𝐁𝐚𝐛 8

12.8K 551 16
                                    

Masih semangat?

Vote dan coment juga ya biar aku tambah semangat nulisnya ;)

Syukron yang udah mau baca cerita ini ;)

_______________________________________________

Happy reading

✿︎✿︎✿︎

"Masih sakit, hmmm?"

Ara mengangguk, "Sedikit" jawabnya.

"Mas, aku pernah dengar kalau ngelakuin itu bikin nagih kok aku malah ngerasain sakit ya?" ujar Ara.

"Iya karena kamu baru pertama ngelakuinnya nanti kalau udah berulang kali sudah tidak ada rasa sakit" jelas Ali.

"Oh gitu ya" ucapnya cengengesan.

"Oh itu semalam kamu kok tau gaya seperti itu? Belajat dari mana?" Tanya Ali.

Ara hanya tersenyum malu, "Mas lupa kalau istrimu ini anak kebidanan? Jelas saja aku tau karena aku pernah baca by dan pernah nguping kalau kaka senior aku lagi cerita" jelasnya seketika buat Ali kelihatan syok.

Jangan salah kalau istri kecilnya yang rupanya juga tahu ilmu seperti itu.

"Mas kenapa harus kuliah dokter sih?" Tanya Ara tiba-tiba. 

Ali meletakkan kitab kuning di meja dari tangannya.

"Mas kan bisa jadi dosen Agama atau jadi guru ngaji gitu sesuai dengan gaya mas" ujar Ara lagi.

"Cerewet sekali istri saya" Ali mencubit hidung Ara.

"Ihh jawab dulu dong, aku pengen tau alasannya" dengus Ara.

"Okei kalau saya kasih tau kamu harus nurutin satu permintaan saya"

"Iya, saya nggak akan nolak semua permintaan mas, kan mas sendiri yang bilang kalau seorang istri tidak boleh membantah perkataan suaminya jika itu demi kebaikannya" jelas Ara panjang kali lebar.

"Sudah pintar yaa istri kecil saya ini" pujinya lagi.

"Ayo cerita mas" rengeknya.

"Jadi waktu saya selesai SD, mama dan papa memasukkan saya di Gontor hingga saya tamat SMA setelah itu saya keterima di Al-Azhar dengan jurusan kedokteran  setelah wisuda disana saya diminta papa untuk kembali ke Indonesia dan melanjutkan gelar spesialis jantung di Indonesia"

"Oh gitu ya, kuliah kedokteran itu lama?"

"Lumayan butuh kesabaran dan do'a" lanjut Ali.

"Kemarin aku mau masuk dokter tapi nggak keterima heheh, akhirnya ambil jurusan bidan karena aku mau ngelindungi kaumku" kata Ara.

Ali mengacak acak jilbab Ara, "Masyaallah banget niat istri saya" puji Ali.

"Alhamdulillah" ujar Ara sembari tersenyum lebar pada Ali.

"Oh iya mengenai permintaan saya tadi, apa kamu tidak lupa?" seru Ali mengingatkan.

"Hmmm, nggak kok. Mas bilang aja" jawab Ara.

Two A ✔︎ Ali & Ara (End)Where stories live. Discover now