Bagian 20

8 2 0
                                    

Semua keluarga berada disana, mereka masih syok atas apa yang mereka lihat. Niskala bisa se keji pada keluarga sendiri.

"Berani sekali kamu mengkhianati kami! Apa maksud dari vidio itu Niskala. Kamu tega membunuh kami. Mama marah juga kecewa sama kamu!" Jesika menampar pipi Niskala tamparan kencang bahkan suaranya begitu nyaring.

Bugh

Lagi dan lagi Niskala mendapatkan hakim sendiri dari semua orang. Niskala masih diam tidak berani buka suara, sungguh vidio itu bohong. Dia sama sekali tidak berucap begitu.

"KAMU PERGI DARI RUMAH INI! JANGAN BERANI-BERANI KAMU KEMBALI MENAPAKKAN KAKI KAMU DISINI!!"

Tio melempar barang-barang Niskala dengan kasar. Niskala bangun tertatih dia memungut barangnya dan melirik satu persatu manusia dihadapan nya.

Jevin sejak tadi menahan rasa takut pada apa yang dia lihat. Badan dia tiba-tiba bergetar hebat, dia gelisah dan merasa cemas secara bersamaan.
Jevin melihat sekitar dia pergi secara diam-diam dan pergi menuju kamar. Tidak ada yang menyadari jika dirinya sudah pergi dari sana. 

"Niskala beneran gak ucapin itu. Niskala gak bohong, tapi Niskala terima kalau kalian mau Niskala pergi!"

"Maaf,"

"Kebenaran suatu saat nanti akan terungkap. Niskala pergi, kalian jaga diri baik-baik." Niskala pergi dengan perasaan sedih dia sudah tidak diterima disini jadi buat apa dia masih bertahan, dia akan pergi jauh dan dia yakin kebenaran akan terungkap.

Arshaka melihat semua kejadian, dia pun terkejut dan tidak percaya, tapi dia yakin Niskala sejahat itu sampai berani mengkhianati keluarga ini.

Arshaka berlari dan menahan lengan Niskala "Gua percaya sama Lo!" Niskala tidak bisa menahan rasa terkejut nya, Arshaka percaya disaat semua orang tidak mempercayai dirinya.

"Gua percaya lo ngga mungkin lukain keluarga ini. Kita emang gak deket tapi gua tahu lo ngga akan bisa lukain keluarga ini tanpa alasan yang jelas,"

"Gua harap Lo bisa jaga kepercayaan gua!" Niskala tersentuh, Arshaka memang tidak bisa di tebak. Arshaka mengajak Niskala pergi ke suatu tempat yang dia pikirkan saat ini. Niskala masih bingung dengan Arshaka, Adiknya satu ini membuat dia kebingungan atas sikap dia.

Selama menjadi adiknya Arshaka terlihat gak peduli sekitar, bahkan ketika ada sesuatu dia hanya diam tanpa mau bertanya. Tatapan slalu datar ngga pernah senyum, sekarang malah terlihat paling khawatir.

Niskala hanya mengikuti tanpa bertanya mau pergi kemana mereka. Sekarang mereka berdua berada dalam mobil, membelah jalan kota yang masih terlihat ramai walaupun sudah malam. Arshaka masih fokus menyetir sedangkan Niskala sibuk menatap hampar jalan raya.

Ternyata Arshaka membawa dia ke sebuah rumah entah rumah siapa dia tidak tahu. Arshaka menyuruhnya turun dan membawa barangnya. Mereka berdua berdiri tepat di pintu rumah tersebut.

Arshaka mengetuk pintu beberapa kali. Lalu keluarlah pemilik rumah tersebut ternyata seorang perempuan. Dia memakai baju tidur bermotif koala muka terlihat menahan ngantuk, rambut agak berantakan.

"Siapa?"

"Loh Arsha kamu ngapain kesini malem-malem," ternyata perempuan itu Aira saudari dia sendiri. Jadi selama ini dia tinggal disini, dia baru tahu karena Arshaka tidak mau memberitahu padanya.

Aira tampak kebingungan buat apa kembarannya kerumah malem-malem gini? Lah ini juga Niskala kenapa ada disini, terus barang-barang dua buah tas besar dibawanya. Apa mereka tiba-tiba kena usir sama Papa atau justru malah kabur.

"Kalian kabur dari rumah?" tanya Aira

"Ceritanya didalam aja," Aira setuju lalu menyuruh keduanya masuk supaya bisa lebih enak waktu cerita. Aira mempersilakan mereka berdua duduk di sofa kecil yang ada diruang tamu. Lalu dia pergi ke dapur untuk menyediakan minuman, Niskala melihat lihat apa yang ada dirumah ini, rumahnya lumayan nyaman walaupun kecil tapi karena rapi jadi enak untuk ditinggali.

My Guardian Angel Where stories live. Discover now