aku bisa depresi atau bisa saja sedikit gila, Sebab tempat ini terlalu besar untuk dihuni oleh satu manusia keripik kentang sepertiku alias manusia antisosial.

Ten Obsessive RulesDonde viven las historias. Descúbrelo ahora