11. And Tell Me That I'll See You Again.

8.1K 791 329
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Selama di rumah sakit Soobin ya kerjaannya cuma memperhatikan orang-orang yang datang menjenguknya, pasti ada mamanya yang akan selalu bersama dengan dirinya sih.

Padahal dia bilang kalau dirinya itu baik-baik saja, luka di kepalanya juga tidak terlalu sakit, dia bisa rawat jalan saja, tapi ya mamanya tetap gak mau mengizinkan Soobin untuk pulang dan harus tetap rawat inap di rumah sakit.

Ini adalah hari kedua dia di rumah sakit, pintu kamarnya terbuka dan ada dokter yang datang.

"Pagi Soobin, bagaimana kondisimu?"

"Baik dan bisakah aku pulang? Aku baik-baik saja."

"Demam kamu saja belum sembuh gimana sudah baik-baik saja, jangan pura-pura sok kuat, Soobin!" balas mamanya langsung membuat Soobin mendecih dan membiarkan dokter memeriksa kondisinya saat ini.

Dokter yang memeriksa hanya menggelengkan kepalanya saat mendengar perdebatan antara ibu dan anaknya, Soobin ngotot ingin pulang, sedangkan sang ibu tidak mau anaknya pulang dan harus tetap di rumah sakit.

"Sebaiknya kamu di rawat sampai besok, kondisimu masih kurang stabil jika harus pulang saat ini juga," balas dokter yang dibalas dengan senyum kemenangan dari mamanya.

Soobin bisa melihat mamanya itu tampak senang jika dia menang untuk saat ini.

Berbeda dengan Soobin yang pada akhirnya pasrah harus tetap di rumah sakit.

Tentu saja Soobin sudah pindah ruangan, mana mungkin dia terus berada di IGD, dirinya saat ini berada di ruang VVIP, ya untuk biaya kamar seperti ini gak terlalu berarti juga untuk papanya.

Mobilnya yang ringsek saja langsung di bawa pergi oleh kakaknya ke bengkel, mungkin Soobin akan pakai mobil yang lain juga.

Atau yang lebih parahnya, mamanya itu gak akan mengizinkan dia mengendarai mobilnya dulu ketika dia sudah keluar dari rumah sakit.

Mengingat mamanya itu kan protektif sekali jika di kondisi seperti ini, padahal Soobin tidak sakit sama sekali.

Mata Soobin melihat perawat yang sudah menyuntikkan obat dari selang infusnya.

"Sekarang istirahat."

Soobin baru mau membalas perkataan dari dokter barusan, namun terhenti ketika ada yang baru saja masuk ke kamarnya ini.

"Oh Yeonjun, kenapa?" tanya dokter di hadapannya itu menghampiri Yeonjun yang baru masuk ke kamar ini.

Mata Soobin melirik kearah Yeonjun yang tampak sedang membicarakan sesuatu ke dokter tersebut, lalu tangan dokter tersebut juga menepuk-nepuk bahu Yeonjun, Soobin memiringkan kepalanya sendiri.

"Dokternya tampak sangat akrab sama dia."

"Gimana gak akrab? Dokter yang mengurus mu itu kan papanya Yeonjun," balas mamanya yang membuat Soobin terdiam sambil melirik kearah mamanya yang tampak bingung dengan dirinya.

Lalu Soobin segera menampar kedua pipinya membuat mamanya langsung kaget sendiri.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya mamanya sambil memegang pipi Soobin yang memerah bekas tamparan kuat yang dia lakukan tadi.

Sedangkan Soobin malah memikirkan dirinya yang kenapa tidak mudah mengenali muka seseorang, padahal dia sudah jelas melihat kedua muka orang tua Yeonjun di foto keluarga cowok itu saat dia dan mamanya pergi ke rumah Yeonjun.

"Ada apa?"

"Tidak ada apa-apa," balas Soobin dengan cepat saat mendengar pertanyaan dari dokter yang menoleh kearah dirinya yang memang suka bertingkah konyol akhir-akhir ini.

How You Get The Enigma? -yeonbin✔Where stories live. Discover now