Revealing

8.9K 642 80
                                    

Disclaimer : cerita hanya fiksi, baper boleh.. galau jangan...








.








Sebuah mobil mewah terlihat menepi di dekat Sungai Han, power window-nya terbuka menghantarkan semilir angin menerpa tubuh yang masih berada di dalam mobil, enggan keluar namun menyambut indahnya pemandangan yang terbentang di depan mata.

"Hyuckie, sudah ya? Berhenti menangis.. wajahmu sudah bengkak..."

Yang dipanggil masih tetap setia dengan isakannya, sedari tadi jemarinya mengusap bulir air yang menetes dari matanya. Terkadang mengambil tissue karena ingusnya juga turut meleleh selagi menangis. Mobil Hendery sudah dipenuhi tissue bekas.

"Ti—dak bisa, hyung... aku, aku... Chenle..."

"Bukankah kau bilang sebelumnya jika Chenle bukan anakmu lagi?"

Haechan menatam tajam pada sang kakak yang sepertinya sengaja mengatakan hal tersebut pada Haechan. Xiaojun menyikut pinggang Hendery, menegur sang kekasih.

"Kupikir Mark akan menjaga Chenle.. selama ini memang Mark tidak pernah peduli pada Chenle... tapi aku mengira itu semua karena aku masih berada di sisi Chenle. Yang Mark inginkan adalah dirinya dan Yeri sialan itu yang menjadi orangtua Chenle. Aku tidak menyangka Mark akan selalai itu dan ternyata Yeri jahat sekali..."

"Jadi sekarang bagaimana? Surat persetujuan perceraian kalian juga tampaknya masih ada di tangan Mark. Aku tidak paham mengapa Mark seakan ingin mengulur waktu."

"Aku tidak peduli, Hyung.. aku akan tetap bercerai dengannya tapi kali ini aku akan mendapatkan hak asuh atas Chenle. Aku tidak akan menyerahkannya pada Mark."

"Bagaimana dengan kontrak? Hitam di atas putih bahkan kau menandatanganinya dalam keadaan sadar di atas materai. Surat dalam kontrak tersebut juga memiliki perlindungan hukum jika berhubungan dengan Mark Jung."

Haechan tampak berpikir sejenak lalu tersenyum, matanya beralih pada Sungai Han yang selalu menjadi pusat tujuan dari para pasangan kekasih yang tengah dimabuk cinta.

"Sejak Mark melanggar kontrak dengan menggugat cerai sebelum batas waktu 5 tahun yang tertera, kurasa nilai kontrak itu sendiri telah berakhir."

Hendery dan Xiaojun saling memandang satu sama lain, lalu Xiaojun mengelus lembut pipi Haechan yang masih memerah karena menangis.

"Apapun keputusanmu, kami berada bersamamu, Hyuckie..."

"Uhhh.. kenapa Hendery hyung beruntung sekali mendapatkanmu hyung.."

Xiaojun tertawa manis dan mengusak rambut Haechan. Sedangkan Hendery tersenyum simpul melihat wajah Haechan yang kembali tertawa. Keputusan tepat membawa Haechan bertemu dengan Xiaojun karena tampaknya Xiajojun berhasil memberikan salah satu rasa sayang yang Haechan dambakan selama ini.

"Hyung! Aku akan kembali ke Seoul Medical Center malam ini. Aku mungkin akan menginap saja, aku ingin menemani Chenle..."

"Hae—hyuck.. kau sedang hamil.. apa tidak sebaiknya.."

"Tidak ada hubungannya sama sekali. Aku akan tetap pergi ke Rumah Sakit walaupun kau melarang.. jadi mau mengantar atau aku pinjam mobilmu?"

"Aish, baiklah, tapi hubungi aku atau Xiaojun jika kau membutuhkan sesuatu."

Haechan mengangguk, baru saja Haechan akan menutup jendela mobil karena cuaca semakin terasa dingin dan menusuk kulit, mata Haechan menangkap sesuatu.

"Hyung! Belikan aku Bbungeo-ppang! Penjualnya yang di ujung sana.. aku mau yang masih hangat.. belikan dua!"

HEAVEN [END]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن