Bagian 14

89 7 4
                                    

Andrew menatap jengkel Kai yang duduk anteng dikursi bagian pojok perpustakaan. Cowok berkalung rantai itu tengah asik berkutat dengan buku-buku dihadapannya.

" Ngapa nggak nyusul ke kantin? Gue nungguin Lo dari tadi"

" Maaf gue lupa"

" Lo udah jajan?"

Kai menatap Andrew sejenak lalu menganggukkan kepala seraya menatap sekelilingnya." Sayangnya disini nggak ada tukang jualan kalo ada udah gue beli dari tadi"

Andrew terkekeh dengan menutup mulut dengan tangannya." Udah gue tebak sih, makannya nih gue bawain makanan buat Lo" Ia membuka beberapa kancing jaketnya guna mengeluarkan sesuatu yang ia sembunyikan. Lalu menyodorkan plastik berisi camilan kecil melalui kolong meja.

Kai menatap plastik putih yang ada dipangkuanya." Lo nggak lupa soal peraturan perpus kan?"

Di perpustakaan terdapat peraturan ketat yang wajib dipatuhi yaitu tidak diperbolehkan berisik, berlari-larian, membawa makanan dan tidak boleh membuang sampah sembarangan di area perpustakaan. Jika melanggar akan dikenai denda.

" Kai Lo tau? Sebenarnya dunia kita termasuk perpustakaan ini punya teori perspektif yang ibarat cermin. jadi apa yang gue lakuin ini nggak melanggar peraturan"

Kai hanya diam menatap datar Andrew yang wajahnya semakin memerah menahan malu lantaran lawakannya sangat garing.

" Nggak ada komentar buat gue?" Tanya Andrew.

Kai menghela nafas lalu menggeleng dengan wajah tenangnya.

" Sial! Salah pilih penonton gue" Gerutu Andrew pelan seraya menutup wajahnya sendiri.

" Makasih camilannya" Ucap Kai yang sudah memegang plastik putih tersebut.

" Intinya gini, selagi nggak ketahuan dan peraturan biasanya dibuat biar bisa dilanggar. terus kenapa Lo nggak ajak gue atau Abyan buat nongkrong di perpus? Kalo sendiri kek gini kan Lo keliatan banget jomblonya, walaupun gue bosen tapi Lo bakal tetep gue temenin sampai puas"

" Kenapa Lo harus nemenin gue?"

" Karena gue nggak suka liat Lo sendirian. Apa enaknya coba menyendiri?"

" Gue nggak duduk sendiri"

" Iya! Gue tau Lo nggak sendiri, ada mahasiswa lain di perpus tapi Lo nggak kenal sama mereka sama aja Lo sendirian!"

" Gue nggak sendirian, ada Grace juga"

Andrew berdecak, memutar bola matanya malas." Ck. Kalo Lo sama Grace duduknya jauh-jauhan begini ya sama aja Lo menyendiri. Lagian juga Grace belum tentu sadar sama kehadiran Lo walaupun sadar kemungkinan Lo dianggap ada disekitar dia cuma nol persen karena Lo tau sendiri kan tuh cewek kalo udah asik sama buku-bukunya lupa sekitar"

Kai yang malas berdebat atau melanjutkan pembicaraan yang jelas akan dimenangkan oleh Andrew jadi lah ia diam saja.

Tiba-tiba tatapan Andrew terfokus pada Grace yang tengah adu debat dengan seorang pemuda yang baru saja memberikan sebuket bunga dan boneka kecil pada gadis itu.

" Lo mau buat gue kena denda karena bawa sampah ke perpus?" Tanya Grace cukup dingin setelah melirik hadiah yang ia terima diatas meja.

Andrew langsung menghela nafas iba, pemuda tadi langsung gugup dan salah tingkah, pastinya sangat malu.

" Udah gue duga, bakal ditolak. emang dasar tuh Paijah nggak bisa apa nolak pake bahasa yang baik?"

" Katanya Lo makhluk sosial yang baik yaudah Lo ajarin aja si Grace biar dia jadi makhluk sosial yang baik dan nggak nyakitin perasaan orang lain" Saran Kai

TAKDIR CINTA Where stories live. Discover now