M e e t

711 37 0
                                    

~Clean~

Taylor Swift

*

-When the flowers that we'd grown together died of thirst-

*

Manhattan, New York-USA | Upper East Side, Apollo Penthouse

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Manhattan, New York-USA | Upper East Side, Apollo Penthouse

Terhitung sudah tiga hari Priscilla tinggal di penthouse mewah milik Apollo setelah akhirnya menyetuji saran pria itu. Apollo tidak berbohong tentang menyewa pelayan. Terhitung ada lima pelayan yang siap melayani segala kebutuhan Priscilla. Masing-masing pelayan memiliki tugas. Dari yang menyiapkan segala kebutuhan yang Priscilla butuhkan hingga makanan yang harus Priscilla makan.

Priscilla masih merasa tidak nyaman dengan segala perlakuan pelayan-pelayan yang Apollo tugaskan untuk memudahkan kesehariaannya. Priscilla merasa seperti seorang nyonyah besar yang pada kenyatannya ia hanya seorang pelayan juga. Priscilla merasa tidak pantas diperlakukan seistimewah ini.

Berbicara tentang pelayan, membuat Priscilla mengingat pekerjannya. Priscilla belum mengundurkan diri dari LaDe Café. Priscilla masih dalam kondisi izin tidak bekerja karena alasan sakit. Charlie tidak keberatan tentang itu dan malah meminta Priscilla beristirahat total agar cepat sembuh. Priscilla hanya tinggal mencari alasan tepat untuk keluar kerja, namun rasanya sulit menyatakan kebenaran tentang kehamilannya.

"Makan siangnya sudah siap, Miss." Ucapan seorang pelayan menyadarkan Priscilla dari lamunannya. Membuyarkan pikirannya dari susunan kata-kata yang nantinya akan ia ungkapkan kepada Savana. Mengungkapkan kebenaran tentang kehamilannya.

"Aku akan menyusul," balas Prisciila.

Apollo memberikan salah satu kamar kosong untuk Priscilla tinggali. Barang-barang yang Priscilla bawa dari apartment kecilnya juga sudah tersusun rapih. Para pekerja yang Apollo pekerjakan sangat cekatan, atau mungkin memang barang milik Priscilla saja yang sedikit. Awalnya lemari pakaiannya masih memiliki ruang kosong yang cukup luas, mengingat pakaian Priscilla tidak begitu banyak, atau memang lemarinya saja yang terlalu besar! Tapi sekarang ruang kosong itu sudah hampir penuh dengan pakaian baru. Priscilla tidak tahu siapa yang membelikannya. Priscilla hanya tahu para pelayan terus menaruh berbagai macam pakaian ke dalam lemarinya.

Membicarakan tentang Apollo, entah kenapa pria itu tidak lagi terlihat batang hidungnya dua hari kebelakangan ini. Tepatnya sehari setelah Priscilla tinggal di penthouse mewah milik Apollo. Priscilla berpikir jika Apollo sedang sibuk mengurusi urusan penting. Lagi pula hal itu bukan urusannya. Bagaimana pun Apollo memiliki kehidupan.

Tidak ingin pikirannya berkeliaran kemana-mana, Priscilla segera bangkit dari tidurnya dan berjalan keluar kamar. Kakinya melangkah menuju meja makan untuk menyantap makan siangnya yang sudah disiapkan. Namun langkah kakinya terhenti saat mata coklatnya menangkap sosok wanita bermata biru yang juga sedang menatapnya.

YOUR fool's Gold | ENDWhere stories live. Discover now