BAB 37

36 20 0
                                    

Keesokan harinya, Aileen mulai mengikuti selir Qionglin Tao, kemana pun ia pergi.

Sekarang Aileen, sudah persis menjadi agen mata-mata kerajaan Tang. Tidak lupa, ia memakai baju dan peralatan seperti agen mata-mata yang ada di jaman modern.

"Sekarang Lo, akan tertangkap basah hahaha" Kata Aileen, dengan suara pelan. Sambil mengikutinya.

Selir Qionglin Tao, saat mau kemana saja serasa tidak enak. Seperti ada yang mengikuti, dari belakangnya membuat dirinya, sering menengok ke arah belakang untuk memastikannya, ada yang mengikutinya atau tidak.

"Seperti ada yang mengikuti saya," Gumam selir Qionglin Tao penasaran.

Aileen yang melihat, gerak-gerik selir Qionglin Tao, yang selalu menengok ke arah belakang. Menjadi gemetaran, dan serasa deg-degan takut ketahuan oleh selir Qionglin Tao.

"Jangan sampai, Gue kepergok tuh sama nenek lampir" Gumam Aileen, agar berhati-hati saat mengikutinya.

Di sisi lain,

Baginda raja Li Jianheeng, yang tengah duduk di singgah sana kerajaannya, mendapat kiriman surat dari kerajaan Zhou.

"Permisi, Baginda raja Li Jianheeng hamba menghadap" Kata pengawal itu.

"Ada keperluan apa?" Tanya Baginda raja Li Jianheeng.

"Saya mendapat surat, dari kerajaan Zhou tuan" Jawabnya.

Lantas Baginda raja Li Jianheeng, langsung mengerutkan keningnya, karena bingung.

"Kerajaan Zhou?" Tanya Baginda raja Li Jianheeng, bingung.

"Iya, Baginda raja Li Jianheeng."

Lalu, pengawal itu memberikan surat dari kerjaan Zhou, ke Baginda raja Li Jianheeng untuk segera di bacanya.

Baginda raja Li Jianheeng, menerima surat tersebut. Dan segera membaca isi surat tersebut, hingga selesai.

Saat selesai membacanya, Baginda raja Li Jianheeng, terkejut dengan isi surat itu. Ia segera, memanggil kesatria kerajaan Tang yaitu kesatria Yong Sheng.

"Tolong panggilkan, kesatria Yong Sheng ke sini" Pinta Baginda raja Li Jianheeng.

"Baik tuan, hamba akan segera laksanakan."

Setelah menunggu lama, akhirnya kesatria Yong Sheng, menghadap ke Baginda raja Li Jianheeng yang masih, duduk di singgah sananya.

"Baginda raja Li Jianheeng, memanggil hamba?" Tanya kesatria Yong Sheng.

"Iya saya memanggil kamu."

"Maaf tuan, untuk apa yah?"

"Latih semua pasukan kerajaan, untuk bersiap perang dengan kerjaan Zhou" Kata Baginda raja Li Jianheeng.

Kesatria Yong Sheng, yang mendapat perintah itu. Di buat kaget sendiri.

"Perang tuan?" Tanya kesatria Yong Sheng.

"Iya."

"Kapan akan, dilaksanakan ya?"

"Tiga hari lagi."

"Oh, baiklah hamba akan melakukan perintah tuan" Kata kesatria Yong Sheng.

Setelah itu, kesatria Yong Sheng, pergi ke depan untuk mengumpulkan semua pasukan kerajaan, agar berlatih untuk perang besok.

Sendari tadi, bunda ratu Li Echyou menyimak pembicaraan putranya dengan kesatria Yong Sheng.

"Kamu ingin berperang, dengan kerajaan Zhou?" Tanya bunda ratu Li Echyou, yang secara tiba-tiba. Membuat Baginda raja Li Jianheeng, kaget.

"Iya Bun."

"Kenapa kamu ingin, perang lagi? Bukankah kamu sudah janji, tidak akan mengusik kerajaan lain?"

"Saya mendapat surat, dari kerajaan Zhou bunda. Jadi saya tidak mengusiknya" Kata Baginda raja Li Jianheeng.

Lantas Baginda raja Li Jianheeng, memberikan surat tersebut kepada bunda ratu Li Echyou, untuk membacanya.

Aileen yang sendari tadi, sibuk dengan tugasnya. Menjadi agen mata-mata atau rahasia, mulai lelah mengikuti selir Qionglin Tao, yang sendari tadi, hanya memutari area kerajaan.

"Ini nenek lampir, enggak ada kerjaan apa? Dari tadi, bolak balik terus sampai kaki Gue mau patah" Gerutu Aileen kesal.

Selir Qionglin Tao, yang tidak sengaja melihat Aileen duduk di belakang taman kerajaan, persis di belakangnya. Langsung menghampiri Aileen segera.

"Kamu kan, yang mengikuti saya terus?" Tanya selir Qionglin Tao.

Aileen, yang mendapati selir Qionglin Tao, yang menghampiri dirinya dan berbicara seperti itu. Langsung kaget setengah mati.

"Eh..... Selir Qionglin Tao, kamu juga lagi di sini?" Elak Aileen, mengalihkan pembicaraannya.

"Jangan mengalihkan pembicaraan, dari saya" Kata selir Qionglin Tao, yang sudah tahu dengan perkataan Aileen tadi.

Reinkarnasi Permaisuri Chu Jianying [END] || TERBITWhere stories live. Discover now