30. You're My Anchor

2.9K 440 37
                                    

Jeff berjalan dengan tangan Joan yang masih setia digenggamnya. Keduanya sengaja datang ke Domicile sore ini, bukan untuk makan atau sekedar menghabiskan waktu bersama, tapi untuk menemui seseorang.

Joan sempat mengelus tengan suaminya pelan, menatap wajah tegas Jeff yang sudah menatap lurus seorang perempuan yang duduk memunggungi mereka berdua.

"I'll make it fast, calm down, Jeff," bisik Joan sebelum langkah Jeff terhenti di meja yang mereka tuju.

Sebuah senyum mendadak luntur dari wajah perempuan berambut sebahu ketika melihat kehadiran dua orang—atau lebih tepatnya Joandra—yang tiba disana.

Joan tak mau menunggu terlalu lama, membawa dirinya untuk duduk di salah satu kursi di seberang perempuan yang masih terlihat terkejut dengan kehadirannya.

"Kenapa kamu bawa dia, Je?" pertanyaan itu keluar cukup pelan dari bibir Tasya, menatap wajah Jeff yang terlihat santai duduk di samping Joan.

Sebuah pertanyaan yang berhasil membuat Joan menaikan satu sudut bibirnya, "aku yang kirim pesan itu, Sya," sahut Joan dengan tenang.

Bisa Joan rasakan jika kedua mata Tasya membulat begitu mendengar kalimat terakhirnya, membuat si perempuan duduk dengan sedikit menghentak kakinya.

Jeff mengelus lutut perempuan di sampingnya dengan lembut, "bukan aku yang mau ketemu kamu, Tasya... tapi istriku," Jeff memilih menatap Joan yang terlihat tenang, menggenggam tangan kanan perempuan yang menatap perempuan di depannya dengan tatapan tegas.

"Mau apa kamu?"

Benar saja, Tasya langsung kelabakan begitu mengetahui kenyataan yang sempat membuatnya besar kepala itu.

"Berhenti ganggu kehidupanku dan Suamiku, that's it," sergah Joan cukup cepat.

Joan seolah sengaja menekankan kata 'suami' di hadapan Tasya, sebuah kata yang sepertinya berhasil membuat perempuan itu terkesiap.

Tak sampai disana, Joan yang awalnya mengira ini akan mudah ternyata harus sedikit mengulur kesabarannya ketika Tasya tersenyum angkuh kepadanya.

"Apa kamu terganggu, Joandra?" kalimat yang sama sekali tidak terdengar sebagai pertanyaan itu meluncur begitu saja dengan sebuah nada ejekan. "Baguslah kalau kamu terganggu, karena dengan begitu akan lebih mudah membuatmu sadar," sambung Tasya dengan nada angkuh.

"Lagipula, aku mau lihat... seberapa lama Jeffano akan bertahan bersama seorang perempuan gagal sepertimu. Perempuan yang tidak bisa menjaga apa yang diinginkan sua—"

Jeff menatap Tasya tajam, "shut your fuck up, Anastasia," ucapnya geram. Sebuah kalimat yang langsung membuat Joan mengusap lengannya.

Joan melingkarkan tangannya pada bahu suaminya, "tunggu di mobil, I promise... I'll make her regret her words," bisik Joan menatap wajah Jeff dengan tatapan lembut.

Jeff hanya mampu menatap wajah tenang Joan disana, khawatir dengan kemungkinan yang mungkin akan terjadi. Tapi sebuah elusan lembut Joan di punggungnya berhasil membuat Jeff berpikir lebih dalam, jika dirinya disana, bukan tidak mungkin jika dirinya emosi dan melakukan hal-hal yang merugikan, apalagi melihat ekspresi angkuh perempuan di hadapannya itu.

"Jangan terlalu lama disini, this negative energy isn't good for our life," ucap Jeff sebelum mengecup pelipis istrinya dengan sayang.

Joan mengangguk, tersenyum pada Jeff. Sebelum melipat tangannya di depan dada dengan santai.

Sepertinya rencana Joan untuk menyelesaikan urusan mereka dengan cepat harus sedikit tertunda, melihat seberapa angkuh perempuan di depannya bertingkah.

Your TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang