Bagian 23

12 2 0
                                    

Sudah hampir 4 bulan lamanya sejak Hisyam dan Aira memutuskan tinggal disebuah kost-an bersama Niskala.

Kini Hisyam sudah bisa berjalan seperti dulu, berkat kerja keras Aira Hisyam dapatkan pengobatan alternatif yang bagus. Hisyam senang akhirnya dia bisa berjalan tanpa bantuan alat apapun.

"Aira lihat dasi gua ngga. Perasaan kemarin gua taro disini deh! Kok ngga ada, ya?" Teriak Niskala pagi pagi sudah ribut karena dasinya hilang.

"Apa sih kak pagi-pagi udah bikin ribut. Berisik tahu!" gerutu Aira sudah diuji kesabarannya pagi hari seperti ini.

"Dasi gua hilang. Kemarin ada disini, bener kok. Sekarang malah ngga ada, gua bisa telat sekolah gak nemu-nemu dari tadi,"

Aira datang dengan wajah kesalnya lalu ikut mencari dasi Niskala.

"Nih apa! Dasi bukan? Makanya kalo nyari tuh yang teliti pakai mata bukan mulut," Aira melempar dasi itu ke wajah Niskala. Sudah tahu dirinya emosian masih dibuat kesal, mana masih pagi hari.

Niskala menatap dasi ini dengan bingung. "Perasaan tadi udah gua ubek semua? Kok tiba-tiba nongol pas dicari sama Aira," masih bingung kenapa sesuatu yang dia cari tidak ada saat dia sudah mencari sudut mana pun, kok Aira begitu mudah menemukannya.

....

Aira beserta dengan tiga curutnya eh maksudnya teman dan saudara nya sedang berada di kantin.

Setelah pelajaran panjang yang sangat menguras otak dan tenaga, mereka harus mengisi energi dengan makan dan minum untuk melewati pelajaran selanjutnya.

Niskala sudah bisa terima Hisyam juga berteman dengan Jayyan entah sejak kapan mereka jadi dekat. Mungkin benar kata orang semua akan dekat, jika merasa nyaman.

"Mabar kuy lah, bang." Ajak Jayyan

"Ayolah, gabut gua," Niskala membuka layar handphone langsung memasuki aplikasi game online untuk main bareng bersama Jayyan.

"Heran gua sama kalian berdua, dulu bilang ogah berteman eh sekarang malah barengan terus ke prangko." celetuk Aira bermaksud menyindir dua makhluk yang sedang asik bermain game di ponsel masing-masing.

"Syutt jangan bongkar kartu. Diem aja," ucap Jayyan masih fokus pada game nya

"Kak aku masih laper, aku beli makan lagi ya!" Hisyam berjalan seorang diri menuju ibu kantin untuk memesan makanan lagi.

"Satu lagi, makin kesini makin banyak makannya."

Sudah banyak perubahan setelah beberapa bulan telah terlewati. Mulai dari Hisyam yang sekarang sudah bisa bersosialisasi pada banyak orang, dan Niskala yang menunjukan kehangatan pada Hisyam setelah bertahun tahun membencinya, Arshaka juga sesekali mengunjungi mereka dengan bermain sebentar.

Aira tentu senang mengingat semua perlahan berubah, walaupun sifat keras kepala saudara lainnya masih sama. Tidak ada dengan Niskala mulai menerima Hisyam kembali saja sudah sangat bersyukur.

"Udah beli jajannya?" Tanya Aira saat melihat Hisyam kembali duduk di bangkunya.

"Udah, kakak mau?" tawar Hisyam memperlihatkan cilok juga gorengan lagi pengen ini dia.

"Ngga deh, kenyang."

"Anjing, kalah lagi," umpat Jayyan saat kalah dalam bermain game nya,

"Emang dasarnya payah, jadi kalah terus," ledek Niskala

"Mulut lo berdosa sekali wahai manusia," drama Jayyan tak lupa masang muka julid.

....

"Aslian sekarang Niskala ngga pernah gabung sama kita lagi? Udah 4 bulan kalian jauhan, ngga merasa aneh gitu!" Ujar Juanda melihat diujung sana Niskala sedang asik bergelut bersama teman Hisyam.

My Guardian Angel Where stories live. Discover now