Bab 33

1.3K 125 13
                                    

"Donghyuck ssi, kau sakit?" Tanya Renjun bingung.

"Tidak, aku baik-baik saja. Kenapa?" Tanya Donghyuck kembali sambil kembali duduk tapi tangannya menggenggam lembut tangan Renjun.

"Aku bukan Yangyang," kata Renjun pelan.

"Yang bilang kau Yangi siapa? Aku memanggilmu Yangyang?" Kata Donghyuck dengan nada sedikit naik.

"Tapi kau... kau baru saja menyatakan cinta," lirih Renjun.

"Benar aku menyatakan cinta padamu Huang Renjun," balas Donghyuck sambil menatap mata Renjun dalam.

"Apa itu benar cinta Donghyuck ssi?" Tanya Renjun ragu.

"Maksudmu?" Tanya Donghyuck bingung.

"Lalu Yangi? A-aku juga ada perasaan padamu, tapi a-aku tidak mau menjadi pelarianmu," jawab Renjun ragu.

Donghyuck melepas genggaman tangannya, dia menghela napas berat, rahangnya mengeras menandakan dia marah tapi Donghyuck sadar kenapa Renjun ragu. Donghyuck menghela napas pelan sambil menunduk menangkup kedua tangannya. Donghyuck jujur merasa tersinggung karena Renjun tidak percaya cintanya tapi dia tidak bisa apa-apa karena dia sendiri yang membuat Renjun tidak percaya pada perasaannya. Bagaimana tidak, Donghyuck ingat dia sudah memaksa Renjun berciuman tapi disela-sela ciumannya dia malah memanggil Yangyang, Renjun juga sering melihat dia menangis mengharapkan Yangi kembali. Tapi titik baliknya saat melihat sorot mata terluka Renjun hatinya sakit bagaikan teriris dan saat Renjun meregang nyawa saat disiksa oleh Charlie, jangankan takut Donghyuck marah bahkan sampai mau menghabisi Charlie jika tidak dihalangi.

"Aku mencintai mu Huang, ak-"

"Kalau mencintaiku kenapa masih memanggilku Huang? Apa sejelek itu namaku sampai tidak mau kau sebut?" Tanya Renjun memotong kata-kata Donghyuck.

"Iya, namamu jelek dan aku tidak suka." Renjun terbelalak mendengar kata-kata Donghyuck.

"Aku tidak ingin memanggilmu Huang ataupun Renjun, Injuni atau aegi karena semua itu sudah diambil semua oleh member," kata Donghyuck tenang

Renjun melihat Donghyuck secara seksama. Dia seperti menunggu kelanjutan kata-kata Donghyuck, seperti matanya bilang 'terus kamu mau panggil aku apa?'

Donghyuck yang melihat Renjun penasaran jadi tertawa kecil, sedangkan Renjun yang melihat tawa Donghyuck jadi berdebar karena baru kali ini dia yang baru masuk ke 7 Devils sampai saat ini melihat wajah dingin Donghyuck, lalu melihat tawa Donghyuck menjadikannya tambah berdebar.

"Tampan, manis," bisik Renjun tampa sadar tapi masih bisa didengar oleh Donghyuck.

Donghyuck yang mendengar itu langsung berdiri dan menopang kedua tangannya disisi kiri tempat tidur Renjun. Donghyuck mendekatkan wajahnya pada wajah Renjun, Renjun yang dibegitukan beringsut menghindar tapi tidak berbuah banyak karena tempat yang terbatas dan tubuh Renjun yang tidak bisa banyak bergerak karena lukanya masih basah.

"Terima kasih manisku, terima kasih sudah mengagumi senyumku dan setelah ini kau akan setiap hari melihat senyum ini untukmu. Dan." Donghyuck menggantungkan kata-katanya. Pria tan itu malah semakin menunduk dan mendekatkan wajahnya pada telinga Renjun.

"Manisku itu panggilan sayangku padamu." Dan Donghyuck langsung mengecup bibir Renjun cepat dan tersenyum nakal saat melihat Renjun yang langsung kaku karena kaget.

Donghyuck menegakkan tubuhnya kembali dan membelai pipi chubby Renjun dengan punggung tangannya. "Aku harus kembali ke markas untuk mengurus 2 penjahat itu, manisku disini saja istirahat jangan nakal supaya cepat sembuh mengerti? Aku pergi." Donghyuck mengecup bibir itu sekali lagi dan berbisik "manis sekali." Membuat Renjun makin diam mematung.

7 Devils || HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang