Bab 17

1.6K 153 4
                                    

Renjun keluar dari ruang introgasi dengan wajah dan perilaku yang masih memikirkan sesuatu. Pria kecil itu masih memikirkan siapa orang yang berpikiran hina dan menjijikan seperti itu sehingga bisa menjalankan bisnis yang membuat wanita dan submisive merasa dipermalukan.

"Awas saja kalau bertemu, aku potong burung pipit mereka semua biar tau rasa," gerutu Renjun sambil jalan menuju ruang rapat.

"Burung pipit siapa yang akan kamu potong?" Renjun yang mendengar suara seseorang dibelakangnya segera menoleh dan melihat Donghyuck berdiri tepat dibelakangnya.

"Ohhh... Donghyuck ssi.... aku pikir kau diruang pertemuan," kata Renjun salah tingkah.

"Burung pipit siapa yang mau kamu potong? Kamu mau meniru si bangsat itu?" tanya Donghyuck sambil berjalan mendekati Renjun.

"Hmmm? Bangsat? Oh si Kim Jaehoo ya?" tanya Renjun polos

"Ssssttt... jangan sebut namanya, membuat telinga ku berdenging," desis Donghyuck sambil mengorek-ngorek kupingnya. Renjun yang melihat itu ingin tertawa tapi dia tahan.

"Ayo, kita sudah ditunggu oleh yang lain," kata Donghyuck sambil jalan mendahului Renjun. Renjun yang mendengar itu mengangguk cepat sambil tersenyum tipis dan ikut jalan dibelakang Donghyuck.

"Lama sekali kalian, kemana kalian? kencan dulu?" kata Jeno dengan nada mengejek.

"Iya kami kencan dengan Kim Bangsat Jaehoo, mau ikut? Biar sekalian kamu diubah menjadi submisive," kata Donghyuck cuek. Jeno yang mendengar itu hanya melirik sinis pada sahabatnya itu.

"Sudah-sudah, ayo kita mulai saja. Jun kasus baru ini berhubungan dengan Kim Jaehoo dan berhubungan dengan penjualan rekaman asusila yang sepertinya sama dengan yang dikatakan Jaehoo. Atasan baru saja memberi tau bahwa sudah ada korban di Korea dan terus bertambah yang melapor menjadi korban," kata Mark serius.

"Bahkan sudah ada yang bunuh diri," kata Chenle dengan suara prihatin

"Bunuh diri? Berarti benar kata Jaehoo, sementara mereka tidak mengambil di Korea tapi diluar negri tapi pasti mereka akan kembali dan mereka kembali, kalau ada korban nyawa berarti kasus ini semakin parah karena saat aku mengintrogasi Jaehoo dia bilang hanya memanfaatkan wanita dan submisive kaya raya saja, katanya supaya tidak ada drama jika diperas," kata Renjun bingung

"Coba ceritakan Jun apa saja kata pria itu," kata Jaemin penasaran. Karena memang mereka tidak mengikuti introgasi sampai selesai.

"Jaehoo bilang mereka hanya menjerat wanita dan submisive yang kaya raya dan haus kasih sayang, jadi boleh dibilang wanita dan submisive yang mau tidur dengannya dengan senang hati tapi mereka tidak tau kalau direkam. Jadi saat selesai memuaskan hasrat satu sama lain Jaehoo dan orang-orang yang terlibat akan menjual rekaman itu dan memeras para korban, jika tidak mau memberi uang rekaman itu akan dikirimkan ke keluarga dan teman-teman korban, itu saja," kata Renjun menceritakan semuanya.

"Kau tau siapa penadahnya?" kata Jeno dengan wajah serius.

"Tau, kata Jaehoo namanya Charlie dia salah satu anggota Naga Hitam yang bertugas sebagai ketua bagian pemasok video-video porno," kata Renjun sambil memandang semua member.

"Kau tau tempat mereka?" tanya Jeno lagi dan dibalas anggukan oleh Renjun.

"Di salah satu apartment mewah di kawasan Gangnam. Kata Jaehoo apartment itu tidak terlihat seperti tempat pembuatan video asusila karena apartment itu terkenal sebagai salah satu tempat tinggal para artis dan idol jadi pastinya keamanan dan kualitasnya tidak diragukan. Selain itu Charlie dikenal bukan orang sembarangan, dia memiliki management yang menaungi artis dan idol ternama. Jadi pastinya wanita dan submisive kaya raya akan berpikir bisa bercinta dengan aktor, artis bahkan idol ternama tampa ada masalah," jelas Renjun.

7 Devils || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang