eight

3.7K 230 1
                                    

Kringgg

"Sekian pelajaran kita hari ini. Silahkan istirahat." Bu Kinara berlalu keluar kelas setelah bel istirahat berbunyi. Beberapa anak kelas juga ikut keluar kelas untuk ke kantin.

"Kantin gak Bang?" Ni-ki bertanya pada Sunghoon yang sedang membereskan bukunya dan buku Sunoo. Seon berada di gendongan Sunoo sekarang dengan mengoceh.

Sunghoon menoleh ke arah Ni-ki, dia tidak langsung menjawab melainkan menolehkan kepalanya terlebih dahulu ke arah Sunoo seperti bertanya. Sunoo menganggukan kepalanya, Sunghoon juga begitu.

"Hm, ayo." Sunghoon berdiri di ikuti oleh Sunoo. Seon sudah berpindah gendongan ke Sunghoon. Sunghoon berjalan keluar kelas terlebih dahulu. Disamping kiri dan kanannya ada Heeseung, Jay dan Ni-ki. Sedangkan Sunoo berjalan dibelakang dengan Jake dan Jungwon.

"Eh Hoon, nanti latian basket," Heeseung memberi tahu.

Sunghoon menoleh dan mengangguk. "Gue pulang dulu, nganter Sunoo sama Seon." Heeseung mengangkat jempolnya sebagai jawaban.

Mereka mengobrol sesekali tertawa dalam perjalanan ke kantin lantai 1 karena kantin hanya tersedia di sana.

Sesampainya di kantin, semua pasang mata memperhatikan mereka bertujuh, apalagi Sunghoon yang sedang menggendong bayi. Mereka berjalan ke arah bangku pojok kantin yang kosong. Duduk disana, dengan Sunoo yang berada di pojok tembok dan Sunghoon disampingnya.

"Mau pesen apa?" Heeseung bertanya pada mereka.

"Gue nasi goreng, Lo?" Sunghoon menolehkan kepalanya ke Sunoo setelah selesai menjawab pertanyaan Heeseung.

"Samain aja semua," Jay menimpali dari tempat duduknya. Semua mengangguk. Heeseung segera berjalan menuju ke Stan makanan.

"ddy ddy."

"Hm?" Sunghoon menundukkan kepalanya. Melihat Seon yang sedang menepuk-nepuk pipinya.

"Ppa ppa."

"Apa?" Sunoo mendekatkan dirinya pada Seon. Ia mencubit pelan pipi sang anak sebelum kembali fokus pada ponselnya.

Sunghoon menyenderkan badannya di tembok belakang. Ia menjatuhkan kepalanya di pundak Sunoo, memperhatikan ponselnya yang sedang di mainkan oleh Sunoo.

"Njir, itu apaan?" Sunghoon bertanya pada Sunoo saat ia melihat Sunoo yang entah menonton apa di ponselnya.

"Eh, babi." Sunghoon mengumpat dengan keras yang dihadiahi pukulan oleh Sunoo di bibirnya.

"Ada adek!" Sunghoon menyegir dan mengangguk seperti anak anjing.

"Ppa nnen." Seon menggapai-gapai Sunoo. Sunghoon segera memberikan Seon kepada Sunoo.

"Pakai dot ya dek?" Sunoo mengambil dot berisi susu Seon dan diberikan ke si kecil tetapi ditolak. Seon menepuk-nepuk dada rata Sunoo.

"Hoon." Sunoo menatap Sunghoon dengan melas. Sunghoon mengusap kepalanya pelan.

"Gapapa, gue tutupin pakek seragam."

Sunghoon mulai membuka baju seragamnya, memperlihatkan kaos hitamnya sebagai dalaman.

Sunoo mengangguk, ia membuka dua kancing teratas baju seragamnya. Sunghoon segera menutupi dada Sunoo dengan seragam miliknya.

"Eh babi, inget disini masih ada orang."

"Iri dek?" Sunghoon bertanya dengan nada sombong. Ni-ki hanya memutar bola matanya malas.

Tidak lama kemudian Heeseung datang dengan satu nampan, nampan satunya dibawa oleh asisten kantin. "Nih, makan!"

Sunghoon mengambil dua piring nasi goreng untuknya dan untuk Sunoo. Ia mengeluarkan 2 lembar uang berwarna merah dan diberikan ke Heeseung. "Gue traktir." 

"Beneran dek?"

Sunghoon melirik Jay dengan sinis. "Gini aja baru diakui adek gue."

Jay hanya terkekeh mendengar nada ketus adiknya.

Mereka fokus makan tanpa ada yang berbicara, begitupun dengan Sunoo yang makan sendiri. Sebenarnya Sunghoon tadi ingin menyuapi Sunoo tapi tidak diperbolehkan oleh si empu.

"Sshh Adek, pelan." Sunoo menghentikan makannya. Ia mengelus rambut Seon.

"Akh Seon." Sunoo segera melepaskan putingnya dari mulut Seon dan mengecek bekas gigitan anaknya, meskipun tidak mempunyai gigi tetapi rasa sakitnya sangat terasa.

Sunoo menutup dadanya dengan seragamnya sendiri,  mengembalikan seragam Sunghoon ke pemiliknya.

Sunghoon menoleh ke Sunoo yang sedang makan dengan cemberut. Digendongnya Seon menepuk-nepuk dada Sunoo.

"Nnen ppa." Sunoo tak menghiraukan Seon. Ia tetap fokus pada nasi goreng di hadapannya.

"Kenapa Nu?"

Sunoo menoleh, ia mendorong piring nasi gorengnya dan menyandarkan dirinya ditembok. Ia kembali membuka seragamnya membiarkan Seon menyesap putingnya kembali.

"Seon gigit," Sunoo berucap dengan mengelus rambut Seon. Sunghoon menoleh ke arah Sunoo setelah itu memusatkan atensinya pada Seon.

"Adek, gak boleh gitu! kalau adek gigit, gak bakalan lagi dikasih nen lagi sama papa."

Seon mendongakkan kepalanya ke Sunoo, melihat papanya yang menatapnya dengan binar dimatanya. Mata Seon terlihat berkaca-kaca, seperti memahami maksud dari Sunghoon.

Sunoo jelas menyadari jika sang anak berkaca-kaca. Ia menurunkan kepalanya, mengecup pelan dahi milik sang anak. "Jangan nangis."

Sunghoon mengelus kepala Sunoo pelan. Ia memberikan ponselnya pada Sunoo, sedangkan dirinya kembali fokus pada nasi gorengnya.

Sunghoon menelisik sekitar, ia menyadari bahwa banyak pasang mata yang melihat interaksi mereka. Para penghuni kantin mulai kembali pada aktivitasnya saat ia menatap mereka tajam.

15 menit kemudian bel tanda istirahat telah berakhir berbunyi. Kantin sedikt demi sedikit kosong, menyisakan Sunghoon, Sunoo, dan Seon yang masih duduk disana. Teman-teman mereka sudah kembali ke kelas.

"Mau dititipin ke kak Soobin?"

Sunoo mengangguk sebagai jawaban. Ia menyerahkan Seon yang sudah tertidur di gendongannya ke Sunghoon. Mereka mulai melangkahkan kakinya keluar dari kantin ke ruangan BK. Tempat kakak Sunoo bekerja.

Baby

Sunghoon membaringkan Seon di sofa yang berada di ruangan Soobin, kakak Sunoo. Ia menepuk pelan pantat Seon untuk menenangkannya. Setelah tenang, ia segera menyingkir dari Seon ke Sunoo yang berdiri di samping meja kerja sang kakak.

"Ayo Nu."

Sunghoon mengulurkan tangannya yang dibalas oleh Sunoo. Mereka keluar dari ruangan Soobin setelah berpamitan dengan tangan yang saling menggenggam.

"Permisi sir, maaf telat. Apakah kita boleh masuk?" Sunghoon berdiri di tengah pintu, meminta izin terlebih dahulu pada guru yang sedang mengajar untuk masuk.

Sang guru mengangguk. Sunghoon dan Sunoo masuk setelah mengucapkan terima kasih. Mereka duduk berdampingan di meja pojok belakang yang seharusnya tempat duduk Sunghoon dan Jay menjadi tempat duduk Sunghoon dan Sunoo.

Mereka mulai fokus pada pembelajaran, membiarkan Soobin kalang kabut menenangkan Seon yang terbangun dari tidurnya.


tbc.

Baby | sᴜɴsᴜɴ [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ