tenth

4K 246 10
                                    

Chapter ini lebih dari 1500 kata. So, jangan bosen guys.

Baby

Detik berganti menit, menit berganti jam, Jam berganti hari, hari berganti minggu, Minggu berganti bulan. Hari ini tepat satu bulan Sunoo dan Sunghoon menemukan Seon didepan rumah mereka.

Seon sekarang sudah dapat duduk meskipun harus dibantu oleh orang dewasa untuk menyangga punggungnya. Ia juga mulai meminum atau makanan selain Asi.

Hari ini hari Sabtu. Satu Minggu yang lalu Smasen telah melasungkan ujian semester 1. Sekarang dan Minggu berikutnya hanya diisi oleh jam kosong.

Sunghoon sekarang berada di ruang keluarga dengan stik PS di tangannya, sedangkan Sunoo di dapur untuk membuat makan siang. Seon dibawa jalan-jalan oleh kedua orang Sunghoon dan Sunoo.

"Hoon makan!" Sunghoon menoleh sebentar dan kembali fokus pada PS di hadapannya.

Sunoo yang tidak mendengar jawaban Sunghoon pun meninggalkan dapur untuk mengecek sang suami.

"Hoon makannn!!!" Sunoo merebut paksa stik PS dari tangan Sunghoon. Mematikan Tv dan menyimpan stik PS pada tempat asalnya.

Sunghoon berdecak kesal, "Nu, itu mau menang lhoo," rengeknya pada Sunoo.

Sunoo memandang Sunghoon dengan heran.

"Jangan ngerengek, gak cocok sama badan lo!" Sunghoon melotot.

Tangan Sunghoon menarik Sunoo yang berdiri di hadapannya hingga Sunoo jatuh terduduk di pangkuannya.

"H-hoon."

Sunoo mencoba berdiri dari pangkuan Sunghoon tetapi Sunghoon malah melingkarkan tangannya di pinggang ramping Sunoo dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Sunoo.

"Hoonhh, makan." Sunoo mendorong kepala Sunghoon dari lehernya.

Sunghoon menjauhkan wajahnya dari leher Sunoo dengan tangan yang masih setia melingkari pinggang Sunoo.

Sunghoon mendongak, menatap Sunoo yang sedikit lebih tinggi dari dirinya. Sunghoon dapat melihat semburat merah di pipi Sunoo membuat ia tak tahan untuk tidak mengecup pipi bulat Sunoo.

cup

cup

cup

Sunghoon mengecup beberapa kali pipi bulat Sunoo yang sedikit memerah. Sunoo membeku, terlalu lambat untuk mencerna perbuatan Sunghoon.

Kekehan Sunghoon yang mengalun indah di telinga membuat Sunoo tersadar. Wajahnya yang semula hanya merah di pipi kini hampir seluruh wajahnya.

Sunoo menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Sunghoon. Enggan melihat senyum lebar Sunghoon yang dapat membuatnya salah tingkah.

Sunghoon mengelus rambut Sunoo. Wajahnya yang berada dekat dengan leher Sunoo mulai memaju. Mengecup basah leher putih Sunoo.

"HOONHHH AHH."

Sunoo mendesah dengan keras saat Sunghoon menghisap kulit lehernya. Menimbulkan tanda merah keunguan yang pasti tidak akan hilang dalam waktu dekat.

"Sorry." Sunghoon menjauhkan wajahnya dari leher Sunoo.

"Kenapa Lo bikin cupang njing? mana di tempat terbuka lagi," Sunoo menggerutu pelan, wajahnya tidak lagi disembunyikan di leher Sunghoon. Tangannya bergerak ke arah rambut Sunghoon, menariknya dengan kuat.

Sunghoon meronta, mencoba melepaskan jambakan Sunoo dari rambutnya. "Nu, lepas akh." Sunoo melepaskan tarikannya setelah menarik rambut Sunghoon dengan keras.

Baby | sᴜɴsᴜɴ [END]Where stories live. Discover now