N i c e T o K n o w Y o u

1.1K 48 0
                                    

~I Almost Do~

Taylor Swift

*

-You think I either moved on or hate you-

*

Manhattan, New York-USA | Upper East Side, Apollo Penthouse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Manhattan, New York-USA | Upper East Side, Apollo Penthouse

"Still here?"

Apollo mendongakkan kepalanya. Kehadiran Aphrodit mengalihkan perhatiaannya dari lukisan yang sedang ia pegang. Aphrodit melangkahkah kakinya menghampiri saudara kembarnya. Seperti hari-hari biasa, Aphrodit selalu terlihat menawan. Terlebih pandangan mata birunya itu. Mata biru bagai laut itu bisa menyihir siapa pun.

"Aku pikir kau sudah ada di Italia," ujar Apollo.

"Seharusnya. Aku ada urusan genting. Kau sendiri kenapa masih ada di sini?" jawab Aphrodit sekaligus bertanya. Tanpa dijawab oleh Apollo pun Aphrodit tahu jawabannya. Lagi pula siapa yang akan datang ke pernikahan mantan kekasih huh? Terlebih menikahi kakak kandungnya sendiri!

"Aku tidak yakin dengan urusan gentingmu itu." Bukannya menjawab pertanyaan Aphrodit, Apollo malah membalas hal lain. Ucapan Apollo tersebut membuat Aphrodit menghembuskan napasnya berat. Apollo selalu tahu apa yang ia sembunyikan! Ini tidak adil! "Ya, ya, ya! Aku tidak berbohong tentang urusan genting itu. Tapi jika disuruh jujur, kau lah alasan aku belum berangkat!" kata Aphrodit sembari melangkah mengambil tempat di samping Apollo.

"Dengar Apollo, kau tahu kan kalau aku selalu berpihak padamu? Tanpa diminta pun aku akan selalu berada di pihakmu. Tidak, tidak! Ini bukan tentang megambil pihak, tapi ini tentang Alderad. Aku tahu dia menyebalkan! Tidak! Pria itu berengsek! Terlepas dari hal tersebut, he's still my brother. Mungkin Alderad sering membuat masalah, tapi aku tahu dia kakak yang baik. Mungkin Alderad juga jarang menyatakan rasa sayangnya padaku, tapi aku bisa merasakan dari tindakan nyatanya. Kau tahu kan dia pernah menghajar pria bajingan yang menyakitiku hingga kritis? Dia rela kalah dalam sebuah permainan hanya demi aku bisa melawanmu."

Aphrodit menatap pilu Apollo dan lukisan yang ada di genggaman saudara kembarnya itu. Terlihat wajah abstrak Thena ada di atas kanvas tersebut. "Aku yakin, jauh di dalam lubuk hatinya, Alderad tidak ingin menyakitimu," sambungnya-tahu seberapa besar Apollo mencintai Thena.

"Pergilah Aphrodit. Jika kau ingin menyusul ke Italia, silahkan saja. Aku tidak keberatan. Kau tidak salah jika memang ingin mengadiri pernikahan Alderad. Aku tidak ingin menaruh dirimu di tengah-tengah antara aku dan Alderad," kata Apollo sembari malangkah menjauh dari Aphrodit.

"Apollo! Kau ingin kemana?!" teriak Aphrodit kesal.

"Kantor. Aku tidak ingin terlambat!"

"It's friday and summer! Tidak apa jika tidak pergi ke kantor!" kesal Aphrodit. Menyebalkan! Apa Apollo ingin menjadi Mr. super sibuk? Lagi pula tidak akan ada orang yang memarahi Apollo jika bolos di hari jumat. Tidak hanya hari jumat, jika pun Apollo ingin bolos sepanjang hari, maka itu bukan masalah!

YOUR fool's Gold | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang