BAB 8

59 45 1
                                    

Malam pun tiba, Aileen yang sedang tergeletak di tempat tidur permaisuri Chu Jianying, merasa jenuh akan harinya.

Karena, di tempat ini tidak ada orang yang berjualan keliling makanan modern. Seperti, cilok, somay, seblak dan jenis-jenis jajanan lainnya yang pedas yang ada di indonesia.

Membuat, lidah Aileen menjadi pahit karena tidak merasakan makanan pedas di jaman ini. Ia pun, berdiri dan menatapi renungan nasibnya, yang terjebak di jaman kuno ini.

Membuatnya menjadi pusing sendiri. Karena, tidak ada hal yang mengasyikan untuk di eksplor menjadi, kenangan suatu saat nanti.

"Aishh! Kenapa enggak ada makanan yang enak-enak di sini sih!" Ketus Aileen kecewa.

Aileen pun teringat oleh idenya, yang tiba-tiba muncul begitu saja di pikirannya "Ahh! Apakah Gue harus buat aja yah? Gue kan jago masak ya, walaupun masih belajar hehehe benar-benar! Gue harus masak sendiri" Kata Aileen, yang berbicara diri sendiri.

Lantas, dirinya langsung bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamarnya. Berjalan ke arah ruang dapur untuk masak makanan sendiri.

Untung saja, di dapur sepi tidak ada siapa-siapa selain lampu yang gelap. Mungkin, semua pembantu dan koki-koki di ruang dapur sudah pada tidur. Karena, jam sudah menujukkan pukul 11 malam. Atau pun, tengah malam lebih tepatnya.

"Semoga ajah ada bahan-bahan yang lengkap" Gumam Aileen berdoa. Meminta kepada sang pencipta untuk memudahkan dirinya masak makanan, yang di suka.

Aileen pun, mencoba melihat-lihat bumbu-bumbu dapur yang tersedia. "Ah! Syukur deh ternyata banyak bumbu-bumbu rempah di sini dan lengkap pula" Gumam Aileen yang merasa senang, akan karena bumbu-bumbunya lengkap.

"Tunggu-tunggu, kalau bumbu-bumbu di sini melimpah? Kenapa saat aku makan, makanannya rasanya hambar yah? Apa semua koki belum tahu cara masaknya?" Gumam Aileen bingung, dengan kejadian tadi pagi.

"Halah-hala, Enggak usah di pikirin yang penting Gue harus masak! Sebelum ketahuan oleh semua orang" Kata Aileen lirih.

Aileen pun, langsung memutuskan untuk memasak makanan seblak kesukaannya. Untung saja di tas Aileen ada mie instan banyak. Yang sebenarnya, dirinya sudah menyiapkan makanan-makanan instan di dalam tasnya untuk, bekal di hotel nanti.

Akan tetapi, malah dirinya terjebak di teleportasi ini atau time tarvel ini. Ya... sudah, yang penting dirinya kenyang di negara orang.

Setelah dirinya berjam-jam tempur di dapur, sampai panci-panci dan alat-alat masak berserakan di mana-mana? Akhirnya, seblak buatan Aileen jadi sepenuhnya. Membuat Aileen mengusap keringatnya cepat-cepat saat makanan itu jadi.

Kenapa Aileen lama memasak seblak yang hampir berjam-jam? Karena, dirinya harus memasak dengan tungku api yang harus di nyalakan terlebih dahulu sampai, dirinya kesusahan untuk menyalakan apinya menggunakan batu kali.

"Akhirnya jadi juga ini seblak" Gumam Aileen merasa senang.

Ia pun, bergegas untuk masuk lagi ke dalam kamarnya, sebelum dirinya tertangkap basa oleh pengawal kerajaan atau pun pelayan kerajaan.

"Gue segera pergi dari sini, sebelum Gue di cingcang" Kata Aileen.

Setelah sampai di kamarnya, Aileen langsung menyantap makanannya menggunakan sumpit kayu dan memakai banyak cabe kesukaannya.

"Oh iya, Gue lupa Gue kan ada kerupuk! Orang indonesia harus makan pake kerupuk kalau enggak, enggak nikmat ah" Kata Aileen lagi.

Di sini, Aileen sedang menyantap makanan dari hasil kerja kerasnya, selama bertempur di dapur. Akan tetapi, beda di sisi lain.

Saat pelayan bagian ruang dapur, ia langsung terkejut dengan ruangan dapur yang sudah berantakan dan alata-alat masakan berserakan di mana-mana.

Membuat pelayan itu, berteriak kencang "Maling-maling!" Teriak pelayan itu.

Lantas, semua penghuni yang ada di dalam kerjaan, langsung berhamburan lari ke arah dapur. Untuk memastikan, apa yang sedang terjadi di dalam ruangan dapur.

"Ada apa?" Tanya pengawal bagian depan.

"Itu, ada maling di dapur" Tunjuk pelayan, ke arah peralatan yang berserakan di mana-mana.

Tidak lama kemudian, baginda raja Li Jianheeng dan selir Qionglin Tao yang mendengar keributan di belakang, langsung keluar karena penasaran.

"Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut seperti ini?" Tanya baginda raja Li Jianheeng marah. Karena, dirinya terganggu oleh suasana itu.

Semua pelayan dan pengawal yang tertunduk dan meminta maaf kepada baginda raja Li Jianheeng dan selir Qionglin Tao.

"Maafkan hamba tuan, hamba tidak tahu ada maling di kerjaan ini" Kata pelayan meminta maaf. Sambil masih tertunduk.

"Apa! Maling?" Tanya selir Qionglin Tao kaget.

"Apa saja yang barang di maling?" Tanya baginda raja Li Jianheeng.

"Baginda, saya takut baginda karena ada maling di kerjaan ini" Kata selir Qionglin Tao, yang memeluk erat di pinggang baginda raja Li Jianheeng.

"Jangan khawatir selir Qionglin Tao, saya akan mencari maling itu sampai dapat" Jawab baginda raja Li Jianheeng. Tersenyum ke arah selir Qionglin Tao.

"Hamba tidak tahu tuan, cuma ruangan ini saja yang berantakan. Apa mungkin? Maling itu mau mengambil makanan di tempat ini tuan?" Tanya balik pelayan itu.

"Baliklah, semua orang berpencar mencari maling itu sampai dapat dan bawa ke hadapan saya" Titah baginda raja Li Jianheeng.

Lantas, semua orang langsung berhamburan mencari keberandaan maling itu secepatnya.

Baginda raja Li Jianheeng, yang tidak melihat sosok permaisuri Chu Jianying alias Aileen? Tidak ada di kerumunan itu, di buat curiga dan penasaran "Dimana permaisuri Chu Jianying?" Gumam baginda raja Li Jianheeng.

"Selir Qionglin Tao, saya akan ikut mencari maling itu bersama orang-orang ya. Kamu tunggu saja di kamar, jangan kemana-mana" Kata baginda raja Li Jianheeng berbohong.

Lantas, selir Qionglin Tao pun, mengangguk mengiyakan dan berbalik ke kamarnya lagi.

*****

Di tempat kamar permaisuri Chu Jianying, Aileen sedang asyik ketawa-ketiwi karena sedang menonton drakor yang ada di laptopnya, yang sudah di downloadnya.

Ia menikmati makanan seblak, yang di temani drama drakor kesukaannya dan juga, minuman susu coklat untuk mengurangi rasa pedas yang ada di seblak buatannya itu.

"Biarlah semua orang berteriak maling-maling di luar, sementara Gue asyik dengan oppa-oppa Gue" Kata Aileen, bertanya diri sendiri.

Sebenarnya, dirinya sudah tahu maling itu siapa? Orang Aileen mendengar bahwa malingnya berasal dari dapur. Ya..., pasti dirinya adalah dirinya sendiri.

"Sungguh nikmat mana yang kau dustakan, wahai Aileen?" Kata Aileen lagi. Mengatakan dirinya, sendiri.

Tidak lama kemudian, Brak! Suara pintu kamar Aileen terbuka lebar membuat Aileen yang sedang menyeruput, kuah seblak langsung batuk-batuk.

Ia pun, langsung meminum susu yang ada di hadapannya. Sampai habis tak tersisa karena, tenggorokannya yang sampai sakit akibat kaget itu.

"R-ra, raja? Kenapa kamu di sini?" Tanya Aileen gugup dan kaget.

"Apakah kamu yang mengobrak-abrik isi dapur?" Tanya balik baginda raja Li Jianheeng. Dengan muka dingin dan datar.

Reinkarnasi Permaisuri Chu Jianying [END] || TERBITWhere stories live. Discover now