𝐁𝐚𝐛 6

12.7K 664 3
                                    

Bissmillahirrahmannirahim...
_______________________________________________

Masih semangat?

Vote dulu yaaa readers;)

Tandai typonya juga :)
_______________________________________________

Happy reading

✿︎✿︎✿︎

Suara Adzan subuh telah di komandangkan, Ali bangun dan siap siap untuk sholat subuh. Dilirik istri kecilnya yang masih terlelap pulas dalam tidurnya.

Perlahan Ali menepuk epuk pipi Ara dengan lembut.

"Ya habibati bangun! Waktunya kita menemui sang pencipta" seru Ali di samping telinga Ara.

"5 menit mas"

"Tidak ada 5 menit, sayang. Ini panggilan Allah tidak boleh di tunda" tegasnya dengan lembut.

Tidak ada pergerakan dari Ara, "Jangan salahkan saya jika saya menggunakan cara ini buat kamu bangun"

"Hahhaha, Mas geli. Cukup mas. Iya iya aku bangun iyaaaaaa" Teriak Ara saat Ali menggelitik tubuhnya.

Wajah Ara memerah, "Jahat" dengusnya kemudian masuk ke kamar mandi meninggalkan Ali.

"Heeee, saya juga mau mandi. Tunggu saya juga" ucap Ali.

Brukkk!

Ara membanting pintu kamar mandi, "Enak saja, nggak ada!" kesal Ara.

_

Setelah sarapan Ali mengantar Ara ke kampusnya dan sesuai permintaan Ara. Ali hanya mengantarnya di seberang jalan.

Ara menyalimi tangan Ali, "Nanti kabari saya kalau mau pulang" titah Ali.

"Hmmmm... mas boleh nggak izin buat jalan-jalan ke mall?"

"Sama siapa?" Ali mengerutkan dahinya.

"Wiwi, sahabat aku yang datang saat nikahan kita itu"

"Boleh asal saya yang antar" serunya.

Ara menekuk wajahnya, "Mas... aku sama teman aku mau girls time  tau!" kesal Ara.

Ali menghembuskan nafas pasrahnya, "kalau begitu pulangnya saya jemput, kalau ada penolakan maka saya tidak akan izinkan kamu pergi" Ali menatap serius wajah Ara.

"Terserah" kata Ara kemudian keluar dari mobil.

"Ya Allah sangat susah mempelajari sifat wanita" batin Ali sembari menyeka turun dadanya.

Ali melajukan mobilnya ke rumah sakit, hari ini dia ada janji untuk bertemu dengan profesor Abdul Hanan.

Ali juga sementara sedang melanjutkan Kuliah spesialis jantungnya.

Saat rapat bersama dengan profesor Abdul Hasan rupanya Ali di tugaskan untuk membawakan sedikit materi di jurusan kebidanan di salah satu kampus.

Two A ✔︎ Ali & Ara (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang