Y o u r G a m e

731 37 1
                                    

~Autumn~

NIKI

*

-Ironically, I've never felt more alone-

*

Rasa lapar memaksa Priscilla untuk membuka matanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rasa lapar memaksa Priscilla untuk membuka matanya. Hal pertama yang matanya lihat adalah punggung lebar milik Apollo yang terbaring membelakanginya. Tidak ada helaian kain yang menutupi punggung lebar polos Apollo. Tidur bertelanjang dada seperti sebuah kebiasaan bagi Apollo yang baru Priscilla ketahui.

Priscilla menyingkirkan selimut tebal yang sebelumnya membukus tubuhnya. Dengan wajah polos dan rambut yang sedikit berantakan, Priscilla berjalan keluar kamar menuju dapur untuk mencari makanan. Priscilla rasa ia sudah melewatkan waktu sarapan. Pasalnya matahari sudah terlihat naik. Tidak apa. Ia akan memakan makanan yang tersisa.

"Anna?" panggil Priscilla karena meja makan tak tersedia apa pun. Memangnya siapa yang memakan sarapan hingga tidak menyisakan apa pun. Apollo masih tertidur, dan tidak mungkin para pelayan makan di meja makan.

"Ah, kau sudah bangun, Pris?"

Priscilla menoleh ke arah suara. Di belakangnya, tak jauh dari posisinya, Auristela melangkah berjalan menghampiri, disusul Anna di belakang. Entah kenapa kehadiran Auristela membuat Priscilla cemas. Ia takut jika Auristela tidak menyukainya karena bangun terlalu siang.

"Apakah aku membuatmu tidak nyaman?" tanya Auristela karena melihat perubahan ekspresi wajah Priscilla. Priscilla langsung menggelengka kepalanya tidak menyetujui ucapan Ibu mertuanya itu. "Tidak. Aku hanya sedikit terkejut saja," ujar Priscilla.

"Maafkan aku tidak mengabari lebih dulu. Sean sedang mengurus beberapa hal, jadi aku berpikir untuk mampir ke sini sembari menunggu urusan Sean selesai," ucap Auristela. Priscilla mengangguk paham. Pikirannya sibuk berpikir bagaimana agar tidak terlihat begitu canggung. Bagaimana pun hubungan Priscilla dan Auristela baru berjalan beberapa bulan dan keduanya juga tidak begitu dekat.

"Baru ingin sarapan?" tanya Auristela.

"Iya. Tapi aku rasa makanannya sudah habis," polos Priscilla membuat Auristela tersenyum geli.

"Tidak habis, Mrs. Priscilla. Kami memang tidak membuat sarapan karena Anda dan tuan muda tidak menyuruh," ujar Anna membenarkan fakta yang sebenarnya terjadi. Priscilla mengernyit. Memangnya harus menyuruh? Priscilla kira setiap sesi waktu makan, makanan sudah pasti tersedia.

"Mungkin maksud Anna, kau dan Apollo tidak meminta menu sarapan, jadi mereka tidak membuatkan apa pun. Kami memang terbiasa seperti itu. Jika tidak meminta, itu tandanya kita akan makan di luar. Apollo tidak memberi tahumu ya?" timpal Auristela sedikit menjelaskan.

Priscilla menggeleng pelan untuk menjawab pertanyaan yang sempat Auristela berikan. Priscilla merasa seperti orang bodoh. Banyak hal yang tidak ia ketahui tentang Apollo dan dunia pria itu. "Tidak apa. Anna bisa membuatkanmu sesuatu," ujar Auristela dan Anna pun pergi meninggalkan mereka untuk memerintahkan juru masak membuatkan sesuatu.

YOUR fool's Gold | ENDWhere stories live. Discover now