eleventh

4.6K 292 6
                                    

Matahari sudah memunculkan sinarnya. Bulan yang tadi malam berada di langit kini sudah hilang, digantikan dengan matahari yang siap menyinari dunia.

2 pemuda yang sudah resmi menikah terlihat sedang berpelukan di atas kasur masih dengan mata tertutup. Dengan sang submissive yang tadi malam berada di bawah kukungan sang dominan kini berganti menjadi di atas.

Kaos yang tadi malam masih dipakainya kini sudah hilang entah kemana. Menyisakan celana pendek kain yang menghiasi pahanya.

Sunghoon sedikit membuka matanya saat merasakan lehernya basah.

"Nu." Sunghoon memanggil dengan suara seraknya.

Sunoo menjauhkan wajahnya dari leher Sunghoon, mendongakkan kepalanya dengan dagu yang bertumbu di dada sang dominan.

Sunghoon menunduk, menatap Sunoo yang juga menatapnya. "Kenapa?"

Sunoo tidak menjawab. Dirinya merubah yang semula tengkurap di atas tubuh Sunghoon kini berganti duduk di atas perut Sunghoon.

Sunghoon meneguk ludahnya kasar saat netra tajamnya melihat tubuh Sunoo yang mulus dan seputih susu. Lihatlah bahu yang sedikit lebar, perut rata, pinggang kecilnya dan ehem dada sedikit berisinya juga puting yang sedikit mencuat.

Tangan Sunghoon yang tadi melingkari pinggang Sunoo beralih berada di atas kedua paha Sunoo yang ditutup celana meskipun hanya sebagian.

Tangan Sunoo bergerak ke leher Sunghoon. Jari-jari lentiknya mengusap tanda berwarna merah keunguan disana. Sunghoon mendongak, menikmati usapan tangan Sunoo pada lehernya.

"Kenapa Nu?" Sunghoon bertanya sekali lagi.

"Gapapa," jawab Sunoo. Ia bergerak untuk turun dari atas badan Sunghoon.

Mengambil baju entah milik siapa di lantai dan memakaikannya. Setelah itu keluar dari kamar untuk memasak.

Sunghoon beranjak dari kasur ke arah kamar mandi. Ia juga mengambil baju Sunoo yang tergeletak di lantai, menaruhnya di keranjang baju kotor. Bajunya? dipakai sang suami tadi.

Sunghoon masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah itu ia berjalan menuju wastafel dengan handuk yang menutupi asetnya.

"Pantes Sunoo aneh." Sunghoon mendongakkan lehernya. Melihat ada berapa banyak tanda yang Sunoo ciptakan di lehernya.

"Bales dendam keknya nih anak."

Sunghoon berjalan keluar kamar. Mengambil kaos dan celana pendeknya lagi. Setelah memakainya Sunghoon keluar dari kamar untuk ke bawah, membantu Sunoo memasak.

"Lho adek." Sunghoon menghampiri Seon yang sedang terungkap di karpet dengan mainan yang mengelilinginya.

"ddy ddy." Sunghoon mengangkat Seon ke dalam gendongannya. Menciumi pipi Seon dengan gemas.

"Daddy kangen." Sunghoon membawa Seon ke dapur.

"Mami," panggil Sunghoon saat melihat maminya sedang membantu Sunoo memasak.

Sunghoon menghampiri Baekhyun - ibunya, mencium pipi Baekhyun dan pipi Sunoo bergantian.

"Ih Hoon, duduk sana lho."

Sunoo mendorong pelan tubuh Sunghoon. Sunghoon menyingkir dari Sunoo berjalan ke arah meja makan dan mendudukkan dirinya di sana dengan Seon yang didudukkan di atas meja.

"Mami kesini sama siapa?" Sunghoon bertanya saat Baekhyun menata makanan di atas meja.

"Jay."

"Dimana dia?"

Baby | sᴜɴsᴜɴ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang